[OG 42] Ending

296 16 0
                                    

"Akhir dari segalanya adalah puncak keberhasilan yang kita nantikan bersama. Berjuang tanpa jeda, melawan rasa duka. Dan bertemu dalam keadaan bahagia walau hidup terasa ada tapi jiwa tampak tiada."

- Vocational High School -

Prawira Utama

Class RPL

- Student The Hidden Network -

❗❌👻❌❗

Usai menghubungi Danish, Evi berjalan mendekati Meina yang masih melamun di atas brankar rumah sakit. Gadis itu sedikit bergeser, memeluk selimutnya menatap Evi kebingungan.

"T-tante kok bisa ada disini?"

Hanya senyuman tipis yang mampu Evi lukiskan di bibirnya. "Semalaman Tante jagain kamu. Hmm... ada yang sakit? Biar Tante panggilin Dokter."

"Tan!" Meina menahan pergelangan tangan Evi yang hendak keluar dari ruang rawatnya.

"Aku gak papa," ucap Meina seraya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

Evi mengelus puncak kepala Meina. Teringat akan kejadian saat pertama kali Meina datang ke rumahnya.

"M-meina... maafin Tante waktu itu. Tante sempat tidak suka sama kamu, karena tahu kamu seorang anak pesugihan. Tante gak mau Danish punya pergaulan bebas, apalagi dekat dengan seseorang yang bermain ilmu hitam. Tante takut Danish yang dijadikan korban nantinya..."

Evi menundukkan kepalanya. Sedangkan Meina mengangguk paham. "Aku ngerti kok, Tan. Wajar kalau Tante gak suka sama Meina."

"Sayang..."

Evi memeluk tubuh Meina yang tampak lebih kurus dari sebelumnya. Mengelus surai rambut hitam yang lembut nan tipis itu dengan penuh kasih sayang. "Kamu anak yang baik. Pantas saja Danish selalu ingin menjagamu."

Meina terdiam sejenak, mendongakkan kepalanya menatap Evi. "Danish dimana? Tan?"

"Danish lagi-"

"Gue disini!"

Keduanya terkejut mendengar suara bariton yang berada di ambang pintu. Meina dan Evi sama-sama melepaskan pelukannya. Menatap Danish yang tengah menenteng dua kresek buah-buahan di tangannya.

"Habis darimana?" tanya Meina penasaran.

"Pemakaman."

Meina mengernyit. Bukankah Papahnya di makamkan kemarin sore? Lalu, pemakaman siapa yang Danish maksud?

"Becanda ya? Bukannya Papah dimakamkan kemarin?"

Danish tersenyum tipis. "Bukan Papah lo, Mei. Gue habis dari pemakaman Clay."

Deg!

"Jasad Clay udah ketemu?"

Danish mengangguk. "Hmm..."

"Terus gimana?"

"Ya dikubur lah. Masa iya mau dipajang? Emangnya barang antik?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSESSION GHOST [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang