Benar dugaan naren jika hujan akan turun,meskipun tak begitu deras tapi udara di luar cukup dingin.
Naren langsung turun dari grab mobil itu,dibantu oleh sang supir,terlihat naren memberikan uang 150k ke bapak itu,terlihat bapak itu menolak karna kebanyakan tapi naren tetap memberikannya dengan alasan memang itu sudah rezeki bapaknya.
Naren pun langsung menuju ke caffe,terlihat teman-temannya melihat ke arah naren semua.
"Eh lihat deh,masa iya itu rendra?" Ucap lisa yg terlihat kaget naren menggunakan kursi roda,dan semua yg ada disana juga terlihat kaget.
Naren pun langsung mendekat ke arah teman-temanya,terlihat beberapa dari mereka tidak ramah menyambut naren
"Sono lu yg pesen minum" ucap bagas menyuruh menyuruh rendra untuk memesan minum untuk mereka.
"Biar aku aja kak" tawar riri
"Biarin aja ri,salah sendiri dia dateng telat,gak bisa jadi contoh yg baik" ucap lisa yg sinis melihat ke arah naren
"Bentar ya aku pesenin" naren pun menuju ke arah kasir,untuk memesan dan sekalian membayar.
"Lu pada hobi banget ngerjain rendra,lu gk kasihan dia lagi sakit di bela-belain kesini" ucap putra menengahi
"La ngapain kasihan,ini udh jadi tanggung jawab dia,kalo dia tau diri kalo dia penyakitan ya harusnya gak usah nyalon ketos" ucap bagas yg cukup kencang,dan naren bisa mendengarnya meskipun tak begitu jelas.
Setelah membayar naren pun,kembali ke meja tempat mereka rapat.
"Ayo kita mulai" usul putra.
"Sebelumnya aku minta maaf ya karna aku telat dateng,dan aku juga minta maaf karna selama aku sakit aku gak bisa ngurus osis secara maksimal"
"Udah tau sakit-sakit pake jadi ketos segala" gumam lisa memotong pembicaraan naren.
Disela-sela naren berbicara makanan dan minuman yg naren pesan pun datang,teman-temannya terlihat asik menikmati itu semua dan tidak menghiraukan naren berbicara.
"Eh lu pada dari tadi sinis ke rendra,sekarang dia lagi ngomong lu gak ngehargain" ucap putra tegas
"Udah gpp tra,biarin makan minum dulu"
"Lu kalo gak tegas ke mereka ya gini ren,lu diperlakukan seenaknya aja"
"Udah gpp"
"Aku terusin ya sambil kalian makan sama minum""Jadi bulan depan kaya yg rapat sebelumnya udah kita bahas,kalo ki" belum selesai bicara,zeze pun datang,ya ternyata zeze juga terlambat.
"Maaf ya guys,ujan jadi telat" saat zeze yg telat semua diam,dan terlihat raut wajah bagas tidak suka jika zeze berdekatan dengan rendra.
"Bisa aku terusin ya" lanjut naren
"Jadi kaya rapat sebelumnya,sekolah kita akan buat acara dan ada beberapa lomba yg akan kita adain,sebelumnya bagas ngusulin kalo harus ada lomba basket dan semua setuju"
"Nah selain basket sama futsall apa ada yg mau nambahin?"
"Karate" ucap bagas sambil melirik ke arah rendra "gua mau ada karate juga,dan boleh lah kalo gua sama lu tanding" bagas menunjuk ke arah rendra dengan wajah yg sombong,tapi rendra hanya diam dan sedikit tersenyum.
"Ada yg punya usulan lain?" Terus rendra
"Kenapa gak lu jawab?" "Takut lu?"
"Ha?seriusan dia bisa karate,gua gak nyakin?" Ucap lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
730 Hari bersama Narendra
Roman pour Adolescents"aku terus menjadi cahaya untukmu,karna aku tau kegelapan membuatmu ketakutan ze" ucap pria yg sedang duduk disampingku. "gak usah sok puitis deh lu ren,sok jadi cahaya emang lu bohlam lampu apa" Narendra,sapaannya pria yg sebentar lagi usianya 16 t...