Part 35

2.4K 119 10
                                    

Yoongi tersenyum smirk memandang wajah frustasi Yoora. Sebelah tangannya mengusap pipi Yoora, menyingkirkan rambut Yoora yang berantakan menutupi wajahnya. 

“Kamu cantik, Baby.. Kau membuatku gila. Setiap inchi tubuhmu benar-benar menjadi candu bagiku..” ucap Yoongi penuh pemujaan.

“Eunghh oppa, sudah. Hentikan..” Yoora mencoba meraih tangan Yoongi yang terus menggerakkan jarinya keluar masuk di kewanitaan Yoora. 

“Wae Baby..? Kau ingin apa? Katakan..” smirk dan deep voice Yoongi semakin membakar gairah Yoora. 

“Akhh oppa.. Singkirkan tanganmu.. Please.. Aku tidak tahan lagi..”

“Kau yakin ingin aku berhenti?” bisik Yoongi seraya menciumi leher jenjang Yoora. 

“Akhh ti-tidak.. Ngghh..” Yoora berusaha menjawab dengan nafas yang tersengal, “Pakai.. Emmhh.. Penismu saja Oppa, please..”

Yoongi ber-smirk, “With my pleasure, Baby..”

Yoongi segera melucuti sisa pakaian yang menempel di tubuhnya. Ia merangsek berlutut diantara kedua kaki Yoora yang terbuka. Ia membungkuk, melumat lembut bibir Yoora, seraya tangannya meraih kondom di dalam tasnya yang tergeletak di atas nakas. 

Yoongi kembali berlutut, mengurut pelan kejantanannya yang tampak berurat dan mengkilat oleh cairan precum-nya. Ia hendak membuka kemasan kondom dengan giginya, tapi tangan Yoora dengan cepat merebut dan membuangnya ke sembarang arah. 

“Baby! Apa yang kau lakukan?” mata Yoongi membola. 

“Tidak perlu memakainya, aku sudah minum pil, oppa..”

“Akh fuck!!” Yoongi mengibaskan rambut dengan jari-jarinya, “Kenapa tidak bilang dari tadi..?”

Yoongi tersenyum, kembali melumat bibir Yoora. Perlahan ia mulai menekan kejantanannya memasuki Yoora. 

Yoongi menggeram, “Akh sempit sekali.. Kau sangat nikmat Baby..” 

“Ngghhhh oppa..” Yoora mencengkram erat bahu Yoongi. 

“Sakit?”

“Sedikit, but I’m fine..”

Yoongi menggeram dengan alis saling bertaut saat kejantanannya masuk sepenuhnya.  Ia berhenti sejenak, membiarkan Yoora terbiasa dengan miliknya di bawah sana. 

“Boleh ku mulai?” 

Yoora mengangguk, menatap sayu mata Yoongi. Deep voice Yoongi, rambut panjangnya, peluh yang membasahi dahi pria itu, dada bidang, perut yang sedikit gemuk, semua itu benar-benar pemandangaan yang sangat seksi, yang selalu membuat Yoora menginginkan Yoongi dan setiap sentuhannya. 

“Aakkhhh oppa.. Hhh..” Yoora terus mendesah di bawah kungkungan Yoongi.

Yoongi sungguh pandai memainkaan tempo gerakannya. Terkadang dia menghujam pelan  membuat Yoora merasakan penuh dan sesak pada miliknya, kemudian Yoongi akan menghentaknya dengan keras dan cepat hingga Yoora menjerit dalam kenikmatan. 

“Akhhh oppa.. A-aku-”

“Tahan sebentar lagi, Baby.. Bersama ya..”

Tubuh Yoora menggeliat gelisah menahan pelepasannya. Tapi bagaimana dia bisa menahannya jika Yoongi justru mengangkat sebelah kaki Yoora ke bahunya lalu terus menghujamnya dengan cepat dan dalam, ditambah ia juga terus memainkan payudara Yoora dengan tangan dan mulutnya. 

“Sekarang Baby..”

Yoongi menggeram dengan mata terpejam sementara Yoora mengerang dengan mata kepala mendongak dan mata terpejam. 

His Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang