Yoora tersenyum dan melirik Yoongi, “Ne eomma.. Terima kasih sudah mempercayaiku. Hati-hati di jalan. Maaf aku tidak mengantar kalian ke depan..”
“Sayang, aku antar eomma dan appa ke mobil dulu ya..” pamit Yoongi pada Yoora yang disambut dengan anggukan dan senyum manisnya.
Tuan dan Nyonya Hwang mengantar kedua calon besannya itu ke ambang pintu. Masih terdengar ramai obrolan mereka. Maklum saja Tuan Hwang adalah sahabat lama Tuan Min, jadi obrolan diantara mereka seperti tidak ada habisnya.
Setelah saling berpamitan dan sedikit pelukan para orang tua itu berpisah di ambang pintu rumah keluarga Hwang, selanjutnya Yoongi mengantar kedua orang tuanya hingga ke dalam mobil dimana supir keluarga Min sudah menunggu.
Nyonya Min memeluk erat putranya sebelum masuk ke dalam mobil.
“Yoongi-ya.. Jaga Yoora dan Sara baik-baik. Dan juga.. Jaga sikapmu selama di sini. Jangan berbuat yang tidak-tidak!” Nyonya Min menatap Yoongi tajam.
“Berbuat yang tidak-tidak apa maksud eomma..?” Yoongi mengernyitkan keningnya tidak mengerti.
Plakk!! Nyonya Min memukul gemas lengan putranya.
“Kau pikir aku tuli hingga tidak bisa mendengar suara kalian berdua kemarin malam?!”
“Aaahhh itu..” Yoongi tersipu malu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
~~~~~
Nyonya Hwang mengikuti Yoora dan Sara ke dalam kamar. Dua wanita itu duduk di atas tempat tidur, dengan Sara yang tidur diantara keduanya.
“Yoora-ya.. Aku penasaran, bagaimana bisa kau dan Sara begitu dekat? Orang mungkin berpikir kau ibu kandungnya..”
Yoora tersenyum, “Sebenarnya ini lucu eomma.. Saat appa mengambil kartu kreditku, aku meminta bantuan A Yeon oppa untuk mencari pekerjaan untuk bertahan hidup, dan pekerjaan yang ku dapatkan adalah menjadi nanny bagi Sara.”
“Omo!! Benarkah??”
“Ne.. Dan sejak hari pertama aku bekerja di sana, Sara terus memanggilku mama..”
“Aigo.. Lalu bagaimana dengan Yoongi? Dia tidak keberatan anaknya memanggil nanny-nya dengan sebutan mama?”
“Yoongi oppa?” Yoora menggeleng sambil terkekeh geli, ”Tidak sama sekali.. Karena ternyata sejak awal dia sudah mengetahui siapa aku tapi memilih untuk diam, khawatir aku akan pergi. Dan aku baru tau itu semua setelah kencan buta yang eomma dan eomma Min atur..”
“Itulah takdir.. Sekeras apapun kau berusaha menghindar, tapi jika ia takdirmu kalian akan tetap bertemu. Dan lihatlah sekarang, kau jatuh cinta padanya bukan?” Nyonya Hwang tersenyum sembari menelisik wajah putrinya yang kini memerah malu.
“Eomma hentikan.. Aku malu..” Yoora menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.
“Heii kenapa harus malu? Jatuh cinta hal yang wajar, apalagi di usiamu ini. Dan lagi, aku rasa Yoongi pria yang tepat untukmu.. ”
Ceklek!! Seseorang membuka pintu kamar Yoora. Dua wanita itu serentak menoleh ke arah pintu.
“Appa..”
“Hai cantik.. Kalian belum tidur?”
Nyonya Hwang dan Yoora menggeleng dan tersenyum. Yoora melongok jauh ke arah luar kamar.
“Apa Yoongi oppa sudah masuk appa?”
“Sudah.. Bibi Jung sudah mengantarnya beristirahat di kamar tamu..”
“Ohh..” nada kecewa samar terlihat di suara Yoora.
“Wae? Apa kau ingin dia tidur di sini bersamamu..?” goda Tuan Hwang.
KAMU SEDANG MEMBACA
His Secret Life
Fanfiction"Lagipula kenapa kau tidak terima saja perjodohan itu? Bukankah kata ayahmu dia tampan dan mapan?" "Kau bercanda?! Dia lebih tua 8 tahun dari ku, dan juga ayah tunggal dengan seorang putri!!"