X

40 4 0
                                    

"dih udah X aja perasaan" ucap Taufan sambil mendongakkan kepalanya, melihat judul yang tertera di atas langit.

"bener mana dari awal nih cerita gak berbobot lagi" ucap Thorn, ia juga ikutan menatap ke langit.

"bukan cuma gak berbobot cok. nih cerita emang gak jelas banget njir" ucap Blaze sambil ketawa ngakak.

"lagian idup kita kagak ada yang berfaedah nying, gimana mau jadi cerita bagus" ucap Taufan sambil merangkul pundak si Thorn yang ada di tengah-tengah antara Taufan dan Blaze.

"gue pengen cerita-cerita romens gitu, bisa gak ya?" ucap Blaze berandai-andai.

"gimana mau nulis kisah cinta kalo idup lu isinya komedi" ucap Yusa yang kebetulan lewat lagi ngobrol sama teman-temannya.

"eeeee" ke-3nya saling padang lalu terdiam dengan pikirannya masing-masing.

intinya emang cerita ini gak berbobot dari awal. lu pada yang baca sudah dipastikan gabut banget+kurang kerjaan.

sebenarnya sekarang ke-3 anak itu sedang berdiri di depan tiang bendera.

padahal masih pagi, dan yang lebih parahnya lagi ini masih hari pertama masuk ke sekolah, tapi lagi-lagi mereka sudah menimbulkan masalah.

bahkan Gempa yang notabenenya adalah saudara kandung mereka pun hanya bisa menghela nafas dan menatap malas ke-3 saudaranya itu.

"Gem itu mereka serius?" tanya teman seperjuangan si Gempa. dia Yaya

"baru juga hari pertama" sambung Ying yang ikut menolehkan pandangannya kearah ke-3 bocah nakal itu.

"kalian seperti baru mengenal mereka saja" ucap Gempa lalu kembali berjalan menuju ruangannya. diikuti oleh ke-2 temannya itu.

"tapi kalian sangat beda jauh woo" ucap Ying yang berjalan mengikuti Gempa

"bener, bahkan kalian semua beda jauh gak sih? padahal kalian kembar" ucap Yaya dengan heran.

kembar tapi beda sifat. ada-ada saja. tapi dengan begitu mereka bisa saling melengkapi satu sama lain. bahkan di dalam keluarga mereka sangat lengkap bukan?

ada anak pinter, rajin, keren, cool, pemalas, bar-bar, nakal, bandel, cerewet, periang, polos, baik hati, galak, pendiem. yah pokoknya lengkap.

"entahlah akupun tak tahu" ucap Gempa dengan logat Malaysia nya.

oke back to Trio trouble maker

"eh dari kejadian ini gue jadi tahu kalo ternyata Pak Ipul itu pelit" ucap Blaze dengan nada tak sukanya.

"bener banget, padahal kan udah di sia-sia in sama tuh pak Ipul" ucap Thorn yang ikutan sebal dengan pak Ipul itu.

"heh kalo dipikir-pikir lagi nih ya, tuh pohon kan ada di pekarangan sekolah jadi itu milik sekolah kan? masa iya karena tuh pohon yang nanem dia jadi hak milik dia gitu? ceh dipikir siapa yang selama ini ngerawat tuh pohon njir" ucap Taufan dengan emosi yang menggebu. bahkan seluruh wajahnya udah memerah marah.

"idih gak banget" ucap Blaze dan Thorn bersamaan

kemudian mereka tertawa bersamaan dengan riang.

Yap gak salah, mereka emang baru saja mencuri mangga di kebun belakang sekolah. tadinya emang pas lagi sepi-sepi nya soalnya pada dewan guru/staf karyawan dan para OSIS lagi pada sibuk sama siswa baru. jadi mereka bisa santai makan mangga di atas pohon.

tapi alangkah sialan ada Pak Ipul yang datang, dengan dalih rutinitas mengunjungi pohon mangga nya agar terlindungi dari para anak-anak nakal.

jadilah mereka di hukum sekarang

Our Story! (Boboiboy Elemental)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang