Nn

48 4 0
                                    

"kalian pernah kepikiran gak sih?"

lagi-lagi si trio prok, prik, prek ini ngerumpi. tapi kali ini lokasinya bukan di ruang game. tapi di teras rumah.

si Taufan, Blaze dan Thorn duduk nyantai di teras rumah di temani masing-masing segelas kopi dan sepiring gorengan.

"paan?" tanya si Blaze.

ini si Topan punya topik pembahasan mulu perasaan, dapet dari mana dah? otaknya se ribut apa sih?

"kita kan punya sifat masing-masing. dan gak mungkin sama.. nah semisal sifat kita di gabung apa yang akan terjadi?" ucap Taufan sambil menatap ke-2 saudaranya dengan serius.

si Blaze sama Thorn keliatan mikir juga, antara mikir sifat di gabung sama mikir maksud dari pikiran si Taufan itu apa.

"maksudnya perkawinan silang ya?" ucap si Thorn polos, emang pada dasarnya otaknya lemot.

Thorn : (⁠ㆁ⁠ω⁠ㆁ)

Taufan : (⁠‘⁠◉⁠⌓⁠◉⁠’⁠)

Blaze : щ⁠(⁠゜⁠ロ⁠゜⁠щ⁠)

"HAH? lo mikir apaan anjir" ucap si Taufan kaget, si Blaze pun ikutan melotot.

"katanya kalo kita di gabung, artinya perkawinan silang kan? kayak Lily sama Mawar" ucap Thorn heran. mengapa harus seheboh itu sih?

"b-bukan gitu anjir" ucap Taufan capek.

"hm?" si Thorn memiringkan kepalanya, gak paham dia tuh.

"contoh nih... si Blaze yang se bar-bar, se edan, gila, hiperaktif ini terus di gabung sama sifat Ice yang tenang, dingin, pemalas.. nah apa yang akan terjadi?" ucap Taufan ngasih contoh.

"kok gue sama es sih?" ucap Blaze gak terima bila di satukan sama es.

"diem lo,,, ini kan permisalan" ucap Taufan sambil ngeplak kepala si Blaze.

"dingin tambah panas.... eee dispenser ya? (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)" tanya Thorn excited.. seakan dia telah menemukan jawabannya.

"hah?" beo Taufan and Blaze.

"BUAHAHAHAHAHA DISPENSER ANJIR.. HAHAHAHAAHA... gue suka gaya pikir lo" ucap Taufan sambil ketawa ngakak.

bahkan hampir kejungkel dari teras.

muka si Blaze udah merah,, dia marah ges.

"SIAPA YANG LO SEBUT DISPENSER SIALAN??"

nah kan marah kan orangnya.

"tapi si Duri gak salah Blaze" ucap Taufan sambil mengusap air matanya... dia menepuk-nepuk pundak Blaze untuk menguatkan batinnya.

"hehehehe" yang ngatain dispenser cuma ketawa,, kagak ada rasa bersalah sama sekali.

"sekarang bayangin deh, gimana sifatnya si dispenser ini" ucap Taufan sambil membayangkan bagaimana bentukan dari dispenser.

"WOY!" si Blaze masih ngegas gak mau gabungan dari karakter nya di panggil dispenser.

"mungkin bakalan tenang kayak Ice, tapi pas kumat kayak Blaze" ucap Thorn bijak.

"wow boleh juga gitu" Taufan menyetujui ucapan Thorn.

"atau,,, penampilannya aja yang kaya Ice, tapi sifatnya kurang ajar kayak Blaze" ucap Taufan sambil menatap si Blaze, dari mukanya si Blaze kayak marah lagi.

"jelekin aja teross" ucap Blaze sambil menatap keduanya sinis.

"awokawok... menurut lo sendiri kaya apa?" tanya Taufan sambil ketawa.

Our Story! (Boboiboy Elemental)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang