"Orang hebat akan berpikir menggunakan akal cerdiknya, orang pintar akan menggali seberapa banyak teori yang belum ia pecahi sampai ke akar-akarnya."
- Vocational High School -
Prawira Utama
Class RPL
- Student The Hidden Network -
❗❌👻❌❗
Yuda memarkirkan mobilnya di halaman sekolah Vocational High School Prawira Utama. Sedangkan Meina sudah cepat melesat kabur keluar mobil, takut banyak siswa yang melihat aksi penyamarannya saat ini.
“Kemana Meina?” tanya Yuda kaget, lantaran saat membuka pintu belakang wujud Meina sudah tidak ada disana.
“Sudah berlari ke kelasnya Tuan. Beliau takut banyak siswa yang melihatnya,” ujar Pengawalnya melaporkan.
Yuda menutup sambungan telepon yang baru saja berbicara panjang lebar bersamanya. “Secepat itu?”
Pengawalnya mengangguk. “Nona Meina memang cerdik. Bahkan ketika Tuan lengah sebentar saja, beliau sudah berlari entah kemana.”
Yuda menatap Pengawalnya dengan tatapan tajam. “Ahh kau benar, anakku itu memang mempunyai akal cerdik sepertiku.”
Tidak mau memperpanjang obrolan, Yuda menyudahi interaksinya dengan sang Pengawal. Berjalan ke arah ruangan kepala sekolah, yang notabenenya adalah teman satu perusahaan.
“Pak Yuda. Selamat pagi!”
“Selamat pagi, Pak!”
“Pagi Pak!”
“Selamat pagi, Pak Yuda!”
Sapaan demi sapaan terdengar ricuh oleh gendang telinganya. Yuda tidak mengabaikan hal itu, justru ia membalas sapaan para siswa-siswinya dengan senyuman tipis, berjalan menemui kepala sekolah tanpa berniat menyapa muridnya balik.
Tok!
Tok!
Tok!
“Selamat pagi, Pak Yuda.”
“Pagi,” balasnya singkat.
Prawira terkekeh kecil, menepuk pundak Yuda pelan. “Kemarilah. Silahkan duduk.”
Yuda duduk berhadapan dengan Prawira — kepala sekolah Vocational High School Prawira Utama.
“Bagaimana dengan lahan di sekitaran sekolah ini? Apa kau sudah mempertimbangkannya?”
Prawira terdiam sejenak. “S-sepertinya saya berniat untuk memutuskan kontrak kerjasama kita, Pak. Anggaran pendidikan dari pemerintah semakin lama semakin bertambah. Kemajuan teknologi pun sedikit demi sedikit kita rubah. Terlebih banyak murid yang berpotensi untuk memajukan sekolah ini dengan banyak arsip yang kita coba kelola menjadi pemicu, minat dan bakat dalam hal pemograman.”
Yuda menatap Prawira tajam. “Apa maksudmu?! Kita sudah sepakat minggu lalu untuk meratakan sekolah ini. Ah ralat, memindahkan sekolah ini ke lahan perhutanan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION GHOST [SELESAI]
HorrorClay mempunyai arti yang tunduk pada kematian. Salah satu obsesi terbesarnya yaitu ingin hidup kembali, merubah takdir Tuhan yang tidak bisa dirubah karena sudah menjadi ketetapan. Jasadnya hilang bersamaan dengan jaringan yang beredar di satu sekol...