37

1.5K 92 9
                                    

"Lo ingat Jonathan?"tanya Krist lagi.

"Ingat."Jawab Win, Jonathan adalah seseorang yang mengiriminya Surat dan yang dibalas Win dan teman-temannya kemarin, waktu itu mereka masih Sekolah Dasar sebenarnya Win pun tidak begitu yakin kalau Krist memotong jari Jonathan, Win pun sudah merasa ketakutan sekarang apalagi pembahasan ini mengarah kesesuatu yang sangat mengerikan.

"Jarinya gue potong karena udah berani ngirimin lo surat."ucapnya sambil tertawa jika mengingat kembali mimik wajah Jonathan kalah itu.

"Dia ketakutan,"ucap Krist lagi sambil tertawa, Win yang melihat tawa Krist malah tak bisa berkata-kata, ternyata dugaanNya dan teman-temannya benar Krist bukanlah manusia normal. Iya merinding melihat Krist, Dengan leluasa menceritakan hal yang tak seharusnya ia ceritakan kepada sembarang orang.

"dia minta maaf berulang kali dan berkata jangan."ucap Krist lagi, dengan mimik wajah yang sulit di ungkapkan.

"Tapi gue tetap saja potong, soalnya dia udah lancang menulis kata-kata cinta buat lo Win, kan lo punya gue."ucapnya lagi.

Win ketakutan dan sangat ketakutan tapi ia tak bisa berbuat macam-macam yang di hadapannya ini adalah pria yang sangat Terobsesi dengan nya, salah sedikit nyawanya sendiri yang jadi taruhan.

Apalagi Win melihat kalo Krist membawa pisau sedangkan kalo iya teriak bisa-bisa Krist menusukan pisau itu ke tubuhnya.

"Jawab dong Win, lo punya gue kan?"tanya Krist sambil memainkan pisau di buah apel yang ada di atas piring, Krist menusuk buah apel itu berulang kali hingga membuat Win ngilu.

"Siapa yang punya lo?"ucap Bright datang dan mendekat kearah mereka.

Bright juga datang bersama Kakek, pendiri Hermawan Grub yang juga merupakan penanam saham terbanyak di perusahaan milik keluarga Krist.

"Kakek,"ucap Win berlalri kecil kearah Kakek lantas memeluk pria tua itu.

Nyali Krist yang melihat Herlambang datang seketika menciut,"Siapa yang lo maksud?"tanya Bright lagi.

Krist hanya diam, ia menggenggam jari jemarinya yang masih menggenggam pisau hingga membuat darahnya mengalir deras,

Elsa yang baru pulang dari berbelanja langsung berniat mengajak Krist untuk pulang, ia terkejut melihat anaknya yang sedang meremas pisau dan juga banyak darah yang mengalir keluar tetapi itu tak membuat Krist kesakitan.

Elsa histeris dan langsung membawa anaknya berlalu meninggalkan Win dan lainnya.

Sangking paniknya Elsa ia tak menyadari ada Herlambang disana,

"Udah Phi,"ucap Win ketika melihat Bright ingin mengejar Elsa dan anaknya.

"Kakek akan bicarakan ini dengan orang tuanya."ucap Herlambang.

"Kamu gak apa-apa kan sayang?"tanya Kakek melihat kondisi Win.

"Ngga apa-apa kok Kek, Kan ada Kakek sama Phi Bright,"ucap Win tersenyum.

"Itu kok Krist berdarah-darah tangannya, Win,"ucap Melinda mendekat ke arah Win, ia juga belum menyadari ada Herlambang disini.

Ketika semakin mendekat dan menyadari adanya Herlambang di antara Win dan juga Bright membuat Melinda terkejut.

"Loh Bapak ada disini,"ucap Melinda.

SUAMI KU KAKAK KELAS KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang