Pagi ini hari pertama Win tinggal berdua dengan Bright, seperti seorang istri sungguhan Win menyiapkan perlengkapan sekolah Bright seperti pakaian, dasi dan lain sebagainya. selepas menyiapkan pakaian pria itu bergegas ke dapur menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.
"Win!" Bright tiba tiba saja sudah duduk di kursi yang mengarah ke tempat Win yang sedang memasak, ia memperhatikan pria itu yang sangat serius dengan kegiatan di dapur.
"Eh, udah bangun Phi mandi duluan saja soalnya gue masih masak buat sarapan kita." Win sebenarnya terkejut, tiba tiba lelaki itu sudah duduk di depannya.
"Masak apa lo Win, gak usah masak masak deh ribet tau, lagian gue gak mau lo jadi ngerasa kita ini suami istri beneran, gue ajak lo misah biar kita itu bisa bebas gak usah berpura pura terus!" ucap Bright dengan melipat kedua tangannya di depan dada dan sambil tetap memandang tajam kearah pria di depannya
"Lagian siapa juga yang merasa istri beneran, jangan geer deh Phi, gue itu udah kebiasaan sarapan di rumah jadi harus makan pagi kalau gak nanti bisa sakit perut, kalau Phi Bright gak mau makan ya udah gue juga gak maksa." jawab Win dengan santai.
"Terserah lo." Bright kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap siap ke sekolah, melihat kepergian Bright, Win hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh.
****
Sesampainya di sekolah Win langsung berjalan ke arah kelasnya berada, masih juga sampai parkiran sudah terlihat Bright dan geng nya sedang berkumpul
Ini yang selalu ingin Win hindari sebenarnya kenapa ia harus selalu bertemu dengan mereka.
"Win!" Nani seperti biasa selalu membuat pria itu menjadi bahan obrolan dan tatapan mereka.
Mau tidak mau Win harus berhenti, Win gak mau di cap sombong.
"Iya Phi, ada apa?"
"Kok lo blokir nomor gue sih?" dengan wajah memelas dan sedikit mendekar ke arah Win, pria itu sedikit takut belum lagi saat ia melirik ke arah Bright tatapan matanya sangat mengintimidasi sampai menusuk sekujur tubuh pria itu tapi Win mencoba tak menghiraukan tatapan itu.
"Gak ada kok Phi, Win gak ada ngeblokir." karna memang Win tidak ada niat ngeblokir nomor Nani tapi ini adalah ulah temannya sendiri, siapa lagi kalau bukan Bright.
"Coba siniin Hp lo." pinta Nani kepada Win sambil mengadahkan tangan ke arah Win.
"Buat apa Phi?" tanya Win sedikit mundur kebelakang.
"Ya pengen liat aja, beneran lo blokir atau gak!" masih dengan tangan mengadah menunggu pria manis itu mengeluarkan handphonennya.
Dari kejauhan New dan Gun melihat sahabat mereka yang sedang di ganggu oleh Nani.
"Apaan sih lo Phi, handphone itu privasi dan ranah prinadinya!" ucap New, untungnya Gun dan New datang saat yang tepat.
"Lo! jangan sekali-kali mengganggu Win! dia gak suka di ganggu tau gak!" imbuh Gun kepada Nani.
"Lagian nih ya, lo Phi yang ketampanannya di bawah rata-rata mundur deh, dulu aja cowok udah guantengnya poll, tajir di tolak mentah-mentah sama Win, risih tau gak!" New semakin membicarakan yang bukan-bukan, makin memperkeruh suasana semakain tajam pula tatapan mata Bright walaupun teman-temannya tak menyadari karna sibuk mendengar celotehan New.
"Udah,udah!" lerai Win
"Nih Phi, liat!" Win mengeluarkan ponselnya dan membuka blokiran Nani.
"Lain kali kalau ada penting saja baru Phi hubungin Win ya!" pinta Win kepada Nani, di balas senyuman dan anggukan.
"Janji gue gak bakal ganggu lo Win tapi jangan blokir gue ya!" Nani membuat jari nya seperti huruf V kepada Win.
"Iya deh, gue minta maaf sudah blokir Phi" ucap Win kemudian sambil memberikan senyumannya.
"Ayo gabung sama yang lain!" Nani menunjuk ke arah teman temannya yang dimana masih di tempat yang sama, mereka berkumpul sebelum bunyi bell masuk kelas berbunyi.
"Gak usah deh Phi, gue sama yang lain ke kelas dulu ada tugas soalnya." ucap Win menolak ajakan Nani, sekujur tubuh Win dari tadi sudah sakit tertusuk tatapan tajam dari pasang mata milik Bright dan harus bergabung dengannya? oh tidak bisa Win tak mau menambah masalah.
"Ayo." New dan Gun menyaut serempak.
"Masuk kelas dulu ya sayang." ucap Gun kepada kekasih yang sedari tadi juga ikut berkumpul dengan Bright dan lainnya.
Hanya anggukan dan senyuman yang berekah yang Off lakukan dan kembali fokus dengan game nya.
Mereka bertiga berjalan beriringan di koridor menuju ke kelas sambil bersenda gurau.
****
Di kantin.
"Malam ini kita jalan yuk, kayaknya udah lama kita gak ke mall." New membuka suara sambil menyeruput jus jeruk nya.
Win yang sedang asik makan makanannya hanya mengangguk setuju, toh sudah pisah rumah pasti Bright bakal bolehin jika cuman main sebentar doang, sedangkan Gun yang sedari tadi asik bertukar pesan dengn Off belum menjawab sama sekali.
"Woiiii, Gun parah banget loh akhh dari tadi chatingan mulu kek LDRan aja lo padahal setiap hari juga ketemu, gue yang beda negara aja santai." kesal New.
"Apaan sih New, gak seru lo gue lagi asik nih." masih dengan fokus bertukar pesan sambil sesekali tersenyum dan menyeruput minnumannya, Gun belum juga menjawab ajakan New.
"Ikut gak lo, sudah lama juga kita gak main nih bertiga, Win sudah mau Gun, lo mau kan?" dengan memasang wajah yang seperti ala ala anak bayi yang mau menangis ke arah Gun yang malah terlihat dengan jijik.
"Ihh bukannya imut malah jijik gue New, iya gue ikut tapi Papi gue juga ajak ya."
"Siapa Papi?" tanya New bingung soalnya baru pertama kali mendengar Gun menyebut nama dengan sebutan Papi
"Phi Off, gue sekarang manggil dia Papi, Lucu kan."
"Aishhh, terserah lo asal kita jadi jalannya." balas New
"Tapi, yang ikut hanya Phi Off doang kan?" tnya Win memastikan
"Iya, emang mau ngajak empat sekawan itu?" tanya Gun kembali.
"Gak usah deh ribet dan laigian Dew semalem kabarin gue mengajak nonton tapi belum gue jawab, apa sekalian aja ya gue ajak barengan sama kita? dia mau menjelaskan sesuatu katanya." Sudah dari kemarin kemarin Dew mengajak untuk bertemu tapi ini untuk bertemu berduaan Win masih belum mau walaupun cuma keluarga yang tau kalau ia sudah menikah tapi Win hanya menjaga takut-takut saat berjalan berdua dia bertemu dengan keluarga Bright di luar yang lagi berduaan.
"Terus gue? obat nyamuk?" New manyun karna sahabatnya di ajak main malah asik ajak gebetan dan pacar masing-masing.
"Ntar gue nyuruh Papi ajak temennya satu deh buat lo." Gun yang menyeruakkan ide yang langsung di anggukan setuju oleh New
"Oke, teman doang ya jangan jodoh-jodohin gue, pacar gue lagi berjuang di Amerika untuk balik kesini buat nikahin gue." New memang sudah punya kekasih yang sudah 2 tahun lebih LDR karna sang pujaan hati di luar negeri.
"Okedeh." Win dan Gun menjawab dengan serempak, mereka juga tertawa dengan serempak.
next
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI KU KAKAK KELAS KU
Random⛔ WARNING‼️ ini bxb, jangan salah lapak. Semua berawal dari kakek Win yang ingin Tali persahabatan dengan teman baik nya tak terputus hingga membuat perjodohan dengan cucu temannya, tapi kenapa harus terjadi kepada Win? Pria yang baru saja beranjak...