Bb

45 4 0
                                    

pagi yang cerah ini. entah bencana alam apa yang terjadi di kekediaman Boboiboy elemental ini.

terlihat beberapa ayam sedang berlari an di halaman depan rumah.

Taufan dan Halilintar yang sedang mencari udara segar pun menatap heran ayam-ayam itu.

"gue gak salah liat kan?" tanya Taufan ragu. apa dia sudah sangat lelah sampai berhalusinasi ada ayam-ayam yang berkeliaran di depan rumah?

"jebol kah?" tanya Hali heran

"hah? apanya yang jebol?" tanya Taufan panik. we Hali kalo ngomong setengah-setengah. kaya cuma ngomong sendiri

"kandangnya" jawab Hali

"heh nambah anjir" ucap Taufan setelah melihat kedatangan beberapa ekor ayam lagi.

lalu Halilintar berlari menuju belakang rumah meninggalkan Taufan yang kesal. dengan cekatan Taufan berlari mengikuti Halilintar

"ANJIRLAH!" teriak Taufan sambil membelalakkan matanya. hey dia melihat adegan tambahan lagi.

dia melihat Blaze yang sibuk berlarian kesana-kemari untuk mengejar ayam-ayam nya. dilihat juga kandang ayam miliknya yang sudah hancur berkeping-keping, entah apa yang sedang terjadi.

ada Halilintar yang menganga melihat keadaan ini

"kenapa weh?" tanya Taufan setelah melihat Blaze berlari menghampiri nya.

"ambruk gara-gara angin semalam kayaknya. ayam-ayam gue pada kabur njir" ucap Blaze menatap nanar sekeliling nya.

keadaan saat ini ialah ayamnya pada kabur, kandang yang ambruk, dan yang paling parah lagi.. ia yakin jika dia akan terkena amukan dari Gempa dan Thorn nanti.

"mampus, ayam-ayam lo nyeker kebun si Thorn anjir" ucap Halilintar panik setelah melihat keadaan sekitar.

sangat berantakan

"bjir keren sih kata gue" ucap Taufan sambil menatap kasihan kepada si Blaze

"ini bukan salah gue njing, yang salah tuh bencana alam semalam. noh kandang gue ketiban rezeki" ucap Blaze menunjuk kearah kandang ayam nya yang terkena reruntuhan pohon randu tetangga

"ini pohon Kunti pak Rahmat gak sih?" ucap Halilintar yang sekarang lagi nongkrong di atas pohon randu yang roboh ke kandang ayam Blaze.

dilihat dari buahnya yang mirip randu dan datangnya pohon ini dari arah rumahnya pak Rahmat yang ada dibelakang rumah mereka (saling membelakangi)

disebut pohon Kunti karena pohon ini sudah sangat tua dan kadang ada kejadian-kejadian mistis yang berasal dari belakang rumah. katanya sih ada penunggunya, mereka pernah melihat sosok wanita dengan tinggi badan yang tidak normal dengan baju putih banyak noda hitam dan wajahnya yang sudah membusuk. ditambah bau bangkai yang menyengat.

"woy kok lo bisa tiba-tiba di situ sih?" teriak Blaze sambil berlari menuju kandang ayam nya.

Hali menatap datar Blaze.

hey apakah dia lupa jika Halilintar ini mempunyai gerakan kilat?

"dilihat dari segi fisik emang ini pohon Kunti sih. wah gawat nih, kalo begini jadinya" ucap Taufan dengan wajah pucat nya.

"kenapa?" tanya Blaze yang penasaran

halilintar juga menatap serius Taufan yang mematung sambil menatap pohon yang ada di atas kandang ayam.

Taufan menatap kaku kedua saudaranya. kemudian Halilintar turun dari atap dan berdiri disebelah Blaze

"k-katanya jika penunggu kehilangan tempatnya, dia akan mengamuk dan menganggu warga sekitar untuk mencari tempat baru. atau dia akan marah karena tempat nya menghilang, makanya banyak dukun Jawa melarang menebang pohon keramat yang diduga memiliki penunggunya. lihat pohon ini, setiap tahun bukannya pak Rahmat memberinya sajen?" ucap Taufan dengan raut wajah yang bisa dikatakan jika dia tidak sedang bercanda.

Hali dan Blaze saling tatap sejenak, kemudian Blaze memutuskan pandangan nya duluan lalu tertawa canggung.

"pan jangan bercanda deh gak lucu" ucap Blaze yang terlihat agak err kepikiran juga.

"pan kalo becanda jangan pakek muka serius napa hahaha" ucap Halilintar yang juga tertawa canggung. sungguh mereka jadi kepikiran sekarang, takut-takut jika memang benar terjadi.

"gue gak lagi bercanda!" tegas Taufan sambil menatap pohon itu lagi.

"em pan?"

"gue gak tau kenapa, tapi perasaan gue gak enak" ucap Taufan lagi, ketiganya pun terdiam ditempat. tidak ada yang memulai pembicaraan, hening. mereka bergelut dengan pikirannya masing-masing.

sampai beberapa menit kemudian datanglah Thorn dengan riang sambil membawa vas bunga berisi tulip merah ditangannya.

dengan langkah pasti dia menatap ke sekeliling.

perlahan senyumnya luntur. dilihat banyaknya ayam yang berkeliaran bebas di halaman belakang, bahkan banyak dari mereka yang menyeker kebunnya yang memang ada pupuk yang terbuat dari kulit beras.

dilihat adanya ke-3 saudaranya yang masih berdiri seperti patung di kandang ayam Blaze. kemudian ia berjalan mendekati ke-3nya dengan tatapan tajamnya.

"woy kalian ber-3..." ucap Thorn dengan nada beratnya, bahkan sampai mengeluarkan 3 akar berduri yang mulai menjalar di belakang masing-masing saudaranya.

mereka yang semula terdiam mulai merasakan aura mengerikan dibelakang nya, membalikkan badannya dengan kaku. dilihat adanya Thorn dengan senyum mengerikan nya.

"e-eh Thorn"

"jelaskan!"

"maaf kandang ayam ku ketiban pohon" ucap Blaze sambil menunjuk kearah kandang ayam nya yang hancur, dan masih ada pohon randu di atasnya

Thorn menatap kearah kandang ayam Blaze, sedetik kemudian aura gelapnya menghilang di gantikan dengan ekspresi nya yang menjadi berbeda, seperti takut dan panik?

"po-pohon Kunti!" ucapnya

"bagaimana ini???" ucapnya dengan panik disertai nada ketakutan disana.

"lo juga tau kan?" tanya Taufan setelah melihat ekspresi Thorn

"ya... aku memiliki firasat tidak enak sekarang" ucapnya sambil menatap Taufan

"kalian sedang apa?" tanya pak Rahmat di sebalik pagar rumah

"pohonnya ambruk pak" ucap Taufan

"wahhh, maaf ya jadi ambruk gini kandangnya. nanti saya tanggung jawab, sekarang bisa bantu bapak angkat nih pohon?" tanya pak Rahmat sambil berjalan mendekati mereka ber-4 lewat pagar yang juga ikutan roboh karena ketiban pohon randu itu.

"pak ini gak papa?" tanya Blaze yang masih kepikiran sama yang dikatakan oleh Taufik tadi

"sebenarnya saya juga kepikiran sama hal-hal itu, tapi kayaknya gak papa, selama ini juga gak ada gangguan kan? sudah kalian tenang saja nanti jika ada gangguan yang semacam itu saya datangkan orang pintar" ucap pak Rahmat dengan senyum lembutnya.

"beneran gak nih?" bisik Thorn ke Taufan

"gue gak yakin sih, sekarang aja auranya nih belakang rumah udah beda anjir" bisik Taufan ke Thorn, oke dia udah merinding sekarang

"kita berdoa aja dulu" bisik seseorang yang baru saja datang.

Taufan dan Thorn menegang terkejut.

siapa?

dilihat Blaze sama Hali lagi asik bicara sama pak Rahmat.

"WAAA GEMPA!" teriak Taufan dan Thorn bersamaan setelah melihat adanya Gempa dibelakang mereka.

Gempa menatap aneh ke-2 saudaranya itu

kenapa? apa dia semenakutkan itu?

"kenapa weh?"

Our Story! (Boboiboy Elemental)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang