U

41 5 0
                                    

"kemarin aku mimpi"

pagi-pagi sekali si trio trouble maker udah ngerumpi aja di ruang tengah. sekarang bagian si Thorn yang cerita

"apaan?" tanya Blaze mendengar kan dengan serius

"aku pergi ke pantai dan ngerjain si Abdul yang lagi ngejar problem" ucap Thorn antusias.

"Abdul? si Abdul dudul anaknya pak Toriq itu?" tanya Taufan heran. heh asal kalian tahu di Abdul dudu itu musuh bebuyutan si Taufan bersaudara.

"yang bener aja lu? yang rambutnya ijo jamet itu?" ucap Blaze sambil tertawa riang

bener si Abdul itu emang memiliki warna rambut ijo. mana jamet lagi anaknya. mirip kayak si Blaze

"kurang masalah kah? kok sampai ngejar problem" ucap Taufan sambil tertawa terbahak-bahak. anak orang kekurangan masalah bukannya bersyukur malah nyari masalah

"bukan problem masalah ih. tapi itu si anak sebelah yang warna purple itu" ucap Thorn mengingat anak aneh yang berambut purple kayak si Fang itu.

"siapa? Fang? kasihan banget di kejar si dudul" ucap Taufan lagi-lagi tertawa

"eh si Fang kemana aja anjir, gak pernah nampak" ucap Blaze berfikir, tu anak sukanya emang ngilang-ngilang mulu, padahal biasanya setiap detik, menit, jam dia nongol di rumah. lah ini selama liburan dia kagak keliatan batang hidung nya

"la itu di kejar si dudul makanya gak balik" ucap Taufan dengan tawa riangnya.

Blaze dan Thorn menatap datar Taufan. yah seperti biasa tingkat humor Taufan itu rendahan banget dikit-dikit ketawa.

"aku gak faham" ucap Thorn mencoba mencerna apa yang di maksudkan oleh Taufik. dia cuma menceritakan mimpi, kenapa di bawa serius?

"jangan layan" ucap Blaze menatap malas Taufan

pas lagi asik asiknya ngerumpi, tiba-tiba muncul Gempa yang keliatannya lagi pusing berat.

"napa gem?" tanya Blaze yang sadar dengan kedatangan Gempa

"pagi kak Gem" sapa Thorn dengan senyum manisnya.

sekarang Gempa lagi duduk di depannya Thorn.

"pagi" jawab Gempa singkat. dia lagi melamun. bingung, gak tau harus gimana.

"kenapa gem?" tanya Blaze heran. gak biasanya Gempa santai jam segini.

"bingung" ucap Gempa singkat. lalu menghela nafas berat. kemudian mendongakkan kepalanya, sepertinya dia lelah.

mereka ber-3 saling melempar pandangan.

"ada masalah?" tanya Taufan heran. gak biasanya juga Gempa jadi sering menghela nafas kek gini.

"aku memikirkan bagaimana nasip cafe kita nanti" ucap Gempa lagi-lagi menghela nafas

"mang napa dah?" Blaze seketika lupa dengan kejadian 2 hari yang lalu

"halah Gem itu aja dipikirin. tenang aja kita bisa buka lagi pelan-pelan. kalo masih sepi ambil aja diskon besar-besaran. lagipun emang setan bakal muncul siang-siang?" tanya Taufan dengan raut wajah yang terlewat santai

"betul" ucap Thorn menyetujui ucapan Taufan

"bener juga sih. hm yang penting kalian mau bantuin aku" ucap Gempa sudah lumayan tenang.

"wah.. ini saatnya kita bersinar!" ucap Blaze dengan semangat

"maksud?" Taufan menatap aneh si Blaze yang tiba-tiba semangat banget

"halah kan selama ini kita gak pernah bantuin Gempa, inilah saatnya kita membantu Gempa" ucap Blaze kembali duduk di samping Thorn

"WOYY JAUH-JAUH LO ANJING" terdengar teriakan maut dari lantai atas

Our Story! (Boboiboy Elemental)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang