Part 14

1.9K 92 2
                                    

Yoongi terus menciumi leher Yoora, meninggalkan beberapa kissmark di sana. Harum tubuh Yoora telah menjadi candu baginya. Desahan Yoora yang semakin terdengar membuatnya semakin hilang kendali, ia mulai meremas lembut payudara Yoora.

“Eemhhh Oppa..” Yoora telah larut dalam kenikmatan yang Yoongi berikan. Ia menginginkan lebih dan lebih lagi.

Tap! Tap! Tap!

Suara langkah kaki kecil terdengar mendekati dapur.

“Mama..! Papa..!” Sara memanggil dari kejauhan.

Yoongi seketika menghentikan aktivitasnya, ia segera menurunkan kembali kaos Yoora yang baru saja ia singkapkan. Mereka saling berpandangan.

“Sara sudah bangun!” Yoora mendorong tubuh Yoongi menjauh dengan terburu-buru lalu melompat turun dari meja pantry.

“Aahh shit..!!” Yoongi menggerutu menahan hasratnya

Yoora hendak mendatangi Sara, tapi Yoongi menahan tangannya.

“Biar aku saja.. Kau lanjutkan itu..” Yoongi menunjuk bahan masakan Yoora.

“Ah benar, kau hampir membuat masakanku gosong.. Cepat pergilah. Putriku menunggumu..”

“Dia putriku, Yoora-ya..”

“Putriku juga..!!”

“Ah kau benar.. Putri kita..” Yoongi terkekeh menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“Oppa..” Yoora menahan tangan Yoongi saat pria itu hendak meninggalkan dapur.

Yoongi melihat Yoora dengan tanda tanya.

Cup!

Yoora mengecup pipi gembil Yoongi, membuat pemiliknya tersenyum lebar dengan gummy smile dan pipi bersemu merah.

~~~~~

Yoora baru saja menyelesaikan masakannya. Ia segera menyiapkan meja untuk sarapan mereka bertiga. Dari arah ruang tengah terdengar suara Yoongi dan Sara yang ramai bercerita. Syukurlah demam Sara pagi ini sudah sepenuhnya hilang.

 Syukurlah demam Sara pagi ini sudah sepenuhnya hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Oppa.. Sara-ya.. Ayo kita sarapan dulu..”

Yoongi segera datang ke meja makan dengan Sara yang bergelayut manja dalam gendongannya. Dia menurunkan Sara di salah satu kursi di meja makan.

Yoora menyajikan bubur yang sudah setengah dingin agar Sara mudah untuk memakannya sendiri. Kemudian dia duduk di samping Sara, berhadapan-hadapan dengan Yoongi.

Sara menyendok sesuap bubur ke dalam mulutnya. Kemudian ia meletakkan kembali sendok ke atas mangkuknya.

“Aku tidak mau makan..” Sara mencebikkan bibirnya. Sepertinya mulutnya masih terasa pahit efek demam semalam.

“Kau harus makan.. Demam tidak suka anak yang makan banyak..” Yoongi mencoba membujuk Sara.

“Kemari, mama suapi ya.. Sedikit-sedikit saja, oke..?” Yoora menarik mangkuk Sara ke hadapannya dan mulai menyuapinya sedikit demi sedikit.

His Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang