38

1.5K 101 10
                                    

"Apa mau mu?"tanya Renald kepada anak laki-lakinya. Matanya sudah memancarkan aura kemarahan yang sangat besar kepada anaknya. Krist membuatnya pusing.

"Win."ucap Krist langsung menatap tajam ke arah Ayahnya tanpa ada rasa takut.

"Dia sudah menikah, apa kau lupa?"ucap Renald kembali mengingatkan.

"Cuma mau Win."ucap Krist lagi membuat Renald menghembuskan nafasnya kasar.

"Herlambang sudah memberi peringatan agar kau menjauhi cucu menantunya."ucap Renald akhirnya.

"Kau mau kita jatuh miskin?"tambhanya.

Krist terdiam dan sebenarnya ia tak peduli yang ia inginkan hanya Win tak masalah jika jatuh miskin kalau itu bisa membuat Win menjadi miliknya.

"Aku mau Win."ucap Krist sekali lagi tanpa peduli ucapan Renald.

"Kemarikan."ucap Renald kepada bawahannya, rasanya ia sudah tak tahan lagi dengan sikap Krist.

Seorang pengawal memberikan sebuah cambuk kepada Renald, Renald lantas berdiri dan melibaskan cambukan itu ke lantai.

"Aku membangun perusahaan itu dengan susah payah hingga sukses seperti sekarang!"ucapnya sambil melibaskan cambuk itu ke lantai.

"Aku memberi mu hidup layak dan kau bisa sesuka hati memakai uang itu untuk membeli apapun yang kau mau! Jangan jadi anak yang kurang ajar dan hanya peduli dengan dirimu saja!"ucapnya emosi.

Elsa sudah bersujud di kaki suaminya, ia memohon agar pria itu tak melukai anak mereka.

"Bawa nyonya pergi!"ucap Renald dan langsung di laksanakan bawahannya.

Elsa memberontak dan menangis histeris, memohon agar suaminya tak melukai Krist apalagi sampai mencambuknya.

"Dia anak kita, Pah,"ucap Elsa sebelum menghilang dari balik pintu.

"Kau lihat Mama mu! dia membela mu habis-habisan tapi tak ada sedikit pun niat mu berubah Krist!"bentak Renald.

"Setidaknya pikirkan Mama mu, tetaplah waras, urungkan niatmu untuk memiliki yang bukan hak mu!"bentak Renald.

"Dia milikku kalau bukan kalian paksa aku pergi saat itu, mungkin Win sudah menjadi milikku sakarang!"bentak Krist.

"Kau menyalahkan orang tuamu? Itu semua karna kelakuan mu sendiri yang membuat mu pergi!"ucapnya mengingatkan.

"Kalau pun aku harus mati, aku akan membawa Win dan kalian semua!"Teriak Krist, Renald langsung melayangkan tamparan dan mencambuk Krist berulang kali, kesabarannya sudah di ambang batas.

"Jangan biarkan Krist kabur, kurung dia dan jangan lepaskan sebelum ada intruksi dariku! biarkan dia intropeksi diri dan juga jangan biarkan nyonya mendekat keruangan Krist."ucap Renald duduk kembali di sofa ia memijit kepalanya.

Entah apa yang harus ia lakukan menghadapi sikap Krist yang tak bisa di bilangi sama sekali, entah menurun dari mana sifatnya itu.

Krist menatap benci ke arah Ayahnya, ia tak habis fikir dengan Renald yang tak mau menuruti keinginannya.

"Jangan sampai kalian melanggar perintahku!"bentak Renald lagi kepada para bawahannya.

SUAMI KU KAKAK KELAS KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang