“Ah ini putriku, Oppa..”
“Putrimu?” Tae Ho melihat ke arah Sara yang sekarang entah kenapa memasang ekspresi tidak bersahabat pada Tae Ho.
“Kau sudah menikah?”
“Mama, kita ke papa yuk..”
“Ye? Tapi kuenya?”
“Ayo mama..” Sara kembali merengek sambil berdiri menarik tangan Yoora.
Yoora menghela nafas frustasi dengan tingkah Sara hari ini. “Baiklah, ayo.. Kita minta pesanannya dibungkuskan saja ya..”
Yoora segera berdiri dan berpamitan pada Tae Ho. “Oppa, mianhae.. Aku harus pergi dulu..”
“Kau menginap dimana? Mau ku antarkan?”
“Tidak perlu, oppa. Terima kasih. Aku jalan kaki saja, kebetulan suamiku sedang ada perkerjaan di sekitar sini..”
“Ah begitu.. Baiklah..” Tae Ho tersenyum getir.
Yoora balas tersenyum, lalu membungkuk undur diri. Ia lalu berjalan menuju kasir untuk meminta pelayan membungkuskan pesanannya.
Saat sedang menunggu pelayan membungkus pesanannya, ponsel Yoora berdering dengan nama Yoongi tertulis di layarnya.
“Ye oppa..”
“Kalian dimana? Aku sudah selesai..” suara Yoongi terdengar dari ujung telepon.
“Ah aku di café di persimpangan jalan dekat taman. Aku akan segera ke sana..”
“Kau tunggu di sana saja. Aku akan menjemputmu ke sana..”
“Eoh, baiklah oppa..”
Semua itu tidak luput dari perhatian Tae Ho yang saat ini duduk mematung di kursi tempat Yoora dan Sara tadi. Ia terus mengamati Yoora hingga saat wanita itu pergi setelah sebuah mobil berwarna hitam menjemputnya tepat di depan café.
“Apakah aku benar-benar telah kehilangan kesempatanku, Hwang Yoora..?” batin Tae Ho sembari menghela nafas lesu.
Tae Ho telah menyimpan perasaan terhadap Yoora sejak mereka masih di bangku SMA. Ia tidak pernah berani mengungkapkan perasaannya karena ia selalu berkecil hati melihat banyaknya pria yang menginginkan Yoora, dan Yoora sendiri sepertinya juga selalu menganggapnya tidak lebih dari seorang teman dan kakak kelas.
Dan kini, saat akhirnya mereka kembali bertemu setelah sekian lama berpisah karena Tae Ho melanjutkan kuliahnya di luar negeri, Tae Ho harus menerima kenyataan pahit bahwa wanita yang dicintainya sudah menikah, bahkan sudah memiliki seorang putri.
~~~~~
Setibanya di hotel, Yoongi langsung membuka pintu kamar Yoora. Sara dengan menghentakkan kaki dan wajah ditekuk langsung berlalu begitu saja masuk ke kamar Yoongi melalui connecting door. Dia duduk di tengah tempat tidur dengan kedua tangan tersilang di dada.
“Dia kenapa?” bisik Yoongi.
“Aku tidak tahu..” jawab Yoora jujur, karena dia memang benar-benar tidak tau apa yang membuat Sara kesal sore itu.
“Kok tidak tahu? Kau kan yang bersamanya seharian ini..”
“Iya, tapi aku benar-benar tidak tahu.. Tadi dia minta jalan-jalan keluar, lalu kita ke taman di persimpangan jalan itu. Lalu aku mengajaknya ke café untuk makan kue, tapi belum sampai pesanan kita datang dia minta menyusulmu kembali, dan sejak itu dia tampak kesal seperti itu..”
“Ah begitu.. Baiklah, aku akan coba bicara dengannya.. Kau mandi saja dulu..”
“Ne.. Jika dia menanyakan kuenya, sudah aku simpan di kulkas ya oppa..”
KAMU SEDANG MEMBACA
His Secret Life
Fanfiction"Lagipula kenapa kau tidak terima saja perjodohan itu? Bukankah kata ayahmu dia tampan dan mapan?" "Kau bercanda?! Dia lebih tua 8 tahun dari ku, dan juga ayah tunggal dengan seorang putri!!"