A

296 7 0
                                    

gue Hali sepertinya? entah mengapa gue bisa terbangun di sebuah tempat yang asing. tunggu apakah asing? rasanya sangat familiar tapi ahhh gue disini seperti orang linglung.

setelah dipikir-pikir gue bukan Hali tapi Halilintar.. tapi siapa Hali? entahlah aku tak mengerti dengan ingatan ini tapi bukankah Hali dan Halilintar itu sama?

gue gak ngerti lagi

oke bodoh amat lah, sekarang kan pagi maka waktunya sarapan.

eh? sarapan apaan orang gue di rumah sakit! bangsat emang pas baru bukak mata entah ngapain gue di RS mana sendirian lagi. perasaan gue punya keluarga deh.

tok tok tok

"ah maaf tuan muda kami hanya akan mengantar sarapan anda" gue pikir itu keluarga, ternyata suster em atau pegawai RS ya? gak tau pokoknya dia lagi nganterin makanan

"ya"

"tolong segera dihabiskan tuan, saya akan kembali lagi pukul 12 nanti untuk mengambil wadah kosong sekaligus mengantar makan siang" ucapnya lalu pamit undur diri.

hm gue udah bisa sarapan sekarang, tapi bagaimana dengan yang lain?

we tunggu dulu, kalo dipikir-pikir semakin membuat gue gagal paham dan makin pusing.

"SEBENARNYA GUE SIAPA???"

sialan banget, kalo dipikir-pikir gue dari kecil hingga besar gue inget banget kalo gue ini Halilintar bener anak pertama dari 7 bersaudara. tapi disisi lain ada cerita lain dimana gue jadi Halilintar lain. em?

ini gue nyasar atau gimana? tapi yang pasti gue kayaknya nyasar di dunia lain? tapi satu nama yang gue inget, kayak nya sih nama gue sekarang ini Kalindra Halilintar ya disini itu nama gue. kayak pernah denger tapi lupa.

setelah dilihat secara seksama gue disini masih muda njir. terus Halilintar satunya udah tua. ya gak tua-tua amat masih jadi om-om.

tapi keren njir, alah yaudah terima aja, artinya gue awet muda kan ya hahahaha. ehhhh tapi mau disana apa disini sama aja anjir, kenapa gue harus punya banyak keluarga sih???

heh bener tuh yang di atas tadi, gue anak pertama dari 7 bersaudara dan yah usia Hali itu udah 35 tahun. terus disini gue? gue 7 bersaudara juga anjir untung masih muda masih 17 tahun. awokawok muda bener gue yak.

"eh.. bentar di ingat-ingat lagi kayaknya emang gue pernah denger deh, Kalindra Halilintar" ucapnya pas udah ambil kaca yang gak tau bagaimana bisa ada disebelahnya. dilihat emang mukanya sama dan rambut ubannya yang mencolok.

"hm yang main pilem, e temanya tentang superhero? dan persahabatan? tapi em"

"eh bukan deh kayaknya, eh tapi bener kok si Kalindra Halilintar kan bintang film yang meranin tokoh Boboiboy Halilintar bin Amato itu"

"bjir mumet gue"

"bentar, ni si Halilintar kok bisa disini dah?"

"eh? tapi pas gue telusuri ingatan nih Halilintar atau gue sendiri ini, si Halilintar lagi ada masalah kecil di keluarga nya"

"tapi kalo gue ingat lagi nih, keluarga ini semua kagak ada yang bener anjir. stres semua kayaknya, kagak ada yang waras"

"oke barti karena gue disini, gue bisa jadi yang paling waras kan?"

"hohohoho"

hening

Halilintar namanya sekarang. dia duduk di brangkar RS sambil bengong. entah apa yang dipikirkan oleh nya. jujur saja dia merasa kesepian.

diingatan nya, Halilintar itu merupakan tipikal kakak yang dingin, cuek, acuh tak acuh, galak, temperamental. hm bukan dia banget.

apakah para kembarannya membencinya? tapi Halilintar bukanlah antagonis nya kan? tunggu dulu. apakah? hey kalo dipikir-pikir lagi di keluarga ini kagak ada yang namanya antagonis. hanya masalah saja yang datang beruntun di keluarga ini. dan seluruh masalah ini pasti dilibatkan antara 2-3 orang dari adik-adiknya, hm tak ada yang bisa dikatakan benar-benar dewasa dari mereka ber-7, mereka masih butuh yang namanya bimbingan orang tua.

huft

"apa masalah kali ini?" tanyanya pada dirinya sendiri. emang dia tidak mengingat semua ingatan nya yang ada disini, hanya sebangian saja yang ia ingat. atau ingatan yang tiba-tiba muncul tanpa diminta.

brakmm

"oi kalo rusak gimana?" ucap Hali dengan kesal. jujur aja dia terkejut dengan pemuda yang tiba-tiba muncul tanpa salam mana datang kagak ada estetik nya lagi. nendang pintu lagi.

"biarin" ucapnya malas lalu mendekati Hali

"gimana keadaan lo?" tanya nya dengan raut datar bin malas.

"gak liat?" balas Hali. we dia kalo dilihat dari wajahnya tubuhnya jelas banget keliatan kalo dia lagi sakit.

"hm, minggir dikit bisa?" tanyanya dengan nada malas. Hali tak paham, tapi dia menuruti permintaan salah satu adik kembarnya itu.

setelah ia agak menggeser posisi nya ke kanan, nih anak satu malah ikutan naik keatas kasur RS terus merebahkan tubuhnya disamping Hali. Hali menatap datar adik kembarnya tersebut

"kenapa gak pulang aja?" tanya Hali sambil menatap wajah sang adik yang sudah memejamkan matanya.

"males"   *masih menutup mata*

*menghela nafas, menjawab*

"kakak mu marah lagi?"

"hm"

"siapa?"    *sok cool mau ngikutin sifat Halilintar*

"adek lo" jawaban macam apa ini? sungguh Halilintar tak mengerti, bukannya adiknya ada 6?

"adek gue 6"

"Muson, Gas" jawabnya tanpa membuka matanya lagi.

"siapa itu?" guman Hali lirih. jujur dia tidak tahu kalo nama adiknya ada yang Muson sama Gas.

dia juga masih belum tahu, yang disebelahnya ini adiknya yang mana. jujur saja nih muka mereka tuh sama, yup mereka kembar identik. yang membedakan mereka adalah manik mata masing-masing mereka berbeda, sifat dan penampilan yang agak berbeda, berbeda warna si.

anak disampingnya ini kayaknya kembar ke-5. dilihat dari warna nya yang serba biru laut dimulai dari sweater nya dan tasnya. dan tadi ia sempat menatap manik matanya. Aquamarine. artinya benar ia adalah adiknya yang ke-4. kalo tidak salah namanya  Ariendra Ice

sifat mereka juga beragam. adiknya yang ini itu pemalas, terlewat santai, gak pedulian, tukang tidur, terlalu santai, suka makan, dimana-mana tidur, pendiam, dingin seperti namanya Ice.

"kayaknya sifat mereka selaras dengan namanya dan sifat asli dari nama elemennya" ucap Halu lirih agar tak didengar oleh Ice. setelah berfikir bahwa adiknya Ice ini memiliki sifat sedingin es setenang air.

"kok sendiri?" tanya Hali pada Ice yang memejamkan matanya, tapi Hali yakin kalo Ice belum sepenuhnya tertidur

"mau lo sama siapa?" tanya Ice dengan malas

"Thorn? Solar?" tanya Hali menanyakan mereka. eh gak salah kan? kembarannya ada yang bernama Thorn dan Solar kan?

"ke toko bunga, ntar kesini" jawab Ice lirih, seperti nya ia sudah mulai kehilangan kesadaran.

"hmmm"

"Ice jangan pendam semua sendiri" ucap Hali sambil menatap teduh wajah Ice yang sudah tertidur pulas disampingnya.

tapii

"berlaku juga buat lu"

Hali terkejut mendengar jawaban Ice, ia kira Ice sudah tidur pulas, ternyata dia masih mendengar bahkan menjawab nya.

kemudian Halilintar tersenyum tipis.

jujur saja sebagai keluarga mereka jarang sekali berkumpul bersama untuk membahas masalah pribadi. itu juga karena perkataan awal ayah mereka sebelum beliau tiba-tiba menghilang.

kira-kira begini

'kalian harus berdikari'

Our Story! (Boboiboy Elemental)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang