Pagi ini cuaca agak mendung setelah sholat subuh tadi rendra kembali tertidur badannya masi cukup terasa lemas,nares juga masi tertidur.
Sedang enak-enak tidur nares di bangunkan oleh cilo yg mengibaskan ekornya ke muka nares
"Anjrit ni kucing" setelah sadar nares mengusap wajahnya yg baru saja di kibas ekor cilo
"Gak kucing gk yg punya sama-sama ngeselin"
Rendra pun terbangun mendengar nares ngomel pagi pagi.
"Kenapa dek"
"Ini ni kucing lu ngibasin ekornya ke muka gua"
"Miaww"Nares langsung mendorong cilo sampai jatuh kebawah
"Yaallah dek,jangan didorong juga cilonya"
"Kucing lu ngeselin,jadi lu lebih sayang kucing lu dari pada gua"
"Gak gitu maksut kaka"
"Alah" nares langsung bangkit dan pergi dari kamar rendra.
"Yaallah pagi-pagi udah salah aja aku" batin rendra.
Rendra pun langsung membereskan kasurnya,dia merasa kakinya masi terasa sakit jika dibuat jalan,selama membereskan kamarnya beberapa kali rendra duduk karna merasa kakinya cukup nyeri jika terus berjalan menopang badannya.
Setelah membereskan kamarnya rendra kembali ber istirahat dia kembali merebahkan tubuhnya ke kasur,baru saja dia merebahkan badannya lili datang mengantar sarapan untuk rendra
"Permisi mas"
"Masuk aja li""Maaf mas,ini sarapannya" lili pun menaruh sarapan rendra di meja dekat tempat tidurnya
"Ini tadi saya buatin air lemon madu,kata nenek biasanya mas rendra suka minum ini"
"Makasih ya li"
"Mas rendra sakit lagi ya?mukanya kelihatan pucet dari yg sebelumnya""Gapapa cuma agak kecapean aja li,istirahat bentar juga udh enakan nanti"
"Nanti kalo nares gak mau makan,suruh pesen aja ya li,atau kalo dia butuh sesuatu kamu bilang aku aja"
"Baik mas,ya sudah dimakan ya sarapannya mas,lili ke blakang dulu"
"Iya makasih ya li"
Rendra pun memakan sarapannya,terasa pahit makannya mungki karna dia sesang sakit,tapi walaupun makannya terasa pahit rendra tetap mengusahakan untuk menghabiskannya,kasihan bibi sudah capek masak sayang kalo harus kebuang.
Setelah menyelesaikan sarapannya rendra pun meminum obat dan vitaminnya.
Setelah itu rendra merasa dadanya lebih mendingan tak senyeri tadi,selang beberapa saat rendra pun meminum air madu lemon yg lili buatkan untuknya.
________________________________
Hari ini berlalu begitu cepat,seharian rendra tak keluar dia hanya dikamar untuk beristirahat,pukul 16.45 wib rendra berniat untuk mandi dan bersiap-siap untuk sholat maghrib.Saat bangun dari tidur kepala rendra terasa sangat pusing dan sakit,beberapa kali dia mengerang kesakitan,tapi rendra tetap memaksakan jalan untuk pergi ke kamar mandi,sesampainya dia dikamar mandi rendra tak kuasa menahan sakit dikepalanya,rendra sampai duduk di closet karna sakit kepalanya ini tak seperti biasanya,rendrq menunduk dan memegangi kepalanya,waktu rendra menunduk dia melihat ada tetesan darah dilantai,rendra pun memegang hidungnya dan benar saja rendra kembali mimisan.
Rendra tak langsung membersihkan dia membiarkan beberapa saat mimisannya itu menetes,setelah agak berhenti rendra baru membersihkannya,rendra tetap memaksakan untuk mandi,meskipun kepalanya masi terasa sangat pusing.
Setelah mandi,berganti baju dan sarung,rendra pun mengambil wudhu,saat ini keluar kamar mandi,pandangan rendra buram,padahal rendra sudah memakai kacamata.
"Adek" rendra memanggil nares dengan suara yg terdengar agak gemetar
"Adek"
"Dek,kepala kaka sakit dek"Pandangan rendra semakin buram,beberapa langkah dia keluar kamar mandi,badannya langsung tersungkur ke lantai
Brukkk
Sedangkan nares yg berada di kamarnya pun menggerutu karna dia dipanggil kakaknya
"Gak bisa liat orang tenang sehari apa ya,manggil-manggil mulu"
Nares pun menuju kamar rendra yg tepat disebelah kamarnya,dia berjalan sambil ngebatin kalo kakaknya sangat menyebalkan dan merepotkan.
Saat membuka pintu kamar rendra,nares terkejut melihat rendra sudah tergeletak dikamarnya.
"Kak,kakak,bangun deh gak usah bercanda gak lucu"
"Lu ngeprank gua kan" nares pun menggoyang-goyangkan badan rendra tapi tak ada respon sama sekali"Kak"
"Lu bercanda kan"
"Kakak"
"Kak lu mati?anjrit kak,bangun"
"Kak jangan mati dulu anying,ini mama gak dirumah,kak"Setelah nares mencoba membangunkan rendra tapi tak ada respon,nares pun langsung membawa rendra kerumah sakit,nares terlihat panik melihat kakaknya yg sudah pucat pasi,di sepanjang jalan menuju rumah sakit pun nares berusaha mengajak rendra bicara tapi tetap tak ada respon dari rendra.
Sesampainya di rumah sakit rendra langsung dibawa ke ugd,sementara itu nares mencoba mencari om damar,dia menanyai beberapa suster tentang om damar,dan kata suster om damar masi melakukan tindakan oprasi ke pasien yg lain.
Nares pun mulai panik,dia mengira kakaknya bercanda untuk mencari perhatiannya.
Nares pun menelfon alvin,dia takut jika dia menelfon mamanya pasti mamanya akan panik dan bisa-bisa tidak fokus akan kerjaannya.
"Vin"
"Kakak vin" suara nares terdengar bergetar saat berbicara dengan alvin"Apaan"
"Rendra kenapa?"
"Jawab res"
"Kakak tadi pingsan,terus gua bawa ke rumah sakit"
"Sekarang lagi di ugd"
"Gua bingung vin""Yaudah gua kesana sekarang,lu tunggu disana"
"Jangan bilang om danu sama taci dulu vin,lu cepet kesini"
"Tenang aja,gua kesana"Nares pun mematikan telfonnya,dia pun duduk dilantai badannya seketika lemas,dia ingat ucapan om damar,kalo rendra bisa aja kena serangan jantung lagi kapanpun itu,nares takut kalo apa yg di bilang om damar itu terjadi sekarang.
Dia merasa dokter sangat lama memeriksa rendra,mata nares mulai sakit karna menahan nangis,tapi dia tahan agar air matanya tak jatuh,dia gengsi ketika alvin datang dia menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
730 Hari bersama Narendra
Fiksi Remaja"aku terus menjadi cahaya untukmu,karna aku tau kegelapan membuatmu ketakutan ze" ucap pria yg sedang duduk disampingku. "gak usah sok puitis deh lu ren,sok jadi cahaya emang lu bohlam lampu apa" Narendra,sapaannya pria yg sebentar lagi usianya 16 t...