Tangannya bergetar hebat, Putri Ameera menyakinkan dirinya dengan memejamkan mata. "Jika racun masuk ke aliran darah, maka detak jantung bisa melambat dan akhirnya berhenti bekerja. Sebelum jantung gagal berfungsi, seseorang yang terkena racun digoxin akan mengalami sakit perut dan sakit kepala yang hebat."
"Maafkan aku Alera,"
Putri Ameera memandang sekali lagi Putri Aguilera yang tengah memejamkan matanya, dia pun mengeluarkan jarum suntik yang sudah dia siap sebelumnya. "Kau harus mati, Alera. Maafkan aku,"
Mata yang semula terpejam, kini terbuka sempurna, "M-meera?"
Putri Ameera yang panik langsung menarik jarum dari tangan Putri Aguilera, wanita itu juga langsung mencekik Putri Aguilera untuk mempercepat kematiannya. "M-menjauh!"
"Tidak, kau adalah penjahat dalam hidupku! Kau harus mati Alera! Aku membencimu!!"
Rahang Putri Aguilera mengeras, wanita itu menyentak kasar tangan Putri Ameera di lehernya. Dia juga menendang Putri Ameera hingga jatuh dari atas ranjang, "Penjahat? Mau aku tunjukkan bagaimana penjahat yang sebenarnya?"
Dengan tatapan berapi-api, Putri Aguilera mencengkeram dagu Putri Ameera. "Selama ini aku sabar, tapi bukan berarti aku membiarkan dirimu menindasku! Bukankah, penindas di sini adalah aku? Maka aku adalah penjahatnya, seperti yang kau katakan bukan?"
Putri Aguilera lengah, saat Putri Ameera berhasil mendorongnya, wanita itu menatap Putri Aguilera dengan penuh amarah. "Kau merebut cinta Ayahku! Kau juga merebut cinta suamiku, Alera! Kau penjahat!"
Mendengar suara langkah kaki, Putri Ameera hendak berlari menjauh, tapi karpet berbulu membuat kakinya tersandung, berakhir jatuh dengan kening membentur tepi meja lalu jatuh dengan kepala yang membentur dinding. Darah berceceran dari kepala Putri Ameera, membuat Putri Aguilera yang merasa jika semuanya terjadi begitu cepat, terpaku di tempatnya.
Apalagi saat Putri Ameera menarik tangannya, "Kau penjahat, Alera!"
Brak!
"AMEERA!"
Pangeran Archie mendorong Putri Aguilera hingga kuku jari-jari Putri Ameera yang semula menggenggam lengan Putri Aguilera, kini melukai tangan wanita itu. "PEMBUNUH! Kau pembunuh Alera!" Pangeran Archie menggendong Putri Ameera dan membawanya berlari pergi, meninggalkan Putri Aguilera yang menatap kosong kedua tangannya.
Yang dia lihat, bukan Putri Ameera dalam gendongan Pangeran Archie, tapi Lady Sophia. "Sophia bukan aku, bukan aku yang membunuhmu."
Wanita itu berdiri, rasa bersalahnya pada Lady Sophia membuat Putri Aguilera berlari mengejar Pangeran Archie. Yang ada di matanya adalah Lady Sophia, bukan Putri Ameera, karena itu juga, halusinasi membuat Putri Aguilera lupa betapa bencinya dia dengan Putri Ameera. "ARCHIE! ARCHIE STOP! AKU MINTA MAAF!"
"Maafmu terlambat, Alera." Pangeran Archie masuk ke dalam mobil, hari ini, Pangeran Archie ingin meminta maaf pada Putri Aguilera karena fakta terungkap saat di balkon. Tapi dia malah melihat, iblis akan tetap iblis ketika menindas. Rasa bersalahnya pada Putri Aguilera langsung lenyap, di gantikan rasa amarah yang tidak terkendali.
Mobil Pangeran Archie melaju dengan kencang, Putri Aguilera menyusul dengan mobil lain. Air matanya terus turun, dia ingin minta maaf pada Lady Sophia. Sedangkan di ruang khusus yang tidak bisa sembarangan orang masuk, Axton, pemimpin Kerajaan Uxolo dan Uthando, tengah membicarakan hal penting terkait Putri Aguilera.
"Aku akan bercerai dengannya! Aku akan menikah dengan Alera!"
Raja Antonius menatap tajam pada Axton, "Tidak akan bisa kau menikahi putriku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Iblis Kejam
FantasyPutri Aguilera membenci Putri Ameera yang seakan merebut semua perhatian. Dendam dan kebencian membawa Putri Aguilera terjebak pada jerat mematikan seorang Axton. Di mana dirinya yang tidak bersalah, di jadikan tawanan salah sasaran, di siksa fisik...