40 - Biang Masalah

11.4K 496 18
                                    

Axton dengan kantung mata menghitam, telah menghabiskan puluhan bungkus rokok dalam beberapa hari. Pria itu semakin tidak peduli pada kesehatannya sendiri, Laurens dan Alexander, tentu saja merasa iba pada sahabat mereka yang satu itu. Laurens berinisiatif mendekati Axton yang lebih senang mengurung diri sekarang.

"Aku akan membantumu bertemu dengan Aguilera dan menyelesaikan kesalahpahaman, tapi apa bisa kau buktikan padaku untuk melangkah lebih baik? Kau butuh makan, Axton. Tinggalkan rokok dan alkoholmu atau kau lebih senang, bertemu Aguilera di sisa umurmu sebelum besok mati? Kau sudah sangat pengecut,"

Axton mendongak dan menatap ke arah Laurens, "Kau mana bisa menemukan wanitaku, Laurens."

"Kau meragukanku?" Laurens Madison mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan sebuah foto di mata Putri Aguilera berdiri di depan sebuah kerajaan, "Kau! Dapat dari mana foto itu?" Axton langsung berdiri dan merebut ponsel Laurens, menatap dengan mata berkaca-kaca pada wajah wanitanya.

"Apa kau lupa? Alexander juga bagian dari mereka, untuk tahu Aguilera pulang atau tidak ke kerajaan, sangat mudah untuknya."

"Benar, anak selir Avantie memang selalu bisa di andalkan."

Alexander mendengus dan melempar bungkus rokok di atas meja ke arah Axton. "Diamlah! Wanitamu itu sedang menjalankan rencananya di kerajaan untuk menyingkirkan para benalu, untuk seminggu ke depan, jangan menemuinya. Biarkan rencananya berjalan lancar,"

"Baik, aku akan menyiapkan kejutan yang indah untuk Alera." Axton melenggang pergi dengan wajah cerah, membuat Laurens terkekeh pelan, begitu pula dengan Alexander yang merangkul pinggang Laurens Madison. "Pria seperti Axton jika sudah jatuh cinta, apa memang akan gila seperti itu?"

"Mungkin iya, sekarang kita pulang. Ketika penobatan pewaris tahta selanjutnya nanti, aku akan memperkenalkanmu pada mereka semua sebagai calon istriku."

"Calon istrimu?"

"Ya, nanti kita menikah."

Sementara itu, Putri Ameera ingin meminta izin pada Axton untuk pulang ke kerajaan. Tapi dia sungkan karena Axton juga selalu menolak kehadirannya, pada akhirnya, Putri Ameera pergi bersama Pangeran Regal menuju kerajaan. Selama di perjalanan, Putri Ameera hanya diam memainkan jemarinya. Wanita itu terus kepikiran, bagaimana jika pernikahannya dengan Axton akan benar-benar kandas?

***

Tengah malam tiba, Putri Aguilera kembali menjalankan aksinya. Wanita itu mengendap-endap keluar dari kamarnya agar Dawn tidak melihat, setelah berhasil, Putri Aguilera tidak pergi ke kebun anggur lagi, melainkan pergi ke kebun pohon mangga. Di sana, pepohonan tinggi, siapa pun yang ingin bercinta di alam bebas, mereka akan aman melakukannya di bawah pohon mangga yang lebat dedaunannya.

Putri Aguilera berkeliling di tengah malam tanpa bantuan cahaya apa pun, jika memakai senter atau cahaya flash, dirinya pasti akan langsung ketahuan tengah menguntit. Ketika sudah hampir 30 menit memutari kebun yang teramat luas tanpa menemukan apa yang dia cari, Putri Aguilera hampir ingin kembali ke kamar tapi urung saat suara pertemuan dua kulit dan desahan tertahan, terdengar dari arah belakangnya.

Tubuhnya mendadak kaku, di belakangnya memang batang pohon mangga yang besar, apa mungkin .... Yang dia cari tengah bercinta di balik batang pohon besar belakangnya ini? Bulu kuduk Putri Aguilera meremang, gadis itu menggigit bibir bawah, mau melangkah maju, tapi takut menimbulkan suara. Dia serba salah, diam di sini bak patung, bagaimana caranya dia mengambil gambar di tengah kegelapan?

Aku harus kemana? Gadis itu meremas ponselnya, suara dari belakang yang berkecimpung antara pertemuan dua kulit, semakin keras. Suara desahan dan erangan pun seperti tidak lagi di tahan, mereka bersahut-sahutan mengejar kenikmatan. Putri Aguilera akhirnya nekat memanjat pohon, kerja sama yang baik ya anakku, batinnya. Dan mereka pasti tengah sibuk pada kenikmatan yang di raih, hingga tidak akan menyadari dirinya.

Putri Aguilera cepat-cepat mengambil beberapa gambar dan video, setelah selesai, dia berdiam di atas pohon, menunggu dua sejoli itu pergi dari bawah pohon. Tapi sampai 1 jam berlalu, mereka berdua belum kunjung pergi. Sial! Aku mengantuk tapi mereka kapan perginya?! Putri Aguilera menguap menahan kantuk dan pada akhirnya, Putri Aguilera ketiduran di atas pohon, dia juga tidak tahu kapan kedua sejoli itu pergi meninggalkan kebun pohon Mangga.

Di kerajaan tepatnya di kamar Putri Aguilera, kekacauan terjadi. Putri Aguilera tidak di temukan di mana pun, membuat Dawn langsung melapor pada Ratu Anastasia. Ratu sangat takut putrinya terluka atau hilang lagi, dia pun memerintahkan semua pengawal agar mencari putrinya. Raja Antonius juga turun langsung mencari putrinya yang hilang mendadak, kekacauan yang terjadi di pagi hari, menunda sarapan bersama. Selir Miranda sungguh menaruh kekesalan pada biang masalah di kerajaan, Putri Aguilera.

"Ibu, kenapa anak itu selalu membuat masalah?"

"Sudahlah, Stephanie. Diam atau Ayahmu akan marah dan memberiku hukuman," Putri Stephanie yaitu anak pertama selir Janine dengan Raja Antonius mencebikkan bibirnya kesal.

Sedangkan di kebun mangga, Vincent selaku pengawal pribadi yang di berikan Raja Antonius khusus untuk Putri Aguilera, menemukan keberadaan gadis itu. "Astaga, Putri!" Vincent bergegas memanggil rekannya agar mengambil tangga, bahkan Raja Antonius sendiri yang naik ke atas dan menggendong Putri Aguilera yang masih tertidur di pohon. Semua orang tidak habis pikir, kenapa juga gadis itu bisa ada di atas pohon dan tertidur pula.

Ketika bangun, dengan polosnya Putri Aguilera mengatakan. "Aku bosan tidur di kamar, aku ingin tidur di alam bebas, hehe."

***

Tawanan Iblis KejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang