saat ini Halilintar sedang berjalan gak tau arah. dia sangat malas kembali ke kelas.
Halilintar menghela nafas berat. dia sekarang berhenti di belakang sekolah. hm disini sangat nyaman, rasanya seperti di rumah. hm benar-benar seperti di rumah, dia ingat betul tatanan seluruh tanaman di rumah, dan itu persis seperti apa yang didepannya ini. hm setelah dipikir-pikir disini tempatnya ekstra bontani kan? di sebelah selatan itu ada aula atau tempat pertemuan mereka. bentuknya sih rumah kaca, Hali yakin isinya pasti tanaman juga.
dan kenapa tatanan di sini seperti dirumah? oh ia ingat sekarang, ketua daru club bontani adalah adik nya, siapa lagi jika bukan Thorn.
"pantas" ucap Hali sambil tersenyum tipis.
tempat ini sangat cocok untuk menenangkan diri dan pikiran.
"WOW lihat siapa yang ada disini" ucap sosok yang baru saja datang sambil merangkul pundak Halilintar
lagi-lagi Hali menghela nafas lelah, baru juga merasa tenang. dilihat pemuda itu tersenyum Pepsodent kepadanya.
"ada apa?" tanya Hali dengan malas.
si pemuda itu mendudukkan dirinya di sebelah Halilintar, lalu menatap Halilintar dengan lamat.
"hehehe lama tak bertemu"
Hali hanya menatap malas anak itu. dasar kenapa dia mengatakan hal tidak berfaedah itu? apa untungnya dia mengatakan itu?
"heyy ayolah, apakah kau melupakan sahabat baikmu ini? hah sayang sekali kali ini kita tidak bisa kembali satu kelas. hooo apa yang gue lakukan ini"
"jangan berlagak seperti teman" ucap Halilintar dengan wajah datarnya. tidak peduli dengan apa yang sedang dilakukan oleh pemuda di sebelahnya ini.
"ehhh bukannya kita teman?" ucapnya dengan nada melas.
"tidak"
"jahat sekali dirimu. hey meskipun kita dulu adalah musuh tapi kita sudah berbaikan kan?" ucapnya.
benar mereka dahulu adalah musuh bebuyutan. bisa dikatakan bahwa dahulu sebelum terjadi hal itu Halilintar merupakan anak berandalan, badboy dan anak nakal. melebihi ke-3 saudaranya.
dulu Halilintar adalah seorang ketua gang motor yang bisa dikatakan gang besar, bahkan Halilintar ini adalah anak langganan BK dan langganan masuk kantor polisi, oh jangan lupakan rumah sakit. yap dia suka tawuran, baku hantam, tukang bully dan juga balap liar.
dan pemuda disebelahnya ini adalah musuh bebuyutan nya. pemuda itu merupakan ketua gang motor sebelah yang selalu mencari gara-gara dengan dirinya.
"hn" guman Halilintar pelan.
yang benar saja. asal kalian tahu pemuda di sebelahnya ini adalah sosok makhluk halus
"lo gak mau apa damai sama gue? sampai kapan? sampai gue mati? eh tapi sekarang gue udah mati" ucap sosok disebelahnya sambil menatap kedua telapak tangannya yang terlihat samar
Halilintar menatap sosok disebelahnya itu.
"kenapa lo masih disini?" tanya Halilintar dengan suara yang kecil.
dia, Kala menatap Halilintar. lalu tersenyum manis
"karena aku belum mati" ucap Kala dengan semangat.
Halilintar terkejut.
apa? belum mati?
"hehehehe ekspresi lu itu sangat lucu" ucapnya sambil tertawa kecil
"jangan bercanda Kala" ucap Halilintar dengan tatapan dinginnya
"CK lo gak bisa di ajak bercanda. ya itu gue emang belum mati. lo tau sekarang gue lagi ada di rumah sakit dalam keadaan koma. yah kalo gak percaya cek aja sendiri" ucapnya dengan santai. dia menatap tanaman di depannya dengan tatapan kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story! (Boboiboy Elemental)
Teen Fictionbaca aja. gak jelas tapi niatnya mau buat untuk diri sendiri sih. jadi maklum in aja kalo gak sesuai tema di awal. namanya juga gabut asal nulis doang. ingat Boboiboy dan kawan-kawan hanya milik Monsta. gue cuma pinjem nama mereka doang.