L

43 4 0
                                    

"hm~~ hm~~ hmmm~ liburan tiba liburan tiba, yeyeye yeee~ liburan yeyeye yeee liburan. bangun siang tanpa kendala, main pun sepuasnyaaaa~ la la la la" (nadanya marhaban ya Ramadhan di Upin Ipin itu) Taufan bersenandung ria sambil menaiki tangga hendak menuju lantai 3, dimana disana ada kamar khusus game miliknya.

"berisik pan" ucap Solar yang kebetulan baru ingin masuk kedalam laboratorium nya.

"suka-suka gue dong, apa lu gak suka?" ucap Taufan sambil menatap sinis Solar

"dih baru bangun lu ya?" tanya Solar sambil meneliti tubuh Taufan. baju kusut, muka bantal, rambut acak-acakan.

"wau hahaha kok lo tau sih? kerennn" ucap Taufan sambil tertawa riang.

"jijik pan minimal mandi dulu lah anjir" ucap Solar menatap jijik Taufan

"paan sih, orang gue yang gak mandi lu yang repot" ucap Taufan menatap Solar tak suka.

"hm terserah"  ucap Solar lalu memasuki laboratorium nya. tapi Taufan memanggil nya lagi

"eee lar bentar"

"ck apa lagi sih kak?" ucap Solar kesal, ia keluar dari lab nya

"tadi gue ke bawah sepi banget, pada kemana?" tanya Taufan heran. tak biasanya rumah sepi. kalo dia gak buat ulah pun masih ada Blaze dan Thorn kan?

"Gempa, Blaze, Halilintar sama Ice kan ada jatah kerja di cafe" ucap Solar sambil menatap Taufan heran (masa Taufan lupa sih)

"oh iya kah?"

"otak lo masih aman kan pan?" tanya Solar heran, ahh dia lupa jika keluarga nya ini emang agak laen. pelupa, mana udah beruban lagi.

"apasih namanya manusia kan tempatnya lupa" ucap Taufan dramatis, tapi setelah ia tersenyum riang

"hhh terserah lo kak, terserah" ucap Solar pasrah lalu kembali masuk kedalam laboratorium nya. tapi gagal lagi karena Taufan menghentikan kan

"apa lagi sih kak?" Solar udah mulai kehilangan kesabarannya

"hehehe sekali lagi Lar. itu Thorn kemana?" tanya Taufan. ia ingat kalo adiknya tadi tidak disebutkan oleh Solar.

"paling di taman belakang" jawab Solar lalu memasuki laboratorium nya dengan tenang.

"hm iya deh kayaknya, diluar tadi bunganya udah diganti" guman Taufan lalu melanjutkan perjalanan menuju kamar game nya yang tertunda. ia ingat ada joki main ml dari anak orang kaya kali ini.

eittt macam pengangguran begini, si Taufan punya kerjaan juga tauk.

1. dia sebagai programmer.
2. dia juga bisa membuat game.
3. dia sering nge joki main game.
5. dia juga kadang ikutan turnamen main game.
4. dia juga sering ngeles bocil-bocil komplek buat main skateboard.

hebat kan Taufan? tapi tetap saja kerjaannya itu gak jauh-jauh dari kata main.

kita intip pekerjaan ke-6 saudara yang lain

oke kita mulai dari Solar yang ada dirumah dulu.

Solar lagi sibuk di laboratorium nya. ia masih sibuk membuat ramuan yang di tumpahkan oleh Taufan beberapa Minggu yang lalu. untung aja lantai laboratorium nya bisa di betulkan lagi. jadinya Gempa gak marah panjang sama mereka.

telolet tompel kelet

"njir hahaha notip gue jelek banget" ucap Solar lalu segera mengambil ponselnya.

dilihat ada nama Gopal yang menelponnya

"apaan?" tanya Solar to the poin. mau salam pun tapi Gopal kan non muslim

Our Story! (Boboiboy Elemental)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang