39

1.3K 88 2
                                    

Sore ini Win dan Bright sudah hadir di kediaman Krist, mereka juga di temani Herlambang dan beberapa pengawal.

"Phi nanti ikut kedalam kan?"tanya Win takut.

"Aku pasti bakal jagain dan mantau kamu, tenang saja ya. Tangan Krist juga di borgol kok nanti."ucap Bright.

Awalnya Win tak mau melakukan ini tapi karna Elsa datang kerumah orangtuanya menangis dan memohon kepadanya, Win yang merasa iba pun menuruti untuk bertemu dengan Krist, walaupun ia tak menjamin pertemuan ini akan membuat Krist tersadar dan kembali sehat.

Elsa dan Renald juga ada dan menyambut kedatangan Herlambang, Bright juga Win. Elsa langsung menangs sejadi jadinya karna Win sudah berbaik hati untuk datang, ia hampir saja kembali berlutut di hadapan Win namun dengan cepat Renald menarik istrinya agar tak melakukan tindakan bodohnya-,

Padahal ia tak tahu yang membuat Win mau datang kemari adalah Elsa yang sudah berlutut dan memohon kepadanya.

Mereka di bawa keruangan yang melihat Krist di sebuah monitor, Krist hanya terdiam dan termenung duduk di atas tempat tidur dengan tangan yang di borgol.

"Krist."panggil Elsa melalui mikrofon yang tersambung keruangan.

Krist diam dan tak menanggapi panggilan Elsa.

Kemudian Renald juga ikut memanggil, ini adalah sebuah test yang di anjurkan dokter yang menangani Krist, dokter itu di panggil secara khusus hari ini untuk menyaksikan dan menikai sendiri kondisi kejiwaan Krist.

Ketika Renald memanggil juga tak di tanggapi oleh Krist sekarang giliran Win yang memanggil, pria itu masih grogi dan takut tapi ia juga merasa kalau ini adalah sedikit rasa tanggung jawabnya karna pria yang ada di ruangan itu begitu terobsesi akan dirinya.

"Krist,"panggil Win dengan lembut, Krist yang mendengar suara Win langsung mengarahkan pandangannya ke arah kamera yang memantau ruangan itu.

"Lo udah datang Win?"ucap pria itu meneteskan air mata.

"Gue udah lama nungguin lo datang,"ucap pria itu lagi.

"Gue boleh kesitu?"tanya Win lembut.

Krist langsung menganggukkan kepalanya ke arah monitor.

"Tapi janji gak boleh main kasar ataupun nyelakain gue, kalau gak mau janji gue bakal pulang."ucap Win.

"Janji,"ucap Krist langsung mengarahkan jari kelingkingnya ke arah kamera, air matanya juga masih tampak mengalir

Bright sebenarnya sangat tak rela apalagi melihat Win yang berbicara begitu lembut kepada pria lain, ia memburu dan sangat cemburu tapi mau bagaimana lagi, ini demi kebaikan hubungan mereka juga nantinya.

Setelah bicara kepada Krist melalui mikrofon Win lamgsung melirik kearah Bright, ia berjalan mendekati Bright terlebih dahulu sebelum masuk kedalam ruangan Krist, ia butuh kekuatan dari suaminya sebelum masuk kesana.

"Apapun yang terjadi, aku cuma cinta sama kamu Phi,"ucap Win.

Bright langsung memeluk Win mencium kening dan pipinya tak peduli ada Herlambang ataupun Renald di sini.

"Jangan bicara omong kosong, tak akan ada yang terjadi, semua akan baik-baik saja."ucap Bright.

Win mengangguk mendengar ucapan Bright, Bright kembali memeluk istrinya.

"Kau lihat cinta mereka? tak akan mungkin pria itu memberikan istrinya kepada anak kita walaupun kau berikan nyawamu sekalipun sebagai gantinya kepada mereka,"ucap Renald.

Elsa hanya diam dan kembali menatap ke arah kamera melihat Krist yang begitu menunggu kedatangan Win di dekat pintu.

Setelah pamit kepada Bright dan juga Herlambang, Win segera berjalan masuk kedalam ruangan Krist.

SUAMI KU KAKAK KELAS KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang