Setelah dari makam papanya sore ini rendra ingin mengerjakan tugas diluar,rendra memilih untuk mengerjakan tugas di kafe sudut kenangan,ya sudah seminggu lebih rendra absen karna kondisinya yg kurang vit,maka dari itu rendra harus mengerjakan tugas-tugas yg menumpuk yg belum dia kerjakan.
Rendra pun berpamitan ke adiknya
"Dek"
Tak ada sautan dari nares,rendra pun mendekat ke arah nares yg sedang rebahan di ranjangnya,rendra pun duduk di pinggir ranjang nares."Dek,kaka mau keluar ngerjain tugas"
Rendra pun melihat ke arah nares yg terlihat tidak menganggap jika disitu ada naren."Kaka cuma mau bilang itu aja si,biar adek yg nyariin"
"Tapi kakak juga sadar pasti adek gak akan nyariin" rendra langsung tersenyum ke arah nares
"Tadi bibi masak ayam kecap enak bangett,tapi kalo adek lagi gak kepengen makan ayam kecap,nanti adek pesen aja ya""Ini uangnya,kaka pamit dulu ya dek,uangnya kaka taruh di sini ya"
"Assalamualaikum""Waalaikumsalam,tutup lagi pintunya"
Nares pun melihat uang dari naren,ternyata naren memberi uang 500k untuk nares.Naren pun langsung meneju kafe sudut kenangan menggunakan moke,hari ini cuaca lagi bagus gak gerimis ataupun hujan.
Rendra mengendarai motornya dengan santai,setelah cukup lama rendra mengendarai moke akhirnya rendra sampai disudut kenangan,rendra pun memarkirksn moke,setelah itu rendra masuk ke dalam kafe.
Pegawai disana sudah hafal betul dengan rendra,dan sudah hafal menu apa yg akan rendra pesan,rendra pun langsung menuju meja kosong yg ada disana,setelah mendapatkan meja rendra langsung membuka tasnya untuk mengambil buku dan laptop miliknya,rendra langsung membuka laptop miliknya dan mulai mengerjakan tugas.
Pesanan narendra pun sudah diantarkan kemeja tapi dia tak langsung meminumnya,dia lebih memilih untuk mengerjakan tugasnya dulu.
Ternyata dicafe itu ada zeze dan nadin mereka duduk di sebrang meja rendra,tapi rendra tak menyadari kalo ada nadin dan zeze.
"Ze bukannya itu naren ya?"
"Mana si nad"
"Itu,kayaknya rendra deh" nadin pun menunjuk ke arah meja rendra"Iya,nad ngapain tu bocah disini"
"Nad gua punya ide"
"Jangan aneh-aneh deh ze"
"Udah tenang aja"Zeze pun berjalan ke arah meja rendra.
",ekhem"
Rendra pun menoleh
"Zeze"
"Boleh duduk gak ni"
"Boleh duduk aja" rendra masi fokus ke arah laptopnya."Gua mau minta tolong si,tapi ya kalo lu gak mau nolongin y udah gpp"
"Minta tolong apa?"
"Kalo emang gua bisa bantu insya allah gua tolongin"
"Gua kan ngajakin nadin kesini terus gua baru sadar kalo dompet gua ketinggalan,boleh pinjem duit ntr gua ganti tenang aja""Taruh billnya disini biar nanti sekalian gua yg bayar"
"Nanti gua ganti"
"Santai aja ze"
"Makasih,ni billnya"
Rendra hanya tersenyum ke arah zeze dan dia melanjutkan mengerjakan tugasnya,tanpa rendra,zeze dan nadin sadari kalo ada yg mefoto saat zeze dan rendra sedang duduk bersama.Setelah itu zeze pun mengajak nadin pergi.
"Ze kita kan belum bayar"
"Udah tenang aja"
"Jangan bilang kalo lu nyuruh narendra yg bayar"
"Hahaha sekali-kali nad"
"Kan kasihan ze,kita yg makan minum ko rendra yg bayar"
"Udalah nad lagian dia juga mau-mau aja,yok kita balik"Nadin merasa tak enak karna ulah zeze yg menjahili rendra untuk membayar bill mereka,mereka pun lanjut untuk pulang ke rumah masing-masing,sedangkan rendra masi disana untuk mengerjakan tugas,sudah hampir 2jam rendra disana dan tugasnya juga sudah selesai rendra pun pulang,tapi rendra tak langsung pulang dia mampir untuk membeli minuman kesukaan adiknya,tak lupa rendra juga membelikan martabak untuk orang rumah,rendra juga membelikan chesee cake kesukaan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
730 Hari bersama Narendra
Teen Fiction"aku terus menjadi cahaya untukmu,karna aku tau kegelapan membuatmu ketakutan ze" ucap pria yg sedang duduk disampingku. "gak usah sok puitis deh lu ren,sok jadi cahaya emang lu bohlam lampu apa" Narendra,sapaannya pria yg sebentar lagi usianya 16 t...