"Yaudah, jam berapa berangkatnya?" ucap Win kemudian.
"Yeyyyy, nanti gue kabari buat jemput lo."
"Oke."
Setelah selesai percakapannya dan berniat untuk meminta izin kepada suaminya untuk kekuar bersama New, berabe kalo gak izin bisa-bisa ada perang lagi nanti.
*****
Sedangkan Bright sekarang sedang meeting bersama kliennya, ia menggantikan Ayahnya karna sedang berada di luar kota sedangkan ini adalah klien yang sangat penting. Itung-itung belajar sebelum meneruskan perusahaan ayahnya.
"Jadi bagaimana pak Lukas, apakah kita bisa melakukan kerja sama yang menarik ini?" ujar Bright dengan sangat beribawa tak seperti Bright biasanya. Seperti dua orang yang berbeda.
"Baik saya sangat tertarik, sekretaris saya akan menghubungi anda membicarakan lebih lanjut." ucap klien tersebut.
Setelah menemukan kesepakatan, pak Lukas mengundurkan diri karna masih ada pertemua penting yang harus ia hadiri, Bright tersenyum sopan dan mempersilahkan kliennya untuk pergi.
"Bapak mau langsung pulang atau tidak" tanya sekretaris Lukas.
"Kenapa emangnya? saya langsung pulang." ucap Bright ketus dan sedikit tak menghiraukan wanita yang ada di sampingnya.
"Kalau mau pulang sudah boleh." ucapnya lagi.
Tanpa Bright sadari sedari tadi ada pria yang tengah melihatnya dari kursi tengah mereka duduk, tempat Bright melakukan pertemuan pentingnya dengan klien.
Win yang belum sarapan mengajak New untuk singgah di restauran yang ada di dalam Mall tersebut.
Awalnya Win biasa aja saat memasuki restaurant itu tapi tatapannya jatuh saat menangkap sosok pria yang ia kenal,
Bright, jantungnya berdetak tak karuan apalagi melihat Bright dengan seorang wanita.
Win tersenyum kecut, bodohnya ia mengira pria itu mencintainya.
Win duduk di tempat tak terlah jauh oleh tempat Bright duduk.
"Win." panggil New pelan, entah kenapa mood sahabatnya tiba-tiba hilang ketika memasuki restauran ini.
"Eh ia New!"
"Lo kenapa, ini makanannya." New membawa senampan yang berisikan makanan dan minuman.
"Gue udah gak laper lagi sekarang." ucap Win dengan suara yang sangat lesu.
Hilang sudah selera makannya sekarang, hatinya seperti hancur entah kenapa melihat Bright dekat dengan wanita lain, ingin rasanya ia melabrak mereka tapi Win tak mungkin melakukan itu.
"Kenapa sih, tadi lo sendiri kan yang bilang laper kenapa sekarang bilangnya nggak? cepat banget berubahnya." ucap New
"Gue udah gak laper, lo makan aja sendiri tiba-tiba gue kenyang." sambil menjatuhkan kepalanya ke atas meja ia membuka handphonenya tapi pesannya belum di balas sama sekali oleh Bright.
New menghembuskan nafasnya lelah, jika Win sudah begini ia tak bisa berkata apa-apa selain menurutinya.
*****
Mood Win seketika hilang, selesai makan mereka berjalan menyusuri Mall.
Apa saking prioritasnya wanita itu bisa-bisanya Bright tak menyadari jika dirinya ada di situ, Win sangat kesal perasaannya campur aduk, ia bingung apa ini cemburu atau hanya sekedar merasa di khianati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUAMI KU KAKAK KELAS KU
Random⛔ WARNING‼️ ini bxb, jangan salah lapak. Semua berawal dari kakek Win yang ingin Tali persahabatan dengan teman baik nya tak terputus hingga membuat perjodohan dengan cucu temannya, tapi kenapa harus terjadi kepada Win? Pria yang baru saja beranjak...