di Kokotiam tok aba & Boboiboy
"gak mau" ucap Hali dengan cepat. bahkan sebelum Gempa selesai menjelaskan apa pekerjaan nya sekarang.
"Gempa belum selesai ngomong Lin!" ucap Gempa menatap heran Hali
sabar Gem sabar
"yang lain apa gak ada?" tanya Hali
"emang kamu mau di bagian mana?" tanya Gempa udah pasrah dengan apapun keinginan Hali. penting Hali kerja dah itu aja.
"apapun asal jangan waiters" ucap Hali dengan santai.
apa alasan Hali tidak ingin bekerja di bagaian waiters? karenaaaa. Yap berinteraksi dengan orang-orang itu susah, males, apalagi Hali itu introvert. dannn jangan lupakan para remaja perempuan berisik itu. membuat Hali muak dengannya.
"apa dong? cuci piring?" ucap Gempa sambil tersenyum kecil. tidak Gempa hanya bercanda mengatakan itu, tapi ekspresi Hali hanya biasa saja.
"oke, asal bukan waiters" ucap Hali lalu berjalan kebelakang. ingat bekerja dibelakang lebih baik daripada didepan yang ramai manusia.
"Linn??? aku cuma bercanda!! oi!" ucap Gempa menatap Hali panik. ya gimana wong Hali nya udah pergi ke belakang tanpa noleh lagi ke Gempa.
"hmph akhirnya gue di tempat sepi juga" ucap Hali sambil tersenyum tipis. dia bisa tenang disini. tugasnya adalah cuci piring, cangkir, gelas, sendok kotor dan ia bisa merangkap sebagai barista hehehe.
"udah Gem biarin aja. sekarang gue harus apa?" ucap Blaze yang sedari tadi udah bosen di sini.
bawaannya pengen pulang aja, dirumah kan enak bisa ikutan Taufan main game atau ikut Thorn. huh lebih seru sama mereka walaupun ikutan kerja juga. nasip-nasip kenapa sih dia harus pisah jadwal sama mereka?. lebih enak juga di rumah ngurus chicken nya. oh apa kabar para anak ayamnya? dan apa kabar pelanggan-pelanggannya? waduh harus cari orang nih buat memasarkan ayam.
"kalian berdua kaya biasanya aja, udah ayo mulai kerja" ucap Gempa lalu segera mengambil posisinya sebagai penjaga kasir
"hahhh" Ice menghela nafas lelah. hey dia udah ngantuk berat nih
"Ice awas aja kalo lu tidur!" ancam Blaze lalu pergi melayani pelanggan.
"hmm" guman Ice malas, tapi ia juga ikutan jalan menuju para pelanggan.
oke kita sedikit cerita di bagian Gempa dulu
"senang bertemu dengan kakak, jadi total belanja kakak adalah 75 ribu" ucap Gempa dengan senyum manisnya.
mbak-mbak itu pun di buat salting oleh Gempa, dilihat semburat merah di pipi mbaknya terlihat jelas.
"e-eh, ini kak" ucap mbaknya sambil menyondorkan uang 100 ribu
"baik uangnya 100 ribu ya kak, ada kartu member?" tanya Gempa sambil menerima uang dari mbaknya
"a-a tidak ada"
"ingin sekalian buat kak? biaya pembuatan kartunya 10 ribu dan setiap kakak belanja disini akan di kenakan diskon sesuai dengan menu yang kakak pesan. bagaimana?" ucap Gempa lembut, tak lupa senyum manis yang selalu ia gunakan. membuat si mbak meleleh.
"y-ya boleh"
"baik ini kartu member milik kakak, dan ini kembaliannya 15 ribu ya kak terima kasih. sampai jumpa nanti" ucap Gempa sambil memberikan struk pembayaran dan kembalian juga kartu member milik mbaknya.
si embak menatap Gempa dengan mukanya yang sudah merah padam.
uanjirrr Gempa emang keren cuy. warna matanya yang kuning keemasan, rambut coklat nya yang terlihat sangat lembut dengan garis putihnya dan wajah tampan dan lembutnya membuat siapa saja pasti akan jatuh kedalam pesona Gempa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story! (Boboiboy Elemental)
Teen Fictionbaca aja. gak jelas tapi niatnya mau buat untuk diri sendiri sih. jadi maklum in aja kalo gak sesuai tema di awal. namanya juga gabut asal nulis doang. ingat Boboiboy dan kawan-kawan hanya milik Monsta. gue cuma pinjem nama mereka doang.