[OG 32] Bertemu Faqih

176 16 0
                                    

"Mengenal Tuhan adalah suatu kewajiban, sedangkan melaksanakan pesugihan ialah jalan menuju kekufuran."

- Vocational High School -

Prawira Utama

Class RPL

- Student The Hidden Network -

❗❌👻❌❗

Sedari tadi Meina hanya diam tanpa bersuara. Sampai akhirnya ia mengingat sesuatu, “Pak. Nanti mampir dulu ke toko pakaian muslim ya.”

Pengawal Meina yang berada di satu mobil pertama itu mengernyit bingung. Sang pengawal yang menjadi sopir pribadinya menoleh ke belakang sebentar. “Toko pakaian muslim?”

“Iya. Kenapa emangnya?” tanya Meina menaikkan satu alisnya terheran.

Sama halnya dengan dua pengawal yang berada di kursi depan. “T-tidak Nona. Hanya saja, saya kaget. Tidak biasanya Nona meminta berhenti di toko pakaian muslim. Apa Anda membutuhkan sesuatu Nona?”

Meina berdecak sebal. “Ck, kepo banget sih. Udah turutin aja, nanti juga tau sendiri, kok.”

Pengawal tersebut langsung membungkam mulutnya rapat, sebelum ia akhiri dengan kata, “Maaf Nona. Saya tidak bermaksud membuat Anda kesal.”

“Hmm ...”

***

“Kalian disini aja. Tunggu aku diparkiran,” ujar Meina kepada beberapa pengawalnya yang berniat mendampingi Meina dari belakang.

“Tapi Nona—”

“Ini perintah!” tegas Meina yang langsung diangguki oleh sepuluh orang pengawalnya.

Meina berjalan santai, memasuki area toko kitab, pakaian muslim, serta toko jilbab yang membuat Meina terdiam sejenak.

Kapan ya? Gue bisa pakai jilbab kayak gitu?—batin Meina.

Tangannya bergerak, meraba-raba kerudung hitam yang dikenakan patung bercat putih itu. Helaan napas panjang kian ia keluarkan, menatap kasir yang tengah ramai pengunjung.

“Mbak, bisa geser nggak. Saya antrian nomor lima belas. Anda nomor berapa ya Mbak, kok mendahului saya seenaknya?”

“Ehh—”

Meina bergejolak kaget, memutar postur tubuhnya berhadapan dengan seseorang yang menepuk pundaknya dari belakang.

“Meina!”

“Faqih!”

“Ck, lo ngapain disini?” tanya Faqih shock melihat Meina yang masih menggunakan seragam sekolah, padahal hari sudah larut malam.

“Gue lagi nyari mukena yang pas, bye the way, Lo ngapain disini juga?”

Faqih mengangkat kedua tangannya ke atas, memperlihatkan dua buah kitab tebal digenggaman tangannya kepada Meina.

“Beli kitab durotunasihin, sama kitab terjemahan ta'lim.”

“Lo bisa baca kitab? Keren!” puji Meina merasa takjub.

OBSESSION GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang