B

113 6 0
                                    

kejadian ini sebelum Ice datang ke RS tempat Halilintar dirawat. Yap artinya mereka masih berada di sekolahnya.

awalnya biasa-biasa saja, sampai ada salah satu diantara mereka yang menyinggung tentang kejadian 2 hari yang lalu. dimana saudara pertama mereka masuk kedalam RS.

saat ini jam kosong, karena ini adalah hari-hari setelah ujian akhir semester genap selesai, artinya ini adalah hari bebas dimana mereka biasanya melakukan remedial.

mereka ber-4 sedang berkumpul di kantin. Yap mereka adalah 4 dari 7 bersaudara yang lolos dari remedial mata pelajaran Biologi.

"kok mereka lama ya" guman Thorn dengan lesu, bosen dia tuh semua kakak terdekatnya malah ikutan remedial. kalo gini mau main sama siapa coba

"paling gak bisa jawab, katanya ni soal remed lebih susah. huh kalo gue sih mesti udah selesai" ucap sosok didepannya, dia juga salah satu saudara terdekatnya. tapi dekat dalam artian berbeda (dekat karena suka ribut)

"hah? katanya susah?" tanya Thorn pada Solar yang di depannya itu.

"heh, gini ya kalo buat gue soal sesusah apapun pasti bisa" ucapnya dengan bangga

"iya lah si paling bijak tapi gak pernah nomer satu" ucap Thorn menatap Solar dengan tatapan sinis

"betul, gue emang pintar. dan gue bukan gak bisa jadi nomer satu! kalo gak ada mereka gue udah jadi nomer satu sejak dulu!" ucap Solar sambil tersenyum sombong.

Thorn cuma memutar bola matanya, malas meladeni manusia satu ini

"hekhem!" dia Ice yang ada disebelah Thorn memperingati saudara nya itu. hey kalimat 'jadi nomer satu' adalah kalimat sakral yang gak boleh di ucapkan sembarang. apabila dia mendengar nya sudah pasti terjadi adu mulut nantinya

"apa? mereka gak ada kan?" tanya Solar santai ya agak panik dikit sih, hey tuh dua babon kayaknya udah gak waras anjir. masa iya cuma bilang akan jadi nomer satu disamperin dan adu mekanik.

"YAYA YING KATANY- MPHHH LEPPWSNSS" mendengar teriakan saudara lucnutnya ini membuat Solar panik lalu membekap mulut si Thorn yang seenaknya teriak manggil 2 babon gila itu. heh bisa-bisa mampus dia kena ceramah nantinya.

"jangan gila luuu, astaghfirullah istighfar kasihanilah adik mu ini" ucap Solar melepas bekapannya. lalu kembali duduk ketempat nya.

"adik? kita cuma beda 4 menit loh" ucap Thorn dengan heran. we emang 4 menit itu bisa dikatakan lebih tua?

"em. eh iya juga ya" ucap Solar lalu dengan otak encernya dia berdiam diri berfikir, hm apakah sosok saudara kembar yang hanya berjarak 4 menit itu bisa dikatakan lebih tua?

hening

tak ada yang membuka pembicaraan, Solar yang masih asik berfikir dan tidak akan nyambung jika diajak berbicara, Ice yang sedang tertidur dan Thorn yang bosan mau ngajak ngobrol sosok di sebelah Solar tapi masih sangat canggung. huh kayaknya si Gempa masih marah.

"hahhhh. pengen jenguk Hali" ucap Thorn sambil menghela nafas.

"nanti kita kesana" jawab Ice yang kebetulan sudah sadar dari alam mimpinya.

"emang si Hali sudah mau dijenguk?" tanya Solar yang sudah enggan memikirkan status nya yang katanya sebagai bungsu.

"eh iya, kemarin Ice kesana di usir enggak?" tanya Thorn penasaran, uh dia ingat kemarin kakaknya berkata bahwa ia tidak ingin di jenguk sementara. katanya sih ingin menenangkan diri agar emosinya stabil. kata Aze sih itu.

"engga, kalo Az iya" jawab Ice dengan nada malasnya.

"jelas lah Az kan berisik, Hali gak suka kebisingan." ucap Solar sambil menghela nafas panjang.

Our Story! (Boboiboy Elemental)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang