latihan.

107 11 5
                                    

Sore ini narendra bersiap-siap untuk pergi,dia memasukan dogi ditasnya untuk berjaga-jaga jika dia ingin ikut kembali latihan.

Dia tak berpamitan ke nares karna nares sedang tak ada dirumah,naren langsung mengendarai moke untuk ke tempat yg akan dia tuju.

Kurang lebih 30menit perjalanan akhirnya naren sampai,banyak anak-anak yg sudah latihan.

Naren pun disambut oleh jidan dan izan,disini narendra tidak dipanggil naren ataupun rendra mereka lebih mengenal naren dengan nama mahesa.

"Hes,akhirnya lu muncul juga udah lama banget gak kesini lu"

"Hehe maap ji,zan badan gua akhir-akhir ini gak bisa diajak kerja sama"

"Gimana udah lebih baek kan lu?"

"Allhamdulilah udah mendingan si,cuma gua kesini cuma mau lihat anak-anak latihan aja,buat ngobatin kangen"

"Kalo lu dateng kesini ya harus tanding lah,ngetes masi sehebat dulu gak" ucap jidan

"Atlet kebanggan kita nih" timba izan

"Halah atlet apa"

"Berhubung mahesa comeback siapa yg mau coba lawan mahesa" ucap jidan

"Siapa si dia"
"Modelan kaya gitu emang bisa apa"

Ucap anak-anak disana yg notabene mereka tidak mengenal mahesa/naren dan mereka juga tidak pernah bertemu.
Tapi diantara mereka ada 2 orang yg pasti nares kenal ya mereka adalah bagas dan reno,mereka satu perguruan dan bagas dan reno tidak tahu kalo naren adalah senior mereka.

"Tu bagas kayaknya cocok buat duel sama lu hes"

Mahesa/naren pun langsung melihat ke arah yg ditunjukan izan,naren kaget ternyata bagas yg dimaksut adalah orang yg dia kenal.

Bagas pun langsung maju kedepan dengan pdnya dan dengan mukanya yg terlihat songong itu.

"Berani gak lu gas lawan mahes"
"Siapa takut,boleh juga dicoba,sehebat apa dia"
"Jangan main-main gas,gini-gini dia itu atlet" ucap jidan

"Mau atlet apa bukan yg dilihat kan skillnya"
"Gak ji,zan gua kesini buat lihat anak-anak latihan"

"Kenapa,takut?gak berani?" Tantang bagas
"Katanya atlet,kok takut"

"Waduh hes,ayo hes tunjukin hes"  ucap jidan
"Sekali aja ya"
"Okeh,yok habis ini mahes bakal tanding sama bagas"  ucap izan

Mahesa/naren pun langsung berganti baju,saat mahesa mengeluarkan dan memakai "dan" nya semua orang pun kaget dan semakin tidak sabar melihat mahesa dan bagas tanding.

"Lepas masker lu dong hes" ucap jidan
"Gua lagi flu ji,gak enak ntar nular ke yg lain"

"Udah pake aja,ntar kalo kalah biar gak malu" ucap bagas dengan smirknya

"Udah gas gak usah menggebu-gebu buktiin dulu lah" ucap izan

Setelah mendapat arahan dari jidan mahesa dan bagas pun mulai tanding,terlihat bagas sangat menggebu-gebu melawan mahesa,beberapa kali bagas melempar pukulan tapi tak mengenai mahesa,dengan tenang mahesa mulai menyerang dan pukulan mahesa mengenai bagas,tak menyerah bagas kembali mencoba menyerang mahesa tapi belum sempat mengenai bagas sudah ditumbangkan oleh mahesa.

Semua memberi tepukan untuk mahesa dan bagas,mahesa pun membungkuk kan badannya memberi hormat,mahesa pun mengulurkan tangannya ke bagas tapi bagas malah menepis tangan mahesa.

730 Hari bersama NarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang