sepuluh

2.1K 138 5
                                    

Sekitar satu setengah jam film di putar dan sekarang sudah selesai, mereka keluar dari gedung bioskop, sepanjang di putar film tadi Win sama selalu tidak fokus di buat dua pria yang ada di kanan dan kirinya.

"Makan yuk." Ajak Gun

"Boleh, Win lo ikut juga kan masih jam 10 belum terlalu malan sih apa lo mau makan berdua sama Dew?" New selalu saja menggoda Win, ingin sekali rasanya ia sumpal bibirnya yang suka asal bicara itu.

"Bareng juga gak papa kok, lain kali kamu bisa dinner berdua, iyakan Win?" Dew menjawab ajakan mereka sedangkan Win sudah merasa kehabisan oksigen walau Bright terlihat acuh tak acuh tapi tiba-tiba ia mengeluarkan suara.

"Pulang!" ada penekanan di suara Bright, seperti amarah yang di pendam, jantung Win rasanya mau copot karna tiba-tiba dia berkata begitu, pria itu harap Bright tak mengajaknya pulang sekarang apa kata mereka jika Bright tiba-tiba mengajaknya pulang.

"Phi Bright mau pulang?" tanya New dengan santainya.

Sedangkan yang di tanta hanya setia menatap Win seperti hewan buas yang siap menerkam mangsanya, akibatnya yang lain juga ikut keheranan dengan perilaku yang agak lain dari Bright.

"Woii Bri, kenapa lo?" tanya Off sambil merangkul pundak Bright, Off sangat heran dengan perilaku Bright yang tiba-tiba.

"Gue sama Win pulang, gak ikut makan." Bright langsung menarik pergelangan tangan Win tapi saat bersamaan Dew juga menahan Win.

"Maaf broo, tadi Win pergi sama gue jadi sudah kewajiban gue buat antar dia balik." Dew manarik Win ke sisinya,

Pria manis itu seperti terombang ambing sedangkan New Gun dan Off hanya kebingungan melihat kejadian yang di depan mereka tanpa ada yang mau ikut campur.

"Gak perlu, dia sama gue sekarang." ucap Bright tegas.

"Emang lo siapanya ngatur ngatur dia?" tanya Dew sambil melangkah maju kedepan di hadapan Bright.

"Oh jadi lo mau tau?" kini Bright juga sudah maju selangkah ke arah Dew, poisi mereka sudah siap untuk ribut.

Bisa gawat nih kalau Phi Bright bodoh ini membongkar semuanya! batin Win kebingungan bukan masalah Dew akan benci padanya , dia hanya takut dengan pandangan orang-orang apa lagi temannya, kalau dirinya yang masih kelas dua SMA ini sudah menikah.

"Sudah, sudah jangan ribut, gue pulang aja deh sama Phi Bright, lain kali kita hangout bareng lagi ya!" lerai pria itu memundurkan Bright agar menjauh dari Dew.

"Tapi Win, lo sama gue tadi. Gue juga masih ada yang mau gue jelasin ke lo!" Dew menggenggam kedua tangan Win tapi langsung di hempaskan oleh Bright.

Kembali Bright menarik pergelangan tangan Win dan membawanya pergi dari tempat itu, Win tak mau memperkeruh suasana. Ia melambaikan tangannya dan memberi aba-aba mohon maaf terutama untuk Dew, Win akan menjelaskan situasinya nanti entah itu alasan apa nanti yang bakal pria itu pakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka nanti.

Bright membawa Win ke parkiran dan sesampainya di parkiran ia langsung masuk ke mobil tanpa membuka kan pintu untuk pria manis yang ia bawa.

Mungkin Phi Bright sedang datang bulan batin Win

Kemudian Win juga ikut masuk dan duduk di jok samping kemudi.

"Maaf." hanya itu yang bisa Win katakan, karna Win tau posisinya di sini salah melanggar larangannya, Win juga tau pria itu sangat murka sekarang.

"Cuma maaf gak cukup Win, hebat banget lo ya izin saja tadi sama teman-teman lo gak gue bolehin, seenaknya aja malah pergi sama cowok. Misalnya kalau lo di apa-apain sama dia gimana, kalau lo ketemu sama Mama atau Papa gue gimana Win." oceh Bright tak henti.

SUAMI KU KAKAK KELAS KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang