Part super panjang untuk obat malarindu 😊
*****
🌼 Lily
From : Bule Campuran
Nggak kangen sama aku?
Pikiranku seperti belum terkumpul saat kembali mengulang membaca pesan yang baru saja kuterima.
Kangen, ya?
Kalau ditanya kangen, sekarang, aku memang sedang mengalaminya. Sangat. Banyak banget rasa kangennya.
Dan kalau ditanya lagi kangennya buat siapa, jawabannya, ya, pasti buat Kak Adrian orangnya.
Bukan untuk seseorang yang pesannya sedang kubalas sekarang.
To : Bule Campuran
Jangan memutar balikan fakta, Eksan
Ya. Eksan namanya.
Pria seusiaku dengan perawakan tinggi dan besar, dengan bola mata sedikit kebiruan, karena Eksan putra keturunan Indonesia - Belanda.
Itu makanya, kusematkan kontak ponsel 'Bule Campuran' untuk namanya.
Karena super cocok.
Eksan. Tepatnya, bernama lengkap Alexander Abraham.
Si baik dan murah senyum yang entah kenapa selama beberapa tahun ini selalu bisa berkutat di sekitarku dengan semua sikap tulusnya.
Bentuk ketulusan yang begitu sarat akan harapan, yang sering sekali membuatku jadi ingin menghilang berulang kali supaya perasaanku tak jadi merasa bersalah berkepanjangan.
From : Bule Campuran
Ya
Memang aku yang selalu kangen sama kamu
Jadi, ayo, ketemu :)
Emoticon senyumnya memang hanya lewat tulisan. Tapi entah kenapa, gambaran senyum cerah milik Eksan sudah bisa langsung terbayang.
Senyum begitu lebar, yang sampai saat ini masih belum bisa kubalas dengan kesenangan yang sama besar.
Masih timpang sekali balasannya.
Dan aku yang ukuran perasaannya hanya secuil, jika dibandingkan dengan semua rentetan perhatian dan perjuangan yang telah Eksan lakukan.
To : Bule Campuran
Jangan bercanda
Rasanya, balasan pesanku baru saja terkirim. Belum lama. Tapi nama Eksan sudah langsung muncul di layar ponselku karena melakukan sebuah panggilan.
Ya ampun.
Kalau berhubungan dengan Eksan, anehnya, mulutku jadi serasa sulit sekali untuk terbuka. Tiba-tiba sekali jadi bisa berubah malas untuk berbicara.
Bukan kesal.
Hanya saja, aku sungguhan jadi selalu takut akan bisa menyakiti perasaan lembut yang Eksan punya.
Jadi yang kulakukan sekarang, hanya diam, meski panggilan telepon dari Eksan memang sudah kuterima.
"Udah diangkat, kok, nggak langsung kasih salam?"
Suara Eksan sudah terdengar sesenang ini.
Dan hatiku jadi serasa langsung tercubit memikirkan harus bagaimana caranya menolak supaya Eksan tak memberikan perasaan bersalah lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dua Negara
أدب نسائي* Disarankan untuk membaca "Rasa Punya Nadira" dan "Nadira Beserta Bahagia Miliknya" terlebih dahulu supaya bisa lebih runtut ceritanya 😊 ***** Tipe istri idaman seorang Adrian adalah seorang gadis yang begitu taat pada agamanya, serta sangat bisa...