Jam menunjukan pukul 2 pagi,rendra terbangun dari tidurnya karna tenggorokannya terasa sakit karna batuk-batuk terus,dia pun meraih segelas air yg ada di meja dekat tempat tidurnya.
Rendra juga meraih minyak kayu putih,dia menuangkan secukupnya untuk dia usapkan ke dadanya,rendra melihat ke arah jam,dan dia berniat untuk sholat malam,saat dia hendak memakai sandal dia merasa kakinya cukup terasa sakit,rendra pun menengok ke bawah untuk melihat kakinya,ternyata kedua kaki rendra bengkak,tak begitu parah tapi cukup mengganggu baginya,rendra mencoba tak begitu memperdulikan itu,dia langsung ke kamar mandi untuk mengambil wudhu,setelah selesai wudhu rendra pu langsung sholat.
Setelah selesai sholat,tak lupa berdoa dan dzikir rendra pun bangkit dan duduk ditepi ranjangnya,dia memijit pelan kakinya,karna dia rasa kakinya semakin terasa sakit rendra pun berjalan keluar kamar untuk ke dapur memasak air untuk merendam kakinya.
Rendra pun memasak air,setelah air itu mendidih rendra mencampurkan air itu dengan air biasa yg sudah dia beri garam,rendra pun memasukan kakinya ke air hangat itu,tak langsung sembuh,tapi cukup mengurangi rasa sakitnya.
Mungkin karna rendra bising di dapur,lili pun terbangun dan menghampiri sumber suara yg bising itu,lili melihat rendra sedang duduk sendirian di dapur dia langsung menghampiri rendra.
"Mas rendra,ngapain jam segini didapur"
Rendra tersenyum "ini lagi masak air buat ngerendem kakiku li,berisik ya mangkanya kamu sampe bangun,maaf ya li"
"Enggak kok mas,emang kakinya kenapa ko direndem air hangat"
"Gapapa,cuma capek sedikit aja"
Lili yg mendengar rendra yg terus batuk-batuk pun merasa kasihan,lili pun menawarkan untuk membuatkan air jahe.
"Lili buatin air jahe ya buat mas rendra,biar tenggorokannya enakan"
"Jangan li ngerepotin,nanti biar aku buat sendiri aja"
"Gak repot kok,lili buatin"Lili pun membuatkan air jahe untuk rendra setelah air jahe itu jadi lili pun memberikannya ke rendra.
"Ini mas,diminum ya mumpung masi hangat"
"Makasih ya,maaf jadi ngerrpotin""Masi jam segini,mending kamu istirahat lagi"
"Ya udah mas lili permisi masuk ke kamar dulu ya,mas rendra cepet sembuh"
"Amin,makasih ya"Setelah rendra merasa kakinya cukup merasa enakan dia pun mengeluarkan kakinya dr dalam air itu,dan lanjut membuang air bekas rendaman kakinya,setelah itu rendra meminum air jahe buatan lili sampai habis,tak lupa dia juga mencuci gelas bekas minumnya.
Rendra pun kembali kedepan,melihat didepan sepi,rendra pun mengecek kamar tamu dan benar saja mereka bertiga tidur disini,rendra pun juga mengecek kamar adiknya,ternyata nares sudah pulang dan sedang tidur sangat pulas,rendra pun memandangi wajah adiknya.
"Kaka kaya ngaca kalo ngelihat kamu dek,sehat-sehat ya dek,cukup kaka yg ngerasain semua ini" rendra membelai lembut rambut rendra,dia tersenyum tipis melihat adiknya sekarang sudah tumbuh besar
Rendra pun membereskan baju-baju nares yg berserakan di lantai,dia juga merapikan meja belajar nares,rendra pun tersenyum melihat bingkai foto papa mama rendra dan nares sewaktu mereka kecil.
Setelah sedikit merapikan kamar adiknya rendra kembali ke kamarnya,kepalanya akhir-akhir ini sering pusing tiba-tiba entahlah apa mungkin rendra kurang istirahat.
"Kenapa ya belakangan ini jadi makin lemes badannya,padahal aku gk pernah lupa minum obat"
"Apa mungkin karna aku masi kepikiran sama zeze ya" "rendra,stop mikirin dia ya,kamu gak boleh jadi penghalang buat orang lain lebih bahagia" gumam rendra
KAMU SEDANG MEMBACA
730 Hari bersama Narendra
Teen Fiction"aku terus menjadi cahaya untukmu,karna aku tau kegelapan membuatmu ketakutan ze" ucap pria yg sedang duduk disampingku. "gak usah sok puitis deh lu ren,sok jadi cahaya emang lu bohlam lampu apa" Narendra,sapaannya pria yg sebentar lagi usianya 16 t...