"Sol"
"hmm"
"semalam kamu kenapa?" tanya Thorn. sekarang Solar udah duduk anteng di dapur sambil menatap sekeliling dengan bola matanya yang terlihat bergetar seperti orang ketakutan
"semalam kenapa?" tanya Solar yang tidak fokus dengan Thorn. mendengar solar yang mengulang pertanyaan nya dia menatap Solar yang masih dengan gelagat anehnya.
"kamu nyari apa sih?" tanya Thorn heran, dia merasa heran, tidak biasanya Solar bertingkah aneh begini.
"enggak" ucap Solar yang akhirnya menatap Thorn yang sedang membuat cemilan ringan atas dasar permintaan nya tadi.
"tunggu sebentar lagi" ucap Thorn kembali sibuk dengan kegiatannya.
dia sedang membuat pancake atas permintaan Solar yang katanya ingin makan yang manis-manis.
Solar menatap ke arah tangga yang semalam entah hanya ilusi, sugesti yang dia buat atau bagaimana? tapi itu tampak jelas baginya.
tapi jika itu hanya ilusi bagaimana dengan keberadaan Kala yang dia lihat waktu itu? apakah Kala juga ilusi? tapi semua saudaranya bisa melihat Kala. Solar menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
"kenapa? balik ke kamar aja yuk, kayaknya kamu masih belum sembuh total" ucap Thorn sambil meletakkan pancake nya di meja Solar.
dia melihat Solar menggelengkan kepalanya tadi. heran, sejak kapan Solar mempunyai sifat seperti ini?
Thorn menyentuh dahi Solar untuk memastikan apakah demamnya benar-benar sudah turun.
"udah gak panas lagi" ucap Thorn lalu kembali duduk di tempatnya untuk memakan pancake nya selagi masih hangat.
Solar menatap pancake itu dengan tatapan mata yang penuh semangat. kapan lagi makan cemilan yang dibuat oleh kakak hijaunya ini? ini merupakan kejadian langka.
dan sudah berapa lama dia tidak makan pancake? dan ini adalah rasa kesukaan nya!
Solar menatap Thorn yang duduk di depannya. merasa di amati, Thorn pun menatap Solar heran. kenapa?
"aku mau es" ucap Solar tiba-tiba.
ucapan itu membuat Thorn membelalakkan matanya.
"tidakkk.. kamu masih sakit Sol! minta yang lain!" ucap Thorn sambil menatap garang si Solar.
Solar hanya terkekeh geli melihat tingkah sang kakak. ada-ada saja, dia hanya bercanda. tapi ekspresi lawak sang kakak membuat nya terhibur.
semua akan baik-baik saja
"jangan tertawa!" ucap Thorn sambil menatap tajam Solar.
"iyaa,, mau susu hangat" ucap Solar.
Thorn menganggukkan kepalanya. lalu berdiri dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story! (Boboiboy Elemental)
Teen Fictionbaca aja. gak jelas tapi niatnya mau buat untuk diri sendiri sih. jadi maklum in aja kalo gak sesuai tema di awal. namanya juga gabut asal nulis doang. ingat Boboiboy dan kawan-kawan hanya milik Monsta. gue cuma pinjem nama mereka doang.