Part 2

1.9K 113 0
                                    

Hari ini libur kuliah telah usai. Yoora dan A Ri kembali disibukkan dengan jadwal kuliah mereka.

Yoora baru saja selesai kelas pagi. Dia masih harus menemui dosennya untuk bimbingan siang ini. Seperti biasa di sela jam kuliah dia akan menunggu A Ri di taman kampus.

Yoora duduk di kursi tepi taman. Sebuah pohon rindang berdiri di dekatnya, melindunginya dari teriknya matahari musim panas. Hari ini taman kampus cukup ramai dengan aktivitas para mahasiswa.

“Yoora-ya..!!” A Ri berlari menuju tempat Yoora duduk.

A Ri berhenti tepat di hadapan Yoora. Ia membungkuk memegangi kedua lututnya sambil berusaha mengatur nafasnya.

“Yak ada apa? Kau dikejar setan di siang bolong begini?”

“Aishh!! Lebih tepatnya aku mendatangi setan!”

“Aishh shibal!! Ada apa?”

“A Yeon oppa baru saja menghubungiku.. Katanya dia punya pekerjaan untukmu..”

“Ne? Jinjja??”

“Eoh.. Dia memintamu datang ke café X jam 7 malam ini untuk bertemu dengan orang yang akan memberimu pekerjaan..”

“Ah jinjja!! Gomawo A Ri-ya..!!” Yoora memegang kedua tangan A Ri dan melompat-lompat gembira bersama sahabatnya itu.

~~~~~

Pukul 7 malam KST, Yoora datang ke café X dengan mengenakan kemeja polos warna hitam, celana jeans, dan sepatu kets. Dia mengikat ekor kuda rambut panjangnya dengan sedikit poni menutupi sebagian wajahnya.

 Dia mengikat ekor kuda rambut panjangnya dengan sedikit poni menutupi sebagian wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoora masuk ke café X yang malam itu hanya terisi beberapa orang. Ia menemukan presensi A Yeon di meja di sudut ruangan. A Yeon melambai pada Yoora.

“Annyeong Oppa..” Yoora menyapa A Yeon lalu duduk di hadapannya.

“Aigoo.. Apa yang terjadi pada tuan putri ini? Kenapa tiba-tiba ingin kerja part time?”

Yoora tertawa, “Tidak ada apa-apa Oppa.. Aku hanya ingin berusaha menafkahi diriku sendiri. Jadi pekerjaan apa itu?”

“Nanny..”

“Nanny??” Yoora mengulang kata-kata A Yeon, tidak mempercayai pendengarannya.

“Nee.. Apa kau keberatan?”

Yoora berpikir sejenak, meragukan kemampuannya, tapi di sisi lain dia juga membutuhkan pekerjaan itu.

“Tidak Oppa.. Tidak apa-apa. Aku mau pekerjaan itu. Lalu bagaimana detailnya?”

“Nanti temanku yang akan menjelaskannya..”

“Teman?”

“Nee.. Dia yang akan memperkerjakanmu.” A Yeon menjeda kata-katanya dan menyesap kopi di hadapannya, “Ku dengar dia bekerja sebagai manager artis, sepertinya dia mencari nanny untuk anak artisnya.”

His Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang