"Pada akhirnya kamu akan sadar siapa wayang, dan siapa dalang. Jika bukti palsu menghalangi kebenaran, maka perangai dalam tindakan yang akan terjungkal kebelakang."
- Vocational High School -
Prawira Utama
Class RPL
- Student The Hidden Network -
❗❌👻❌❗
Enam Siswa yang berbeda frekuensi itu kini bersatu dalam meja kantin layaknya circle satu tongkrongan. Mereka saling pandang untuk sesaat."Kalian ngapain pada disini?" tanya Liza memasukan mie sedap kuah yang ia pesan beberapa menit lalu ke dalam mulutnya.
Danish berdehem pelan. "Orang laper pergi kemana?"
Bukannya menjawab, Danish malah balik bertanya. Hal itu tentu saja diabaikan oleh Liza. Gadis itu seakan tuli, dan lebih memilih menghabiskan makanannya daripada sibuk meladeni Danish yang jika berdebat tidak ada kata kalah atau mengalah.
"Ke dapur," celetuk Faqih mengaduk-aduk jus buah dengan pandangan lurus kedepan.
"Konsepnya 'kan lagi di sekolah cuy. Ya kali di sekolah ada dapur, ngadi-ngadi lo." Kini giliran Liam yang bersuara. Laki-laki itu baru saja menyudahi acara makannya, tanpa berniat untuk beranjak dari tempat duduk.
"Dapur sekolah itu kantin. Kalian bibit bego keturunan dari maja mana sih?!" Aretha ikut kesal dengan pembahasan random teman kelasnya.
Liam yang duduk disamping Aretha bersiap menjawab. “Maja pahit!”
Danish mengabaikan obrolan mereka. Laki-laki malah berbalik badan. “Lanjutin aja, gue gak jadi makan.”
“Lah, lo marah Nish?” tanya Liza membuat Danish menggeleng pelan.
“Gue lupa tadi di telepon Bunda. Suruh kumpul bareng keluarga, sayang banget 'kan kalau gue udah makan. Makanan di rumah siapa yang habisin?”
“Yey... Bahlul! Gue ikut dong!” seru Liam bersiap mengikuti Danish.
“Gak punya malu, njir. Li, lo serius? Mau ke rumah Danish cuma numpang makan doang?”
Liam mengangguk, sebagai jawaban dari pertanyaan yang Aretha lontarkan.
“Acara keluarga biasa yang hadir cuma keluarganya aja loh.” Faqih ikut bersuara menyudutkan Liam yang tengah memicingkan sudut matanya sinis.
“Iya, Li. Emang lu siapanya Danish? Keluarganya bukan?” tanya Liza dengan nada mengejek.
Liam berdengus sebal. “Gak jadi minta makan gue, Nish.”
Danish mengernyit. “Lah? Kenapa?”
“Malu lah! Pake nanya lagi,” ketus Liam merasa greget dengan gampang Danish yang seperti kasian kepadanya.
“Oh...” sahut Danish tanpa beban.
Brakh!
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION GHOST [SELESAI]
HorrorClay mempunyai arti yang tunduk pada kematian. Salah satu obsesi terbesarnya yaitu ingin hidup kembali, merubah takdir Tuhan yang tidak bisa dirubah karena sudah menjadi ketetapan. Jasadnya hilang bersamaan dengan jaringan yang beredar di satu sekol...