Ii

47 4 0
                                    

wejangan dua...

masih memikirkan kejadian semalam. Halilintar lagi-lagi berubah menjadi orang yang berbeda, auranya tenang tetapi dia menjadi sosok yang pendiam. tatapan matanya kosong dan terlihat semakin suram.

Solar yang ada di belakangnya pun selalu memperhatikan nya sedari mereka masih di rumah tadi. heran, apakah Halilintar mulai berubah lagi?

suasananya semakin aneh.

dia enggan untuk mencoba bertanya kepada Hali, bukan nya takut. tapi orang semacam Halilintar ini sangat menyebalkan bagi nya. sebenarnya dalam lubuk hatinya yang paling dalam. Solar tidak begitu peduli dengan sifat-sifat dan kelakuan Halilintar selama ini. toh selama dia tidak merugikan nya buat apa dipikir panjang?

"Sol"

Solar terkejut dengan apa yang sedang terjadi detik ini, bahkan dia sampai berdiri dari kursinya dan mundur 1 langkah dengan bola mata yang membola.

dilihat Halilintar juga terkejut dengan tindakan Solar yang berlebihan. ada apa?

"sialan, lo ngapain sih?" ucap nya lalu kembali duduk di kursinya.

ohhh dia terkejut.. pikir Hali.

"gue mau bicara" ucap Hali datar.

Solar memasang raut bertanya, kedua alisnya bertaut. kenapa tiba-tiba Halilintar mengajaknya berbicara? apakah ada yang salah?

"nanti" sambung Hali

"apaan?"

"nanti"

"sekarang aja. gue sibuk"

"di rumah, ini masalah pribadi"

"hah? justru itu. kalo di rumah gue tambah sibuk"

Solar menghindari ku?

"ini penting!" ucap Halilintar mutlak

"ck. sepenting apa sih?" tanya Solar yang udah kesal setengah mati. apa-apaan sih hali ini. tiba-tiba aja bicara sok akrab sama dia, emang kita kenal?

"tentang masa depan kita semua"

mendengar ucapan Hali yang rada ambigu, dan dilihat dari raut wajahnya yang seperti sedang serius, membuat Solar takut dan sedikit salah paham. maksudnya apa? masa depan kita??

hah?

hah?

gimana-gimana?

"hah?"

"nanti gue datang ke lab" ucap Hali lalu kembali duduk menghadap depan.

sedangkan Solar masih mencerna ucapan si Halilintar tadi.

woy.. jangan bilang kalo si Hali suka sama dia? woy woy woyyyyyy.

begini-begini Solar masih normal. iyaaa mana ada dia suka sama sosok tempramental kayak si Hali ini, udah galak. aneh. dingin. tembok. big no! mendingan juga Solar sendiri 150perratus kaliii.

"kayaknya gue gak usah pulang aja" guman Solar sambil melirik Halilintar yang hanya duduk diam di tempatnya.

-_-

"kita mau kemana sih?" tanyanya saat mereka cuma jalan sembarang arah.

"e-eee nyari semangka.. iya nyari semangka!" ucap Solar terbata.. bahkan dia enggan untuk menatap saudaranya yang terlihat bingung di sebelahnya.

"semangka? aku masih punya semangka di rumah" ucapnya dengan pose berfikir. dia ingat jika baru saja kemarin dia memanen semangka hasil percobaan. hasilnya juga cukup bagus, jadi buat apa Solar mencari semangka lagi?

Our Story! (Boboiboy Elemental)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang