dua

2.5K 148 9
                                    

Win duduk tepat di samping papanya, Baru kali ini Win melihat mama dan papa nya Bright.

Mereka sangat ramah dan baik, kakeknya Bright Win sudah pernah lihat beberapa kali karena semasa kakek masih hidup sesekali datang berkunjung kerumah kakek meski ingatannya samar samar tapi ia ingat wajah kakek.

Win hanya bisa memberikan senyuman paling manisnya kepada mereka.

"Kamu sudah besar ya Win, dulu waktu kamu masih kecil kamu sering minta di gendong sama kakek." Ucap kakek nya Bright hangat sambil tersenyum ke arah cucu mendiang sahabatnya.

Win hanya bisa tersenyum malu, pria itu bahkan sudah lupa apa pernah ada kejadian yang seperti itu tapi ya sudah lah mungkin Win sudah lupa karna kejadiannya mungkin sudah lama.

"Ini Bright, cucu kakek yang akan kakek jodohkan dengan kamu Nak, kakek berharap kalian bisa saling jatuh cinta walaupun kalian di jodohkan." kakeknya Bright dan kini raut wajah pria tua itu agak sedikit berbeda, saat ini ia memasang raut wajah sedih dan terharu yang di tunjukkan olehnya.

"Kakek sangat berharap sama kalian, supaya kalau kakek sudah tidak ada, kakek sudah tenang karna sudah berhasil memenuhi permintaan terakhir sahabat terbaik saya." ucapnya lagi.  

Perbincangan masalah pertunangan dan pernikahan antara Win dan juga Bright pun di mulai tanggal pertunangan dan tanggal pernikahan Bright dan Win akhirnya berhasil di terapkan.

Pertunangan akan di adakan 2 minggu lagi dan pernikahan nya ketika Win naik kelas 3 SMA dan Bright saat ini sudah kuliah.

Sebenarnya kakek dari bright mendesak agar pernikahan di adakan secepatnya, beliau takut tidak bisa menunggu lama sampai Win naik kelas 3 SMA, ia sangat ingin secepatnya menikah kan cucu-cucu nya.

Tapi setelah kedua belah pihak berunding akhirnya di putuskan setelah Win naik ke kelas 3 SMA.

Sesekali Win mencuri-curi pandang ke arah Bright, Ia sangat santai bahkan pria itu seperti tak pernah melirik ke arah Win sekalipun pria itu seperti menganggap Win ada dan tiada di ruangan ini.

Wah wah wah, apakah gue seperti tak berwujud? apa gue tak terlihat oleh nya? batin Win kesal, setidaknya lirik lah Win sekali saja.

***

Selesai acara makan malam Win izin keluar untuk menghirup udara malam yang segar, ia sangat bosan para orang tua menceritakan kenangan-kenangan dahulu semasa kakek masih hidup.

Win duduk di kursi taman samping rumah, sedangkan yang lain masih di dalam dan masih asyik bercerita juga bercanda gurau.

"Akh... malam minggu ya, pasti Gun dan New sedang bersenang-senang sekarang." ucap Win sambil memutar istory instragam Gun yang lagi sedang dalam perjalanan tanpa menampakkan wajah nya hanya video mengarah depan mobil yang sedang melaju di atas aspal.

Drrtt... Drrtt...Drrtt...

New melakukan panggilan video.

"Halo New, ada apa lo nelfon?" tanya win

"Ih-, cantik banget loh, ada acara apa tuh?" tanya New dari sebrang telfon.

Win lupa kalau ia sedang tampil cantik (tampan) malam ini, ia berdikir sejenak untuk mencari alasan.

"Baru pulang gue, tadi abis nemenin mama ke ulang tahun anak temen papa gue." elak Win

SUAMI KU KAKAK KELAS KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang