"Apa kau melihatnya kelinci kecil?"
"Aku bukan kelinci!! Aku ini Alera! Alera!"
Lady Shopia dan Putri Adaline tertawa, mereka senang melihat Putri Aguilera kecil merajuk karena wajahnya akan memerah dengan pipi menggembung. "Shopia tidak boleh menikah dengan Archie!"
Dari spion dalam, Lady Sophia menatap Putri Aguilera. "Loh? Memangnya mengapa? Seminggu lagi aku dan Archie akan menikah loh,"
"Archie jelek! Archie bodoh! Shopia menikah saja denganku!"
Kedua gadis itu kembali tertawa mendengarnya, "Kau belum mengerti apa-apa, Alera. Kelak jika kau sudah mengerti, kau akan geli dengan ucapanmu yang sekarang."
"Ucapan apa?"
"Ucapan dirimu yang ingin menikah denganku, kita ini sesama perempuan! Mana bisa menikah?"
"Oh iya ya,"
Di tengah obrolan ketiganya, seseorang dari arah depan tiba-tiba menghadang jalan. Dia memaksa seperti seorang penjahat, tapi targetnya memang hanya Putri Adaline. Buktinya, mereka hanya membawa Adaline keluar. Tidak lama, sebuah hantaman dari belakang menghancurkan mobil. Putri Aguilera dan Lady Sophia masih di dalam, membuat posisi keduanya begitu sulit.
Tapi seseorang yang tadi menarik Putri Adaline keluar sebelum mobil di tabrak dari belakang, kini menarik Putri Aguilera keluar, tidak peduli jika darah ada di sekujur tubuh Putri Aguilera. Mereka, yang ternyata lebih dari satu, menarik Putri Aguilera ke pinggir jalan. Gadis kecil itu menyaksikan bagaimana mereka merobek pakaian Putri Adaline dengan kasar.
Mereka bergantian menyetubuhi Putri Adaline, hingga trauma mendalam, membuat Putri Aguilera seakan sulit mengatakan apa yang terjadi. Tiap kali ingin bicara, lidahnya akan kelu dan berakhir air mata yang mewakili semuanya.
***
"Adaline tidak tewas dalam kecelakaan?"
"Tidak, mereka membawa Adaline pergi. Mereka meninggalkan aku dan Shopia,"
Vincent mengeraskan rahangnya, dia membantu Putri Aguilera untuk duduk di sebuah sofa sedangkan Vincent bergerak mendekati Pangeran Archie yang terpaku. Pria itu mencengkeram kerah kemeja Pangeran Archie, "Kau mendengar semuanya bedebah?! Bukan Adik kandungmu yang membunuh calon istrimu itu! Tapi orang-orang tidak bertanggung jawab yang membersihkan jejak mereka dengan sempurna!"
"Sekarang, apa kau masih ingin menghancurkan mental Adikmu sendiri? Kau─ ALERA!" Vincent mendorong Pangeran Archie, pria itu berlari dan dengan gesit menahan tangan Putri Aguilera yang berada di ambang jatuh dari balkon.
Mendengar suara teriakan dari balkon, semua pasang mata di lantai bawah, melihat ke atas. Mereka semua histeris, melihat sosok wanita yang menggantung hampir jatuh jika saja tangan Vincent melepas tangan Putri Aguilera. Axton yang menyadari siapa wanita di atas, langsung berlari membelah kerumunan. Wajah pria itu sangat pucat, tidak hanya Axton, Ratu Anastasia dan Raja Antonius yang tahu siapa yang hampir jatuh, langsung berlari ke lantai atas.
"Alera, dengarkan aku, jangan gegabah oke? Kendalikan diri kamu, jangan biarkan trauma menjadi pengendali diri kamu."
"Vincent, aku bukan pembunuh. Kakak kesakitan Vincent, Kakak terluka."
"Iya, karena kamu bukan pembunuh dan Kakakmu terluka, bukankah sudah sepantasnya, untuk kita memberikan keadilan? Untuk mereka,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tawanan Iblis Kejam
FantasyPutri Aguilera membenci Putri Ameera yang seakan merebut semua perhatian. Dendam dan kebencian membawa Putri Aguilera terjebak pada jerat mematikan seorang Axton. Di mana dirinya yang tidak bersalah, di jadikan tawanan salah sasaran, di siksa fisik...