"Adanya kebaikan hati bukan untuk berlabuh, tapi untuk menyempurnakan raga yang sudah lama telah rapuh."
- Vocational High School -
Prawira Utama
Class RPL
- Student The Hidden Network -
❗❌👻❌❗
Sepanjang perjalanan menuju kelas, batin Danish tidak henti-hentinya mengomel. Untuk orang disekitarnya mungkin baik-baik saja. Namun bagi Clay ini sangat mengusik pupil telinganya.Memiliki kemampuan bisa mendengar banyak hati para manusia membuatnya simpang siur. Ingin membantu, namun Clay sadar. Jika dirinya saja butuh bantuan orang lain.
Helaan napas panjang keluar dari bibir setengah basah dari kedua lipatan mulut Danish. Laki-laki itu menatap Clay tajam, mengetahui dirinya sudah sampai di pintu kelas 12 Rekayasa Perangkat Lunak.
"Lo tunggu disini sampai gue beres pelajaran pertama, oke. Gue nggak mau bawa lo ke kelas. Feeling gue udah pasti bener. Lo bakalan buat kegaduhan di kelas gue." Ancaman Danish terdengar tegas. Tidak ada bantahan disetiap kata yang terucap.
Namun tanggapan Clay tidak berpihak kepadanya. "Semua orang tidak bisa melihat wujudku. Kenapa kamu risau seperti itu? Aku berjanji akan selalu setia berada di dekatmu."
Danish menggeleng cepat. "Lo kenapa sih, ngebet banget ngintilin gue?!"
"Kamu tenang saja, Danish. Aku tidak akan melakukan sesuatu diluar nalar. Aku akan tetap diam sesuai apa yang kamu ucapkan disepanjang jalan tadi. Tapi aku juga tidak berjanji, jika sewaktu-waktu aku menghilang tanpa berpamitan kepadamu." Clay melayang mendahului Danish yang kini melongo sampai air liurnya keluar dari mulut terbuka.
Astaghfirullah! Setan biadab!
Danish mencaci maki Clay dalam hati. Meski tidak bisa didengar banyak orang, tapi batin Danish bisa dibaca oleh para makhluk halus yang mengikutinya.
Kaki jenjangnya melangkah memasuki kelas. Sambutan meriah dari teman-temannya yang sibuk menghibah, bahkan Aretha pun ikut menyuarakan kedatangan Danish dengan bakat menyanyinya.
Pagi ku cerahku ...
Matahari bersinar ...Ku gendong tas hitamku ...
Di pundak ...Selamat pagi ohh Danish ...
Ku nantikan dirimu ...Didepan kelasku menantikan kamu ...
Danishku tersayang, Danish tercinta ...Tanpamu apa jadinya aku-
"Berisik!" sentak Danish tidak suka dengan nyanyian yang Aretha persembahkan untuknya.
Aretha yang kini memegangi teh botol sosro pun mendelik tajam. "Lo kenapa sih?! Pagi-pagi udah badmood kayak gitu? Biasanya juga kalau gue nyambut lo pake nyanyian, lo nggak masalah."
Danish duduk di kursi belakang miliknya yang bersebelahan dengan Meina. "Sekarang bermasalah. Gue nggak suka lirik lagunya, alay. Mending lo nyanyiin buat Liam, biar viral sekalian."
Aretha melipat kedua tangannya di bawah dada. Melirik Liam yang sibuk live streaming pagi-pagi. Bibirnya terangkat membentuk senyuman, seraya berkata. "Lo bener. Mending gue nyanyian buat Liam daripada buat lo yang suka marah-marah nggak jelas."
Gadis cantik itu berbalik, berlari-lari kecil menuju bangku Liam. Ikut live streaming di akun sosial media miliknya.
Danish menggeleng-gelengkan kepalanya, lalu memperhatikan sekitar kelasnya yang sebentar lagi kedatangan Guru mata pelajaran simulasi digital. Sedangkan Clay berdiri tenang di sampingnya, seperti pengawal pribadi tanpa alibi Clay bekerja hari ini.
Merasa diperhatikan, Danish menoleh ke arah Meina yang juga menatapnya dari atas sampai bawah. "Ngapain lo liatin gue kayak gitu?"
"Lo nyulik arwah dari mana? Gue keganggu sama wangi kembang melati milik dia." Respon Meina membuat Danish terkejut.
Tatapan Danish tertuju kepada Meina yang sibuk memakaikan masker di wajahnya. "Lo bisa lihat Clay?"
Meina menganggukkan kepalanya, jujur. "C-clay? Nama itu terdengar familiar. Lo mungut dia di lantai tujuh 'kan?"
Danish tidak mengerti dengan arah pembicaraan Meina. "Maksud lo?"
Meina tidak merespon pertanyaan Danish. Kedua mata lentiknya malah beralih pada Clay yang menatapnya bingung. "Lo harusnya nggak ngikutin Danish sampai kelas. Ratri ada disini, dia mungkin kecewa lo minta bantuan banyak orang."
Clay menatap Meina dengan tatapan teduhnya. "K-kamu mengetahuinya?"
Meina terdiam lama, tidak lama kemudian ia mengangguk pelan. "Kitab tujuh keramat itu yang nyuruh gue agar berhati-hati. Sekarang jawabannya sudah pasti. Lo deketin semua Siswa Vocational High School Prawira Utama untuk mati."
Clay tidak terima atas tuduhan Meina kepadanya. "Kau salah mengartikan. Aku sama sekali tidak ada niatan untuk membawa mereka ke alamku, tapi aku yang ingin kembali ke alam milik-Nya."
Meina memutar bola matanya malas. "Lo terlalu bertele-tele Clay. Gue tau maksud kedatangan lo kesini buat apa."
"Untuk meminta bantuan?" tanya Danish, mengingat Clay sangat terobsesi ingin hidup kembali.
Meina menggeleng. "Lo pintar, tapi kalau udah berurusan dengan setan, otak lo ambyar. Bodoh! Dia udah jebak lo sampe mana?"
Danish bangkit dari duduknya, hendak protes. "Lo-"
Kring-
Ucapan Danish terpotong dengan suara bel masuk yang telah berbunyi satu menit yang lalu. Rahangnya mengeras dengan kedua tangan terkepal kuat.
Meina menyunggingkan senyum liciknya. "Kita lihat, Nish. Sejauh mana Clay akan mempermainkan nyawamu."
Bisikan maut Meina membuat Clay melotot tajam. "Jangan mencoba-coba menghasut Danish. Kau akan tau akibatnya nanti!"
Meina terkekeh geli, menepuk-nepuk pundak Danish meremehkan ancaman Clay. "Nish, disini nyawa lo yang nggak aman. Lo lebih percaya sama gue atau kemakan sama hasutan setannya dia?"
Tubuh Danish tiba-tiba menegang sempurna. "Hasutan setan, sama hasutan manusia nggak ada bedanya. Sama-sama mematikan."
Spontan saja Meina dan Clay saling pandang satu sama lain. Menatap Danish dengan tatapan yang sulit di artikan.
Danish bodoh!
"Berhenti menjelek-jelekkannya, dia bukan targetku, asal kau tau." Peringat Clay yang hanya bisa didengar oleh Meina dan Danish.
Meina sama sekali tidak terkejut dengan sentakan Clay yang bisa membaca pikirannya saat ini. Yang ia khawatirkan adalah Danish. Ia takut, jika Danish akan mudah terpengaruh oleh ilmu hitam yang Clay bawakan dari kitab tujuh keramat yang sering ia baca sewaktu malam hari tiba.
❗❌👻❌❗
LANJUT???
Votmen yakkk JANGAN PELIT👇😭😤
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION GHOST [SELESAI]
HorrorClay mempunyai arti yang tunduk pada kematian. Salah satu obsesi terbesarnya yaitu ingin hidup kembali, merubah takdir Tuhan yang tidak bisa dirubah karena sudah menjadi ketetapan. Jasadnya hilang bersamaan dengan jaringan yang beredar di satu sekol...