23

1.9K 122 9
                                    

Drttt....Drttt....

"Halo." ucap Off yang sedang bersama Gun di sebuah cafe.

"Apa?! Iya, gue langsung kesana" Off bangkit dan langsung menarik Gun untuk mengikutinya, Gun yang melihat Off tergesa-gesa pun bertanya

"Kenapa sih kok buru-buru banget?" tanya Gun sambil terus mengikuti Off

"Win di culik!" ucap Off yang langsung membuat Gun terkejut.

"Apa? kenapa bisa, ayo cepat sayang!" ucapnya mendahului Off

"Cepat! kamu lama banget sih, kasian Win." panggil Gun yang sudah berada di mobil milik sang kekasih, Off yang melihat perubahan Gun langsung geleng-geleng kepala.

Off, Bright dan Mike mengemudikan mobilnya dengan cepat.

Off yang lebih dulu sampai meminta kartu duplikat kamar unit milik Joss karna ayah Off adalah pemegang saham terbesar di apartemen ini makanya ia sangat gampang untuk meminta kartu akses.

"ayo kita duluan aja." ucap Gun yang sedikit hendak menangis, Off menenangkan kekasihnya ia yakin tak akan terjadi apa-apa dengan Win.

"Tunggu sebentar lagi, kita gak tau ada berapa orang di dalam sana dan ada senjata atau tidak."ucap Off lagi sambil menenangkan sang kekasih.

"Aku takut." ucap Gun sambil menangis, air matanya mengalir membayangkan yang tidak-tidak terjadi kepada sahabatnya.

*****

Saat ini Win merasa tubuhnya sangat panas, padahal di sini sudah terpasang Ac tapi entah kenapa rasanya panas sekali kepalanya juga terasa sangat pusing dan entah kenapa degup jantungnya juga berdekat tak karuan.

"Phi boleh numpang kamar mandinya?" tanya Win.

"Boleh banget tapi kamar mandinya cuma ada di dalam kamar Win." ucap Joss memasang wajah yang polos padahal di dapur juga ada kamar mandi namun ia sengaja mengarahkan Win kedalam kamar mandi yang di dalam kamarnya.

Obat perangsang yang di beri Joos hanya membuat tubuhnya sangat ingin di sentuh tapi akan tetap membuat kesadarannya ada walaupun tak seberapa.

"Gue boleh numpang Phi?" tanya Win, ia sudah merasa gelisah, entah kenapa tubuhnya ingin sekali di jamah.

Joss yang melihat efek obatnya sudah bekerja pun merasa senang bukan main sebentar lagi ia akan mecicipi tubuh pria manis nya.

"Lo gak papa?" tanyanya sambil mengarahkan tanggannya ke arah bahu Win yang mengakibatkan Win mendesah, entah kenapa sentuhan Joss membuatnya mendamba.

"Engh." Win tiba-tiba mengeluarkan desahan saat tubuh nya terkena sentuhan Joss.

"Lo kenapa Win?" tanya Joss.

"Maaf Phi, gue pamit pulang aja ya." Win tak mau sampai berbuat lebih, walaupun tubuhnya sangat ingin di sentuh tapi ia masih punya kesadaran sedikit jangan sampai pria ini menyentuhnya lagi. Ketika Win hendak beranjak Joss dengan sigap menarik lengannya dan lagi-lagi pria itu mendesah yang membuat Joss semakin tak tahan lagi untuk menunggu.

"Win, lo kenapa?" tanya Joss membelai wajahnya.

Terkena belaian Joss tubuh Win merespon dengan baik, ia malah ingin di belai lebih.

"Lo mau ke kamar mandi?" tanya Joss lembut.

"Ayo gue antar!" ucapnya lagi sambil menuntun Win menuju kamarnya.

Joss malah mendudukkan Win di tepi tempat tidur, Win hanya diam tanpa perlawanan menuruti apa yang di lakukan Joss.

Rasanya ia tak mau menberontak ketika Joss membuka kaosnya dan menampakkan tubuh atletis dan tanpa sadar Win malah membelai sesuatu yang ada di hadapannya.

SUAMI KU KAKAK KELAS KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang