27 - Tentang Aiora

8.2K 544 41
                                    

Semua keluarga dari 2 kerajaan berkumpul di kediaman Axton, mereka berduka atas kepergian putri kecil Descartes dan juga asisten kepercayaan Tuan muda Descartes. Ratu Luciana saling memeluk dengan Putri Ameera yang dia anggap sangat terpuruk atas kepergian Aiora, padahal Putri Ameera menangis karena ketakutan jika kelak, apa yang dia perbuat akan membuahkan hasil untuknya menyesali semua.

Yang sampai masuk rumah sakit adalah Dania, dia bukti yang merawat Aiora sejak kecil dan saat tahu Nona mudanya meninggal dalam kecelakaan, Dania kehilangan stamina tubuhnya dan berakhir pingsan. Ratu Anastasia dan Pangeran Archie juga datang, mereka datang terpisah dengan Raja Antonius karena memang, Ratu Anastasia sendiri yang enggan melihat wajah Raja Antonius yang masih menjadi suaminya.

"Meera, di mana Axton? Dia pasti sangat hancur dan butuh dukungan kamu," Dalam hati Putri Ameera menentang. Axton tidak akan pernah membutuhkan dirinya meski di situasi berat sekali pun, karena yang Axton butuhkan hanyalah Putri Aguilera. Putri Aguilera? Mengingat itu, Putri Ameera pun menatap Raja Antonius, Ratu Anastasia, dan Pangeran Archie.

Mereka bertiga belum tahu jika Putri Aguilera ada di kediaman ini, mereka masih menganggap, jika Putri Aguilera hilang entah sudah meninggal atau belum. Mereka tidak boleh bertemu Putri Aguilera atau situasi akan semakin runyam, Putri Ameera berdiri yang ternyata di ikuti oleh Pangeran Archie. "Kenapa Aiora juga ikut terlibat, Meera?"

Gadis itu berbalik badan dan berlari memeluk Pangeran Archie, "Aku tidak tahu kalau Aiora juga ikut di mobil yang sama bahkan Axton juga ikut. Andaikan aku tahu, aku tidak akan melakukan itu semua." Pangeran Archie menghela napasnya kasar, dia pun membalas dekapan Adiknya. Yang Putri Ameera lakukan adalah sesuai saran Pangeran Archie.

Niat Putri Ameera hanya ingin membuat asisten Ludwig gagal dalam menyampaikan informasi terkait siapa dalang dari kambuhnya alergi Putri Aguilera. Dirinya tidak tahu, jika Axton dan Aiora akan menaiki satu mobil yang sama. Jika tahu, Putri Ameera pasti akan mengurungkan segala niatnya tapi sekarang, nasi sudah menjadi bubur. Menangis darah pun, Aiora dan asisten Ludwig tidak akan kembali.

Upacara kematian asisten Ludwig juga turut di hormati semua orang karena dia adalah pria yang sungguh setia pada Tuannya, sebelum melalui proses kremasi, Axton mengusap peti mati yang di dalamnya ada raga tak berjiwa asisten Ludwig. Dia pun tersenyum sekilas dan membiarkan proses kremasi berjalan semestinya.

Putri Aguilera? Wanitanya Axton itu masih butuh penanganan rumah sakit karena alerginya, dia bahkan nekat menemui Axton dan menerjang hujan. Akibatnya, Putri Aguilera harus kembali di rawat di rumah sakit. "Axton, Ibu sangat sedih melihat kamu yang hancur seperti ini."

Kali ini, Axton butuh sosok Ibu. Dia pun memeluk Ibunya dan kembali menangis, Ratu Luciana adalah Ratu yang lemah lembut tapi mertua mana yang senang jika menantu kesayangannya di selingkuhi oleh anaknya sendiri? Posisi Ratu Luciana tidak sepenuhnya salah, dia hanya ingin membela menantunya dari tingkah bejat Axton dalam berkhianat.

"Aiora sudah bertemu dengan Adaline, mereka sudah bahagia, Axton. Hidupmu masih panjang, jangan larut dalam kesedihan ya? Jika sudah waktunya, kamu akan kembali bertemu dengan Aiora dan Adaline kelak."

***

"Mungkin ini sudah waktunya untuk aku jujur, sayang."

"Jujur? Tentang?"

Axton mengecup sekilas puncak kepala wanitanya, sudah seminggu berlalu sejak kematian tragis antara Aiora dan asisten Ludwig. Vincent juga sudah memperkenalkan dirinya pada Axton sebagai Adik kandung asisten Ludwig, Vincent sudah menggantikan posisi Kakaknya sejak seminggu ini. Dia juga yang menyelesaikan semua pekerjaan mendiang Kakaknya.

Kinerja dan kecekatan Vincent, serupa dengan asisten Ludwig membuat Axton bisa dengan cepat beradaptasi. Axton juga sudah mulai lepas dari kesedihannya, dia percaya, jika putrinya telah bahagia bersama mendiang Adaline dan mungkin memang sudah waktunya untuk Axton juga Adaline bergantian menjaga Aiora di alam yang jelas berbeda.

Untuk dalang di balik kecelakaan yang menewaskan asisten Ludwig dan Aiora masih dalam tahap pencarian, jika Vincent gagal menemukan siapa dalang di balik semuanya, Axton yang akan turun tangan sendiri. Sebulan ke depan, Axton akan mempercayakan Vincent. Hitung-hitung sebagai bentuk training untuk Vincent sebagai tangan kanan Axton yang baru.

"Tentang ...."

Beberapa tahun lalu, Axton adalah pria dingin yang malas berurusan dengan wanita karena baginya, wanita adalah makhluk paling merepotkan sedunia sampai pada akhirnya, Axton bertemu dengan Adaline dalam kondisi yang tidak memungkinkan. Adaline yang Axton temui untuk pertama kali adalah Adaline korban pemerkosaan.

"Korban pemerkosaan?"

Axton mengangguk, dia sudah di tahan dan disekap selama berbulan-bulan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab. Bodohnya, mereka membawa Adaline ke dalam gedung tua kosong milik Axton. Maka ketika Axton datang untuk melakukan pertemuan dengan pengawal bayangan, Axton pun menyaksikan bagaimana mereka bersikap keji pada Adaline.

Adaline yang kala itu, wajahnya sudah rusak parah dan tidak bisa di kenali. Entah empati dari mana, Axton malah meminta asisten Ludwig untuk mengurus perawatan rumah sakit. Dia juga menelusuri siapa dalang di balik semua yang menimpa Adaline, karena ketika orang-orang itu di cecar, mereka malah memilih untuk menembak diri sendiri bahkan ada yang menggigit lidah sampai mati.

Semua bukti dari orang-orang yang menyekap Adaline, tidak di temukan sama sekali. Nama Adaline pun, Axton ketahui dari kartu identitas yang Adaline miliki. Sayangnya, kartu identitas sudah koyak dan hanya nama Adaline yang masih bisa di baca. Apalagi setelah melakukan operasi plastik pada wajah dan melakukan pemeriksaan di psikolog, ternyata Adaline mengalami Amnesia Disosiatif karena trauma mendalam yang dia alami di masa lalu.

Untuk mengobati, Axton pun setia berada di sisinya dan ternyata, kala itu, Adaline sedang hamil usia 2 bulan. Axton semakin protektif dalam menjaga Adaline meski tidak dalam ikatan pernikahan, untuk menikahi Adaline yang entah dari keluarga mana, pasti akan sulit untuk Axton mendapat restu dari kedua orang tuanya. Maka, dia hanya menjaga Adaline dengan baik 24 jam selayaknya suami siaga.

Tepat ketika usia kandungan Adaline memasuki bulan kesembilan, Axton memutuskan untuk menikahi Adaline dan percaya, orang tuanya akan luluh jika melihat bayi Adaline lahir dan Axton akan mengatakan, jika bayi Adaline adalah bayinya juga. Mereka pun menikah dan tepat setelah ikrar pernikahan, Adaline mengalami kontraksi hebat dan terpaksa harus di larikan ke rumah sakit.

Adaline harusnya selamat setelah melalui operasi sesar, tapi karena ulah Dokter sialan .... Ya, Meghan Parton. Istrinya pun meninggal tanpa sempat melihat wajah bayinya, meninggal di hari pernikahan sekaligus hari kelahiran Aiora.

"Jadi .... Aiora?"

"Aiora bukan anak kandungku, Aiora anak kandung mendiang istriku. Tapi sejak dia lahir dan berada dalam gendonganku, aku bersumpah, Aiora juga anakku dan tidak akan ada yang bisa merebutnya dariku. Tapi ternyata aku salah, kematianlah yang merebut Aiora dariku."

***

WKWK

KAGET GAA??

Makanya, jangan suudzon sama Axton mulu. HAHAHA

Ibarat kata, Axton adalah suami dalam beberapa menit di hari pernikahan lalu jadi duda. Kasian ga bisa ngerasain malam pertama😫😭😭

Tawanan Iblis KejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang