Setelah sholat subuh tadi naren kembali tertidur karna dia merasa badannya lemas dan agak meriang,sampai pukul 7 naren juga belum bangun.
Sedangkan rumah sepi,nares yg keluar untuk jogging dengan alvin,mama astrid yg sudah sibuk ingin meeting sedangkan tante ayu dan caca sudah pergi sedari pagi ke bandara untuk menyusul om daniel.
Bibi dan lili pun tidak ada mereka pergi berbelanja ke pasar di antar pak toto,dirumah hanya ada naren yg tertidur dikamar atas dan oma yg berada di bawah.
Seperti tak puas,setelah mefitnah naren kemarin oma pun langsung naik ke atas menggunakan lift,oma tau kalau naren masi tertidur,melihat naren istirahat oma seakan tidak ikhlas.
______________________________________
Sesampainya diatas oma langsung menuju kamar naren yg berada di ujung,oma langsung membuka pintu dengan keras,melihat naren yg belum juga bangun,oma pun mengambil segelas air yg ada di meja dekat tempat tidur naren dan menyiramkannya ke muka naren,naren pun terbangun dengan wajah yg kaget.
"Astagfirullah"
"Bangun"
"Enak banget ya jam segini masi tidur,ayo cepet bangun""Badan naren masi lemes oma,oma kenapa nyiram naren"
"Yg lain udah pada sibuk kamu enak-enakan tidur,pemalas"
"Mentang-mentang kamu penyakitan terus bisa males-malesan""Anak aku kerja dari pagi bukan cuma buat ngidupin orang penyakitan kaya kamu ya"
"Cepet turun,itu tamanan dibelakang belum disiram"
"Tapi badan naren masi lemes oma"
"Jangan banyak alasan ya,semua orang tau kalo kamu penyakitan tapi seenggaknya kamu disini itu ada fungsinya gak cuma tiduran aja"
"Cepet,kamu siram semua taneman dibelakang,dan kamu jangan turun lewat lift,turun lewat tangga biar kakimu itu ada gunanya"
"Iya oma"
Setelah memaki naren oma pun turun,naren tak langsung turun naren pun duduk di tepi ranjangnya lalu naren mencoba mengambil ancang-ancang untuk berdiri ke arah lemari untuk mengambil sarungnya,setelah memakai sarung naren pun mulai berjalan keluar kamarnya sambil berpegangan ke tembok,tangan kirinya menumpu ke tembok sedangkan tangan kanannya menenteng urine bagnya,sesekali naren meringis dan berucap nyeri.
"Cepet turun" teriak oma dari bawah
"Iya oma,naren lagi jalan turun tunggu ya" jawab naren pelan."Kuat naren,kuat insya allah" ucap naren dalam hatinya
Naren pun menuruni anak tangga dengan hati-hati,beberapa kali terlihat naren memejamkan matanya menahan sakit,sesampainya dibawah naren mengambil wallker miliknya untuk membantunya berjalan,naren pun mencantolkan urine bagnya di wallker itu,dan naren mulai berjalan pelan ke arah halaman belakang.
Mungkin oma merasa geram melihat naren yg lambat berjalan oma pun mendorong naren dari belakang,maksut oma agar naren lebih cepat untuk berjalan tetapi karna badan naren yg masi lemas dan kondisi kaki naren yg belum begitu kuat itu, bukannya naren berjalan cepat tapi naren justru terjatuh kedepan.
Naren pun meringis kesakitan,sedangkan oma hanya diam tak membantu naren.
"Malah duduk dibawah bukannya berdiri"
"Kaki naren sakit oma,oma tolong bantu naren buat berdiri" naren pun mengulurkan tangannya ke arah oma berharap oma akan membantunya,bukannya oma membantu justru oma semakin memaki naren."Kaki kamu gak lumpuh kan,cepet berdiri" sambil menendang kaki naren
Naren masi terduduk dibawah,2x naren mencoba untuk bangkit tapi gagal,dan di percobaan yg ke 3 naren berhasil berdiri meskipun naren merasa kakinya semakin sakit,naren pun meneruskan berjalan walau langkahnya semakin pelan dan tertatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
730 Hari bersama Narendra
Teen Fiction"aku terus menjadi cahaya untukmu,karna aku tau kegelapan membuatmu ketakutan ze" ucap pria yg sedang duduk disampingku. "gak usah sok puitis deh lu ren,sok jadi cahaya emang lu bohlam lampu apa" Narendra,sapaannya pria yg sebentar lagi usianya 16 t...