perpisahan.

104 9 8
                                    

Sehabis sholat subuh naren sudah rapi dan siap-siap untuk kerumah sakit,dia melihat nares masi tidur dikamarnya,naren tidak mau membangunkan nares akhirnya naren meninggalkan sepucuk surat dan uang untuk nares yg naren letakkan di samping meja dekat tempat tidurnya.

____________________________________
Rumah sakit.

"Ren kamu nyakin sama keputusan kamu ini"

"Aku nyakin om,aku mau sehat"
"Kamu tenang aja ya,ini gak lama"
"Jangan kasih tau mama ataupun adek ya om"
"Iya ren kamu gak usah mikirin apa-apa ya,kamu fokus aja buat kesembuhan kamu"
"Doain aku ya om"
"Pasti ren om akan doain kamu"

Beberapa suster langsung membawa narendra masuk kedalam,om damar juga tidak bisa menunggu karna masi ada pasien yg juga menunggunya.
______________________________________

Rumah.

Pukul 8 pagi nares pun bangun,matanya mulai terbuka karna sorot sinar matahari menembus ke jendela kamarnya.

"Ini pasti kerjaan tu bocah buka horden"

Nares pun mengusap-ngusap matanya,dan mulai duduk,awalnya dia ingin minum tapi mata nares tertuju ke sejumlah uang yg tergeletak di mejanya itu.

"Uang dari mana ni,perasaan semalem belum ada"
"Surat?"

Nares pun mulai membuka surat itu.

Isi surat dari naren untuk nares.

"Assalamualaikum dek,maaf ya kaka pergi gak pamitan,kakak pergi cuma sebentar,om damar ngajakin kakak berobat ke singapur,kalo keadaan kakak udah membaik kakak pasti pulang secepatnya,adek baik-baik ya dirumah,ini ada sedikit uang jajan buat adek,kalo uang dari kakak habis,adek ambil aja dilaci meja kakak ada uang"

"Mayan lah 5jt,bodo amat ren lu mau balik apa kaga"

Naren langsung memastikan dikamar kakaknya apa naren beneran pergi atau cuma bercanda.

"Njir beneran dia gak ada dikamar"
"Tapi kalo dipikir-pikir gak ada naren rumah sepi juga"

Pagi ini nalin kembali ke rumah nares dan naren.

"Naren,nares"
Nares pun langsung kedepan.

"Lu lin,ayo masuk"
"Sepi banget res,naren kemana?"
"Ini aku bawain bubur buat naren sama sarapan buat kamu"
"Wah makasih ya lin"
"Naren belum bangun ya res?"

"Naren pergi,dia cuma ninggalin surat katanya dia diajak om damar buat kesingapur buat berobat"

"Kok mendadak banget"
"Gak tau tuh"
"Emang dia drop ya?"
"Enggak si kayaknya,tapi dia bilang nafasnya agak sesak gara-gara dingin"

"Lu sedih?"
Nalin pun melihat ke arah nares
"Emang kamu gak sedih res?"
"Biasa aja si,emang lu sedih dia pergi lin"

"Sedih,dia kan sahabatku"
"Kalo gua yg pergi,lu sedih gak?"
"Emang mau pergi kemana?"
"Kalau ditanya sedih atau enggak,jawabannya pasti sedih,kita baru deket lagi tiba-tiba udah pergi gitu aja"

"Orang bilang seseorang yg pergi pasti ada pengganti yg jauh lebih baik lagi"

"Sebaik apapun itu res,gak akan bisa gantiin kenangannya"

"Aku udah balik kesini,masa kamu mau pergi"

"Mana bisa gua pergi dari seorang aleena nalin,cewe yg bertahun-tahun gua tungguin buat balik lagi"

"So?"
"So i happy,makasih ya lin"
"Makasih buat apa res?"
"Makasih udah mau balik lagi"
_____________________________________
Disisi lain naren berjuang antara hidup dan mati di ruang oprasi,sudah hampir 4jam naren berada disana,dan om damar juga sudah menangani beberapa pasien tapi naren belum juga selesai operasinya.

Akhirnya setelah 4jam 30menit naren pun selesai menjalani oprasinya,kondisi naren drop setelah menjalani oprasi maka dari itu naren harus berada di ruang icu.

"Mir,naren baik-baik aja kan"
"Kita sama-sama berdoa ya mas,tadi didalam kondisi jantung naren melemah dan"

"Dan apa mir"
"Jawab mira"
"Dan apa,ponakan aku gapapa kan mir"
"Ini cuma dugaan aku sementara mas tapi semoga salah"
"Kita tunggu sampai kondisi naren pulih dan sadar supaya kita bisa memastikannya mas"

Om damar pun khawatir dengan jawaban dokter mira,sebenarnya om damar juga melihat sesuatu yg mengganjal saat melihat kondisi narendra di icu,tapi om damar memilih untuk diam dan menunggu sampai narendra sadar.

730 Hari bersama NarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang