sakit 3-nares

185 9 2
                                    

Ada suster yg menemukan nares tergeletak pingsan di lantai,suster itu langsung membawa nares untuk di priksa,om damar juga mengetahui hal itu,setelah nares selesai dotangani om damar baru menjenguk nares.

Nares hanya pingsan,dia kecapean dan dehidrasi dokter pun meng-infus tangan nares,karna om damar tau nares sedang pingsan om damar membiarkan nares ber istirahat.

_____________________________________
Nares pingsan cukup lama,pukul 4 sore dia baru terbangun,melihat sekeliling ruangan.

"Arg" keluh nares memegang kepalanya yg masi terasa sedikit pusing,nares pun membuka matanya,di hadapannya sudah ada mama dan om damar.

"Mama"
"Allhamdulilah,akhirnya kamu sadar juga dek"
Air mata nares pun langsung jatuh dia langsung memeluk erat mamanya.

"Ma kakak"
"Kakak ma"
"Adek kamu ko nangis kenapa?kakak kenapa?"
"Kakak pergi ma,kakak ninggalin kita"
"Kakak marah ke nares ya ma,sampe dia nyusulin papa"
"Ma,kakak"

"Perasaan dokter gak bius kamu res,kok kamu ngigo gitu,kamu beneran udah sadar kan res" ucap om damar.

"Om" bentak nares
"Kakak meninggal om damar malah santai-santai,perasaan om dimana si"

Astrid dan damar pun ketawa melihat nares yg sudah terlanjur nangis dan panik itu.

"Haha bisa nangis juga ya kamu res,om kira kamu gak bisa nangis"
"Adek itu dapet info dari mana kalo kakak meninggal hm?"

"Iya ma,kemarin kata suster kakak meninggal,terus waktu nares mau ngecek ke kamar jenazah nares pusing terus gak inget ngapain lagi"

"Yg meninggal sebelah ruangan kakakmu,bukan naren yg meninggal,tuh naren udah dipindahin ke ruang rawat biasa"

"Mangkanya kakaknya lagi sakit ditungguin gak ngelayap aja,salah info kan,malu tu ingusnya keluar semua" ledek om damar ke nares

"Bohong,coba mana nares mau lihat kakak sekarang"
"Gak gak kamu istirahat dulu dek"
"Gak mau ma,aku mau lihat kakak"

Karna nares terus ngotot ingin bertemu naren,akhirnya astrid dan damar membawa nares ke ruangan tempat naren dirawat.

"Tu dek,kakak masi ada kan"

Nares pun lega melihat kakaknya yg masi hidup.

"Udah lihat kakak kan,sekarang adek balik istirahat ya"
"Gak mau,nares mau nemenin kakak aja"

"Udah strid,biarin nares nemenin kakaknya,inget ya res jangan lama-lama kamu juga harus istirahat,strid aku harus pergi masi ada pasien yg nungguin"

"Makasih ya mar"

Om damar pun pergi,untuk praktek lagi,sementara itu astrid langsung membawa nares kedalam bertemu kakaknya.

Nares melihat wajah kakaknya yg pucat,memang sudah hal biasa wajah naren pucat tapi kali ini nares benar-benar memperhatikan wajah dan tubuh naren secara langsung,terlihat berbagai macam alat menempel dibadannya,tangan kakaknya juga terlihat bengkak sehingga infusnya harus diganti ditangan sebelahnya.

"Adek lihat kan kakak masi ada" astrid mengambil susu dan menyuntikannya ke selang NGT yg terpasang dihidup naren

"Itu apa ma"
"Ini susu dek"
"Kok digituin"
"Kan kakak belum bisa makan lewat mulut jadi dipasang ini,tapi harus pelan-pelan juga"

Astrid melihat hpnya terdapat wa yg mengharuskan dia segera meeting dengan koleganya.

"Adek mama minta maaf ya,mama harus pergi sebentar ada meeting mendadak,adek gpp kan mama tinggal dulu?"

730 Hari bersama NarendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang