Usai tragedi salah tangkap tawanan, Axton memperlakukan Putri Aguilera sedikit manusiawi meski masih terkesan dingin dan datar. Ini semua juga dirinya lakukan demi putri kecilnya yang begitu dekat dan lengket pada gadis salah sasaran anak buahnya itu. Di mana diam-diam, Axton memerintahkan anak buahnya yang lain untuk melacak identitas Putri Aguilera.
"Maaf, Tuan. Tapi tidak ada satu pun informasi terkait Nona Aguilera, bahkan nama serupa dengan dirinya pun tidak ada."
Axton memijat pelipisnya yang mendadak berdenyut, "Keluar."
"Baik, permisi, Tuan."
Di dalam kamar dengan nuansa merah muda, Putri Aguilera tengah membacakan Aiora sebuah cerita dongeng. Gadis kecil itu menyimak dengan baik, dia sangat suka pada kepribadian Putri Aguilera yang lemah lembut dan sangat sabar pada dirinya. Tidak lupa ketulusan Putri Aguilera yang semakin memikat Aiora.
"Apa Kakak tidak memiliki orang tua? Kenapa tidak ada yang Kakak hubungi? Ayah saja sering menerima telepon dari Granny dan Granpa."
Putri Aguilera membisu, apakah keluarganya saat ini tengah kalut mencari dirinya atau bahkan mereka biasa-biasa saja atas kepergian dirinya? Putri Aguilera masih merasa terluka, kebenciannya pada Putri Ameera membuat sisi kejam Putri Aguilera tidak pernah berhenti berkobar. Bahkan sekarang, dia memiliki pikiran untuk memusnahkan Putri Ameera.
"Cantik, jika kelak kamu memiliki Ibu sambung, aku izin pergi ya?" Putri Aguilera hanya ingin mengetes Aiora yang terlihat sangat tidak ingin jauh dari dirinya.
Lihat saja, Aiora malah menggeleng dengan cepat. "Aku membenci semua wanita yang Ayah bawa ke mansion, mereka hanya menginginkan Ayah dan harta, bukan aku yang mereka inginkan seperti harapan Ayah."
Diam-diam, Putri Aguilera tersenyum licik. Maka Putri Aguilera akan mengajarkan Aiora untuk merangkai kalimat pedas, jadi jika sewaktu-waktu Aiora bertemu Putri Ameera, gadis kecil itu bisa menampar Putri Ameera dengan kalimat sarkasnya. "Kalau begitu, Aiora tidak boleh goyah dengan kebaikan wanita yang Ayah Aiora bawa ke sini ya."
"Tidak akan, Kakak pengasuh cantik. Tapi jika wanita itu adalah Kakak pengasuh cantik, maka aku akan dengan mudah menyetujui."
"Aduh manisnya anak Ayah Axton,"
***
Hari pertemuan pertama antara Axton dan Putri Ameera akhirnya tiba di tengah kesibukan prajurit kerajaan yang masih fokus mencari kemana hilangnya Putri Aguilera. Di temani selir Miranda, Raja Antonius dan Putri Ameera pergi menuju salah satu restoran mewah yang telah di pesan secara khusus oleh mereka.
Ratu Anastasia menolak mendampingi Putri Ameera, terpaksa Raja Antonius membawa selir kesayangannya. Di meja khusus, sudah ada kedua orang tua Axton yaitu Raja Lucius dan Ratu Luciana. Mereka menyambut kedatangan calon besan dengan senang hati sambil menunggu Axton dan Aiora yang masih dalam perjalanan.
Tak lama kemudian, Axton datang sembari menggendong Aiora, membuat Putri Ameera yang sejak tadi menunduk, langsung mendongak. Wajah anak tiri Ratu Anastasia itu bersemu merah, Axton yang gagah dan perkasa, siapa yang tidak akan terpesona? Bahkan Selir Miranda pun menatap Axton tak berkedip.
"Angin malam ini cukup tajam, jangan sampai lupa berkedip hingga mata kalian mengeluarkan darah ups maksudku air mata," ajaran Putri Aguilera ternyata tertanam sempurna pada sosok Aiora.
Membuat Ayah, Kakek, dan Neneknya menatap terkejut Aiora. "Cucu Granny, bicara yang sopan pada calon Ibu sambungmu, sayang."
"Sayangnya tidak bisa, ikatan menyambung telah aku gunting, jadi dia bukan calon Ibu sambungku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Iblis Kejam
FantasyPutri Aguilera membenci Putri Ameera yang seakan merebut semua perhatian. Dendam dan kebencian membawa Putri Aguilera terjebak pada jerat mematikan seorang Axton. Di mana dirinya yang tidak bersalah, di jadikan tawanan salah sasaran, di siksa fisik...