Gadis itu berjalan di sepanjang gerbong kereta cepat yang akan membawanya menuju Seoul. Matanya melihat nomor kursi penumpang dan menyamakannya dengan tiket yang ia pegang.
Namanya Hwang Yoora. Mahasiswi tingkat akhir Universitas Hanguk.
Ini pengalaman baru baginya. Seumur hidup dia baru 2 kali berpergian dengan kereta. Kali pertama saat ia masih TK, dan ini kali keduanya.
Yoora menemukan kursinya dan langsung menghenyakkan dirinya di sana. Tak lama kereta mulai bergerak meninggalkan stasiun Daejeon.
Perlu waktu sekitar 1 jam untuk sampai di Seoul dengan kereta cepat. Yoora memakai airpods-nya dan menyalakan musik di ponselnya. Ia memandang keluar jendela di sebelahnya.
Yoora mendengus kesal. Ia masih tak habis pikir, sang ayah tega menarik semua fasilitasnya mulai dari mobil hingga kartu kreditnya hanya karena ia menolak dijodohkan.
Dan di sinilah ia sekarang dengan terpaksa kembali ke Seoul menggunakan kereta. Bahkan ia mulai memutar otaknya, berpikir bagaimana dia akan hidup dengan sisa uang tabungan di rekeningnya. Beruntung sebelumnya ia sudah membayar sewa apartemennya untuk 1 tahun kedepan.
Kereta akan segera tiba di stasiun Seoul. Yoora mengambil ponsel dari dalam tasnya dan menelepon sahabatnya.
“A-Ri ya.. Jemput aku di stasiun sekarang..”
“Stasiun? Apa yang kau lakukan di sana?” tanya A-Ri di seberang sana, “Kau ke Seoul dengan kereta? Kemana mobilmu?”
“Aishh!! Nanti akan ku ceritakan semua, sekarang cepat ke stasiun dan jemput aku. Kereta ku tiba 15 menit lagi..” Yoora mengakhiri teleponnya.
Kereta yang ditumpangi Yoora perlahan berhenti di stasiun Seoul. Yoora segera turun dari kereta setelah sebelumnya memakai kembali topinya dan menyandang backpack di punggungnya.
Tampak di luar peron seorang gadis berambut pendek sebahu, memakai hoodie dan jeans melambai kepadanya.
“Yoora-ya..!!”
Yoora balas melambai dan segera berjalan cepat mendekati gadis itu.
“Yakk ada apa ini? Kau naik kereta? Gapjagi?” A Ri terkikik sedikit meledek Yoora.
“Yakk berhentilah.. Aku lapar sekali. Ayo makan, aku akan menceritakannya padamu..”
Kedua sahabat itu melangkah meninggalkan stasiun. Dengan menaiki mobil A Ri, mereka berdua menuju ke sebuah restoran gukbab di dekat apartemen Yoora.
Sama halnya dengan Yoora, A Ri juga berasal dari Daejeon. Mereka bersahabat sejak di bangku SMA. Mereka sama-sama berkuliah di Universitas Hanguk, hanya beda fakultas, Yoora di fakultas ekonomi dan A Ri di fakultas hukum. Mereka berdua tinggal di gedung apartemen yang sama tetapi dengan unit yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Secret Life
Fanfiction"Lagipula kenapa kau tidak terima saja perjodohan itu? Bukankah kata ayahmu dia tampan dan mapan?" "Kau bercanda?! Dia lebih tua 8 tahun dari ku, dan juga ayah tunggal dengan seorang putri!!"