"loh sambel pesenan gue mana?" tanya Taufan yang baru aja datang. di meja makan sudah ada Ice, Blaze, Gempa, Halilintar yang tidak ada Solar sama Thorn
"em maksud lo sambel Terasi?" tanya Blaze sambil menatap Taufan
"iya, kemarin gue minta Gempa buatin" ucap Taufan yang menarik kursi nya lalu duduk disana.
"gagal pan" ucap Blaze sambil tertawa kecil
"kok bisa?" tanya Taufan heran. perasaan Gempa gak pernah gagal deh kalo buat masakan
"yang masak Ice soalnya" ucap Blaze sambil menunjuk Ice yang lagi makan. Yap dia makan duluan lagi.
"bjir Gem lu serius nyuruh Ice masak? tuh anak ngawur anjir kalo masak" ucap Taufan sambil menunjuk kearah Ice yang makan dengan santai gak perduli dia tuh.
"kan Gempa gak tau, Ice juga mau-mau aja suruh bantuin" ucap Gempa sambil mengambil kan nasi goreng di piring Taufan.
"kalo butuh bantuan masak panggil gue aja Gem" ucap Solar yang baru datang sama Thorn
semua atensi mata menuju ke Solar kecuali Ice yang asik dengan makan.
"emang Solar bisa masak?" tanya Thorn yang tepat berada di sebelah Solar, mewakili pertanyaan seluruh manusia yang ada disana
"hahahaha apa sih gak bisa buat Solar?" ucap Solar diiringi dengan tawa sombong nya.
"wahh Solar serius?" ucap Gempa dengan semangat
"ya gue pengen jadi adik yang berguna" ucap Solar yang sudah duduk di sebelah kiri Thorn didepan Halilintar.
"wahh artinya lu sadar dong kalo selama ini lu gak berguna?" ucap Blaze bercanda
"dih lebih gak berguna mana sama elu yang bisanya cuma buat ulah ha?" balas Solar tak terima dikatakan tidak berguna oleh Blaze.
"halah berantakan doang daripada elu yang pernah buat ni rumah meledak" ucap Blaze sambil menatap Solar penuh permusuhan
"Cuma sekali, daripada elu hampir setiap hari"
"HEH BENSIN LO-"
"hekhem kalian sadar apa kesalahan yang sudah kalian lakukan hari ini? pagi ini?" ucap Gempa dengan senyum manisnya, tetapi tidak dengan auranya yang sudah menghitam.
"em Gem-" *Blaze panik dan berusaha untuk menjelaskan*
*yang lainnya udah makan duluan*
*Solar menatap yang lain sudah makan, ikut duduk terus makan nasi goreng yang udah disiapkan Gempa sewaktu mereka ribut tadi*
"gak baik ribut-ribut didepan makanan, udah yuk makan nanti telat." ucap Gempa tersenyum manis sambil melihat jam tangannya. sudah pukul 6.50
*Blaze menatap Solar yang udah duduk anteng sambil makan. terus Blaze ikutan duduk terus makan dengan tegang*
"Hali, Blaze, Ice. jangan lupa ini jatah kalian jaga di cafe. nanti pulang sekolah kalian kesana ya." ucap Gempa sambil menatap ke-3 saudaranya.
Halilintar : bjir udah sampai aja nih jatah magang *males soalnya harus ketemu banyak orang*
Ice : semoga cafe sepi. *cuma pengen tidur dan males gerak*
Blaze : maafin Blaze anak ayam generasi ke-5. *mikirin anak ayam generasi ke-5 yang baru menetas pagi ini*
"iya Gem" cuma Blaze yang menjawab sambil menundukkan kepalanya
"oke, aku berangkat duluan ya, selesai in makam kalian dulu. kalian jangan sampai telat" ucap Gempa terus berjalan keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story! (Boboiboy Elemental)
Teen Fictionbaca aja. gak jelas tapi niatnya mau buat untuk diri sendiri sih. jadi maklum in aja kalo gak sesuai tema di awal. namanya juga gabut asal nulis doang. ingat Boboiboy dan kawan-kawan hanya milik Monsta. gue cuma pinjem nama mereka doang.