29 - Pembawa Sial

8.5K 478 42
                                    

"Kau .... Benarkah itu?"

"Untuk apa aku berbohong? Untuk menarik simpatik Anda? Hal sia-sia untukku lakukan,"

Putri Aguilera berbalik badan dan hendak pergi tapi Ratu Luciana menahan tangannya dan tanpa di duga, Ratu Luciana menarik Putri Aguilera ke dalam dekapannya dengan erat. "Maaf, maafkan kesalahan anakku di masa lalu. Dia hanya terlalu emosional jika menyangkut mendiang Adaline."

"Aku mengerti, Ratu. Karena dia menganggap aku sebagai pelaku, makanya aku di beri hukuman yang salah sasaran."

"Sekarang, dia sudah sangat mencintaimu."

Putri Aguilera tersenyum kecil dan membalas pelukan Ratu Luciana, dalam hati Putri Aguilera menangis. Dia merindukan peluk hangat Ibunya yang entah bagaimana kabarnya sekarang, "Aguilera," Ratu Luciana menyentuh kedua bahu Putri Aguilera. "Aku akan membiarkan kamu dan Axton berhubungan tapi tolong resmikan hubungan kalian dengan pernikahan supaya tidak ada skandal buruk yang muncul,"

"Aku benci pernikahan kedua di atas pernikahan pertama, Ratu. Andaikan aku mau, sudah dari lama Axton menikahi aku."

"Maksudmu?"

"Jika Axton ingin menikah denganku, dia harus menceraikan istrinya."

Ratu Luciana terdiam, "Pernikahan atas dasar politik tidak bisa sembarangan bercerai karena sudah terikat perjanjian hukum." Ratu Luciana bisa melihat, bagaimana hubungan tak sehat antara anaknya dengan Putri Ameera, tapi ini pernikahan politik yang di utamakan bukan cinta tapi nama baik, kejayaan, dan kekayaan.

"Kalau seperti itu, biarkan kami seperti ini sampai semuanya terungkap."

"Terungkap?"

***

Laurens ingin berteriak dan memaki Axton tapi urung ketika sang empu datang, "Sudah selesai?"

"Matamu buta?!" Laurens Madison melempar berbagai kertas di atas meja hingga berhamburan ke sana ke mari. Wanita itu mengacak rambutnya frustrasi, "Aku ini pembunuh bayaran! Bisa-bisanya kau tugaskan untuk mengerjakan kertas-kertas menyebalkan ini!"

"Itu sudah menjadi tugas tangan kananku, Lau." Axton terkekeh melihat bagaimana masamnya wajah Laurens, dia pun mengacak puncak kepala Laurens. "Jauhkan tanganmu dari kepalaku! Tanganmu bau tai!"

Axton tergelak, "Kau masih sama, Lau. Sama-sama frontal,"

"Diamlah, Axton. Aku jauh-jauh dari Venesia dan sekarang, kau menjadikan aku budak kertas-kertas tak berguna ini?"

"Matamu tak berguna! Semua kertas itu adalah sumber kekayaan setiap orang!"

"Kecuali aku," Laurens Madison menyandarkan punggungnya di sandaran kursi kebesaran Axton sedangkan si pemilik, duduk di atas meja sembari terkekeh.

Laurens Madison adalah sahabat karib seorang Axton Descartes, mereka berteman bahkan sejak belum dibuat. Raja Lucius adalah kekasih Ibunya Laurens di masa lalu tapi malah menikah dengan Ratu Luciana karena pernikahan politik. Ratu Luciana dan Ayah Laurens juga sepasang kekasih di masa lalu tapi harus putus karena Ratu Luciana menikah dengan Raja Lucius.

Dan sekarang, mantan kekasih Raja Antonius dan mantan kekasih Ratu Luciana telah menikah, melahirkan sosok di depan Axton ini. "Bagaimana hubunganmu dengannya?"

Tawanan Iblis KejamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang