Part 19

2.1K 123 5
                                    

“A-annyeonghaseyo eomonim abeonim.. Jeoneun Hwang Yoora-imnida..” Yoora membungkukkan badannya 90 derajat, memberi hormat kepada orang tua Yoongi. 

“Hwang Yoora? Kau-” Nyonya Min berjalan maju mendekati Yoora,  menatap lekat wajah wanita itu, lalu memegangi kedua lengannya. 

“Kau Hwang Yoora putri tunggal Tuan Hwang Tae Jung?”

“Ye majayo eomonim..”

Nyonya Min dengan serta merta langsung memeluk Yoora, “Oh aigoo.. Menantuku..”

~~~~~

Hari beranjak malam, perlahan suasana canggung antara Yoora dan orang tua Yoongi mulai mencair. Terutama dengan ibu Yoongi. Bahkan petang tadi Yoora sudah mulai nyaman membantu beliau memasak untuk makan malam. 

Saat ini Yoora dan ibu Yoongi sedang menikmati secangkir coklat hangat yang dibuat Yoora setelah membereskan perkakas bekas makan malam mereka. Keduanya duduk santai sambil mengobrol di teras belakang rumah orang tua Yoongi, tentunya bersama si kecil Sara juga. Sementara itu para pria sedang asyik menonton pertandingan sepak bola di televisi. 

“Jadi sebelum kau tau bahwa pria yang dijodohkan denganmu itu Yoongi kau bekerja sebagai pengasuh Sara?” Nyonya Min tergelak mendengar cerita Yoora. 

“Ne Eomma..” jawab Yoora tersipu. 

“Dan kau baru tau saat kencan buta itu? Kemudian Yoongi memintamu memberinya kesempatan? Lalu apa yang membuatmu akhirnya mau menerima Yoongi?”

“Mmm.. Entahlah.. Kurasa itu karena Oppa benar-benar tulus memperlakukanku dengan baik dan ku rasa aku akan bahagia bersama Oppa dan Sara, Eomma..”

“Wooo apa ini? Lihat pipimu memerah saat membicarakan Yoongi. Ku rasa kalian sudah benar-benar saling jatuh cinta..” goda Nyonya Min

“Yoora-ya.. Aku senang akhirnya Yoongi kembali mau menjalin hubungan dengan seseorang. Aku sudah sering berusaha mengenalkannya dengan banyak wanita, tapi dia selalu menolaknya dengan berbagai alasan. Tapi saat aku berniat mengenalkannya padamu, seperti sebuah keajaiban, dia sendiri yang memintaku mengatur pertemuan kalian, ku rasa saat itu dia sudah jatuh hati padamu..”

“Dan aku akan  sangat bersyukur jika kau juga bisa menyayangi Sara seperti putrimu sendiri. Kau tau, dia anak yang malang..” mata Nyonya Min seketika berkaca-kaca saat membicarakan Sara.

“Ne eomma.. Terlepas dari hubunganku dengan Yoongi Oppa, aku sangat menyayangi Sara..”

“Ara.. Aku tau itu Yoora-ya. Gomapda. Semoga kalian bertiga selalu bahagia..” Nyonya Min membelai rambut Yoora dengan penuh kasih sayang.

“Mama, aku mengantuk, ayo kita tidur. Bacakan dongeng untukku..” Sara merengek lalu naik ke pangkuan Yoora. Rupanya perjalanan panjang siang tadi membuat tubuh kecil Sara kelelahan.

“Ne princess.. Kita gosok gigi dulu ya..” Yoora memeluk Sara dan bersiap menggendongnya. 

“Ah tidak tidak..” cegah Nyonya Min tiba-tiba membuat Yoora mengerutkan keningnya tidak mengerti. 

“Sara-ya.. Malam ini tidur sama Halmeoni, eoh..? Ayo, halmeoni bacakan dongengnya. Kita tidur di kamar bawah bersama harabeoji juga. ” ucap Nyonya Min seraya mengambil Sara dari pangkuan Yoora dan menggendongnya. 

“T-tapi eomma-”

“Sudahlah.. Apa salahnya Sara tidur denganku? Aku merindukannya, kami sudah cukup lama tidak bertemu. Kau istirahat saja. Nikmati waktu kalian..” Nyonya Min mengerlingkan mata pada Yoora. 

“Eo-eomma..”

~~~~~

Tak lama setelah Nyonya Min membawa Sara masuk ke dalam rumah, Yoora pun kemudian masuk dan naik ke lantai atas dimana kamar yang disiapkan untuknya beristirahat berada.

Flashback On. 

“Nah ini kamar Yoongi, Yoora-ya.. Silahkan kau bisa beristirahat di sini..”

“Ne, gamsahamnida eommonim..” Yoora mengangguk malu-malu. 

“Aigo.. Panggil eomma saja ya.. Menantuku sama saja putriku. Arachi..?”

“Ne eomma..”

Yoora mengedarkan pandangannya ke seisi kamar itu. Berbeda dengan kamar Yoongi di Seoul yang bernuansa abu-abu hitam, kamar ini tampak lebih terang dengan dominasi warna putih berpadu dengan interior kayu, senada dengan bagian lain dari rumah ini. 

“Yoongi-a.. Bawa barang-barang kalian kemari..!!” titah Nyonya Min dengan setengah berteriak dari dalam kamar. 

“Ne eomma.. Tidak perlu berteriak, aku sudah di sini..”

Yoongi datang membawa barang bawaan mereka bertiga lalu meletakkannya di samping tempat tidur. Yoora mengerutkan keningnya, sedikit bingung karena Yoongi juga meletakkan koper miliknya sendiri di kamar itu. Yoora semakin bingung ketika Yoongi dengan santainya merebahkan diri di atas tempat tidur. 

“Kau akan tidur di sini juga?” Yoora refleks bertanya, seolah lupa akan keberadaan Nyonya Min di sana. 

“Tidak apa-apa Yoora-ya, tidak perlu malu. Aku dan appa cukup berpikiran terbuka. Bukankah itu sudah wajar di usia kalian? Terlebih kalian juga akan segera menikah..”

“T-tapi eomma-”

“Ah sebentar, sepertinya appa memanggilku. Kalian istirahat dulu saja ya..”

Yoora tertunduk frustasi dengan wajah yang bersemu merah memikirkan akan tidur sekamar dengan Yoongi, sedangkan Yoongi di belakangnya tersenyum penuh kemenangan. 

Flashback off. 

Yoora masuk ke dalam kamar lalu menutup kembali pintunya. Kemudian ia kembali teringat bahwa malam ini ia harus tidur bersama Yoongi. Entah apa yang ia bayangkan hingga pipinya terasa panas dan memerah.

“Aish eottoke..? Aku harus bagaimana? Ini terlalu canggung..” Yoora bergumam sambil menutup wajah dengan kedua tangannya. 

Yoora menghela nafas berkali-kali, berusaha menenangkan dirinya, membuang jauh rasa gugup yang menerpanya. Dia menatap paperbag berisi pakaiannya. Yoora teringat sore tadi dirinya belum sempat membersihkan diri setelah perjalanan panjang dari Seoul ke Daegu. Dan sepertinya mandi juga cara yang tepat untuk menenangkan dirinya saat itu. 

“Ah terserah lah.. Aku  mandi dulu saja..”

Yoora membuka paperbag itu, mencari baju ganti untuk dipakainya tidur malam ini. Paperbag itu berisi beberapa setel pakaian sehari-hari, baju tidur, dan pakaian dalam. 

Jika kalian berpikir semua pakaian itu Yoongi beli sendiri di mall, kalian salah. Ia meminta salah seorang staf wanita membelikan beberapa diantaranya, sedangkaan sisanya ia beli secara online. 

Mendadak Yoora menjadi sangat kesal pada Yoongi, “Aisshhh byuntae!! Bagaimana mungkin aku memakai lingerie untuk tidur malam ini?!”

Ya benar! Tidak ada piyama di dalamnya. Sebagai gantinya Yoongi dengan sengaja memasukkan beberapa setel gaun tidur. Bukan model yang terlalu seksi, tapi tentu saja cukup membuat Yoora malu jika harus memakainya saat pertama kali bermalam dengan lawan jenis. 

~~~~~

Yoora langsung naik ke tempat tidur setelah selesai mandi. Sebelumnya ia mematikan lampu kamar dan menggantinya dengan cahaya temaram lampu tidur. Tubuhnya terasa sangat lelah, dan ia juga sudah sangat mengantuk.

Yoora menarik selimut hingga ke leher untuk menutupi tubuhnya dengan sempurna. Meskipun tadi ia memilih gaun tidur yang paling tidak mengekspose tubuhnya, dan meskipun Yoongi juga sudah pernah melihat tubuhnya, tapi tetap saja Yoora masih merasa canggung. 

Yoora belum sepenuhnya tertidur saat ia mendengar suara pintu kamar dibuka. Ia mengintip dari celah matanya, Yoongi memasuki kamar lalu menuju ke kamar mandi. 

Setelah selesai mandi, dengan hanya mengenakan celana pendek dan rambut setengah basah Yoongi langsung naik ke tempat tidur, bergabung dalam selimut yang dipakai Yoora.

His Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang