43

1.7K 105 8
                                    

Bright dan Win sekarang sedang mencari keringat di dalam kamar mandi. Sepertinya Bright memang tidak bisa jika disuruh libur untuk menjamah istrinya. Tadinya ia berniat untuk membantu Win mandi dan malah membuat Win berkeringat.

Bright tak bermain seperti biasanya. Sekarang ia melakukannya dengan perlahan-lahan sesuai anjuran yang di berikan oleh Dokter Adit saat mereka konstultasi tempo hari dan sekarang kamar mandi adalah saksi dua insan yang sedang bercinta itu. Win juga mau tak mau harus menuruti permintaan suaminya. Ia juga sangat suka dengan permainan Bright. Pria itu sungguh membuatnya candu.

"Pelan-pelan sayang,"ucap Win ketika merasakan hentakan Bright agak sedikit keras. Bright yang mendengar ucapan istrinya langsung memelankan ritme nya.

"Maaf, kamu enak banget sayang,"bisiknya di telinga istrinya. Tentu saja pipi Win jadi bersemu memerah mendengar bisikan suaminya.

Selepas melakukan pergulatan yang sungguh sangat menguras tenaga. Sekarang sepasang suami istri itu tidur, mereka sudah selesai bersih-bersih dan sekarang bersiap untuk tidur.

Tadinya Bright melakukannya sekali tapi kali ini ia tak seperti biasanya yang bisa dua, tiga kali atau bahkan bisa lebih. Mungkin karna Bright tak mau membuat Win kelelahan.

"Kenapa sayang? Ada yang sakit? Emm,"ucap pria itu sambul melihat ke arah istrinta. Ia hendak mendekati tapi kembali lagi di cegah oleh Win.

Tiba-tiba saja Win merasakan gejolak di dalam perutnya ketika menghirup aroma tubuh sang suami padahal sebelum-sebelumnya ia tak pernah seperti ini apalagi ia dan Bright juga barusan mandi bersama tapi tadi ia tak merasakan mual sama sekali.

Dirasanya mualnya yang semakin parah dan tak bisa ditahan lagi. Ia berjalan cepat ke arah kamar mandi. Bright yang melihat itu menjadi terkejut dan berniat mengikuti istrinya yang berjalan ke arah kamar mandi. Win tau jika Bright mengikutinya, pria itu langsung menutup dan mengunci pintu agar suaminya tak bisa masuk.

"Sayang.... Sayang...."Bright terus memanggil Win sambil terpogoh-pogoh saat menyusul ke kamar mandi. Ia berusaha membuka pintu tapi ternyata Win menguncinya dari dalam. Pria itu mencoba mengetuk-ngetuk pintu berharap Win mau membukakan pintu untuknya. Tapi sepertinya sama saja tak di dengar oleh Win. Pria itu tak membukakannya sama sekali.

"Huekk...Huekk...Huekk..."Win memuntahkan isi perutnya. Ia sampai lemas dibuat oleh rasa mual yang tiba-tiba meningkat tak seperti biasanya ini.

"Kamu kenapa sayang?"tanya Bright. Pria itu seketika menjadi panik saat mendengar istrinya yang terus saja memuntahkan isi perutnya di dalam sana.

Win tak memperdulikan panggilan Bright. Ia masih saja terus memuntahkan isi perutnya entah kenapa tiba-tiba mencium aroma tubuh Bright membuatnya merasa sangat mual.

"Huekk...Huekk...Huekk..."kembali lagi ia memuntahkan isi perutnya dan kali ini hanya cairan bening yang keluar.

Win kemudian memasuh bibirnya dengan air, wajahnya terlihat sangat pucat sekarang. Ia kemudian menjawab kekhawatiran suaminya dengan suara yang begitu lemah.

"Aku gak apa-apa kok sayang,"ucap Win dari dalam kamar mandi. Ia masih menetralisir gejolak perutnya yang masih terasa.

"Buka dulu pintunya. Jangan buat aku khawatir kayak gini Win."ucap Bright. Tapi ia lagi-lagi tak mendapatkan jawaban lagi dari Win. Tentu saja itu membuat Bright semakin cemas. Apa yang Win kerjakan sampai pria itu bisa hening di dalam kamar mandi.

Setelah dirasa mualnya sedikit berkurang Win langsung membuka pintu kamar mandi dan pastinya suaminya sedang menanti di depan pintu sekarang dan benar seperti dugaannya. Bright sedang menantinya dengan wajar yang terlihat sangat khawatir.

SUAMI KU KAKAK KELAS KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang