Part 34

2.2K 113 8
                                    

Lelah setelah seharian bermain Yoora dan Sara terlelap bahkan sebelum malam terlalu larut. Yoongi berdiri di samping tempat tidur, tersenyum memandang wajah teduh dua bidadarinya. 

Yoongi menyingkirkan selimut yang menutup tubuh Yoora, lalu menggendong wanita itu a la bridal style. Yoora menggumam dan membuka matanya sebentar saat menyadari Yoongi mengangkat tubuhnya, lalu memeluk leher Yoongi untuk berpegangan. 

Yoongi membawa Yoora ke kamarnya dan merebahkannya di atas tempat tidur sebelum ia merebahkan dirinya sendiri di samping Yoora dan memeluknya. 

“Wae oppa? Aku tau kita tidak melakukannya selama di LA, tapi malam ini aku tidak ingin, aku sungguh lelah..” ucap Yoora masih dalam keadaan terpejam.

“Tidak, aku hanya ingin tidur memelukmu malam ini..” Yoongi mengecup puncak kepala Yoora yang kini membenamkan wajahnya di dada Yoongi. 

“Sayang, maafkan aku.. Sungguh aku tidak bermaksud meragukanmu atau mengesampingkan peranmu untuk aku dan Sara. Maaf juga aku telah bersikap kasar kepadamu, aku hanya tidak suka kau memandang rendah hubungan kita. Kau tau persis hubungan kita lebih dari sekedar sex semata bukan..?”

Jantung Yoora berdebar. Nyeri di hatinya yang sempat ia lupakan kini kembali terasa. 

“A-aku.. Aku hanya berusaha memberimu yang terbaik. Aku hanya berusaha untuk membuat Sara bahagia. Tidakkah kau tau itu oppa? Tapi kau seperti terus meragukanku..” tanpa terasa air mata mulai meleleh di pipi Yoora. 

“Tidak Sayang.. Tidak seperti itu. Sungguh aku hanya mencemaskan kalian. Aku hanya ingin menjaga kalian. Maaf jika caraku salah.. Maaf jika kau merasa aku meragukanmu, tapi sungguh aku tidak bermaksud seperti itu..”

“Jangan membentakku lagi..” pinta Yoora disela isakannya, “Aku tidak suka!”

Yoongi tersenyum, mengusap lembut rambut Yoora, “Ne.. Jeongmal mianhae Baby..”

“Sudah, jangan menangis hmm.. Aku janji, mulai sekarang aku akan lebih mendengarkan semua pendapatmu..” 

Yoongi mengangkat dagu Yoora lalu mengusap air mata di pipinya, “Ayo tersenyumlah..”

Yoora tersenyum menatap mata Yoongi dalam cahaya temaram, “Aku sangat menyayangimu dan Sara, Oppa.. Kau harus tau, apapun yang ku lakukan, aku hanya ingin yang terbaik untuk kalian..”

“Heem.. Arasseo sayang, aku pun begitu..” Yoongi diam sesaat, menatap lekat wajah Yoora, “Boleh aku menciummu..?”

Yoora terkekeh, memukul pelan dada Yoongi. “Sejak kapan kau butuh izinku Oppa?”

“Kali ini aku butuh izinmu karena.. Umm.. Aku.. Aku takut tidak bisa berhenti..” Yoongi tersipu saat mengucapkannya.

“Mwo?! Ah tidak! Tidak! Kalau begitu kau tidak boleh menciumku..!” Yoora kembali menyembunyikan wajahnya di dada Yoongi. 

Yoongi tertawa gemas, “Waeyo..?Bukankah kemarin lusa kau bilang merindukan Shooky?”

“Iya tapi-” 

“Ayolah Baby sekali saja, eoh? Aku janji!”

Meskipun semua Army berpikir Yoongi selalu menepati janjinya, tapi Yoora lebih tahu bahwa janji Yoongi tentang hal ini adalah satu-satunya janji yang tidak akan ia tepati. 

Yoora terkesiap ketika Yoongi semakin merapatkan tubuhnya ke tubuh Yoora, membuat kejantanan Yoongi yang sudah menegang menekan perut Yoora. Pipi Yoora terasa memanas, ia menelan ludah dengan gelisah. 

“Wae? Kenapa gelisah? Kau yakin akan menolakku malam ini?” bisik Yoongi dengan deep voicenya tepat di telinga Yoora. 

Yoongi memegang dagu Yoora, membawanya menatap dirinya.

“Oppa..” bisik Yoora dengan mata sayu menatap ekspresi gelap Yoongi. 

Yoongi bangkit bertumpu pada lengannya mengungkung Yoora di bawahnya. Ia memagut bibir Yoora, bergantian menyesap perlahan bibir atas dan bawah,merasakan manis yang menjadi candunya. 

Yoongi menambah tempo ciuman dan lumatannya. Suara decapan dan lenguhan tertahan mulai memenuhi rungu mereka saat lidah mereka saling bermain. Yoongi menelusupkan tangannya ke balik baju tidur Yoora yang berupa setelan tanktop dan celanaa pendek, meremas lembut gundukan favoritnya sambil sesekali memilin puncak payudara Yoora, membuatnya kembali melenguh di balik ciumannya, ia meremas rambut panjang Yoongi melampiaskan kenikmatan. 

Ciuman Yoongi menyusuri leher Yoora setelah sebelumnya ia menarik lepas tanktop yang dikenakan Yoora. Yoongi meraup payudara Yoora, menghisap dan memainkan lidahnya di sana, terus bergantian kiri dan kanan, meninggalkan beberapa kissmark di area dada Yoora. 

“Eungghhh oppa..” Yoora melenguh meremas rambut Yoongi. Pria itu sungguh sangat pandai menggoda Yoora, membuat wanitanya semakin terbakar gairah. 

Jemari Yoongi menyusuri perut rata Yoora, seraya memberikan ciuman yang terasa seperti sengatan ‘panas’ bagi Yoora yang kini hanya mampu mendesah menikmati setiap sentuhan Yoongi. Dirinya semakin berkabut, kepalanya terasa kosong, ia hanya menginginkan Yoongi lebih dan lebih. 

Yoongi menarik lepas celana pendek dan celana dalam Yoora. Ia membuka kaki Yoora, memberikan kecupan basah di paha dalam wanita itu, sementara satu jarinya mengusap klitoris Yoora dengan gerakan memutar.  Yoora semakin menggeliat, meremas erat sprei ketika kecupan Yoongi semakin mendekati titik sensitifnya. 

“So wet here, Baby..” Yoongi ber-smirk. 

“Aakkhhh oppa..” Yoora mendesah dengan kepala mendongak ketika lidah basah Yoongi menyentuh titik sensitifnya di bawah sana. 

Permainan lidah Yoongi selalu mampu membuat Yoora menggila oleh rasa nikmat. Tubuh atas Yoora semakin menggeliat sementara tubuh bawahnya tidak mampu menghindar dari kenikmatan intens yang Yoongi berikan karena Yoongi menahan kaki Yoora tetap terbuka. 

“A-akhhh oppa.. A-aku..” desah Yoora tersengal menahan gelombang pelepasan yang semakin mendekat. 

Yoongi yang menyadari itu semakin gencar menyerang titik sensitif Yoora. Sementara Yoora hanya bisa meremas dan menekan kepala Yoongi semakin ke bawah dengan satu tangannya, sedangkan tangan yang lain tanpa sadar meremas payudaranya sendiri. Bibirnya yang terbuka terus menyuarakan desahan yang terdengar seksi di telinga Yoongi. 

“Oppa aaakkkhh.. Hhhh…” Yoora mendesah panjang ketika tak berapa lama kemudian pelepasannya datang. 

“Enak Sayang?” tanya Yoongi yang kini sudah menyejajarkan kepalanya di samping Yoora. 

Yoora mengangguk pasrah. Ia mengigit bibir bawahnya menahan geli dan ngilu akibat ulah jari Yoongi di bawah sana.

“Don’t bite your lips..! Moan baby, moan my name..!” titah Yoongi tepat di telinga Yoora. Sangat menggairahkan dengan deep voice sambil sesekali ia mengulum telinga wanitanya.

Tanpa memberikan jeda bagi Yoora, jemari Yoongi terus memberikan rangsangan di bawah sana. Yoora menarik lepas kaos yang dipakai Yoongi, kemudian mencium rakus bibir pria itu. Jemari lentiknya membelai dada bidang Yoongi, turun menyusuri perut, dan berakhir dengan meremas lembut kejantanan Yoongi yang masih terbungkus celana. 

“Aakhhh oppa..!” Yoora memekik saat satu jari Yoongi memasuki dirinya. 

Yoongi tersenyum smirk memandang wajah frustasi Yoora. Sebelah tangannya mengusap pipi Yoora, menyingkirkan rambut Yoora yang berantakan menutupi wajahnya. 

“Kamu cantik, Baby.. Kau membuatku gila. Setiap inchi tubuhmu benar-benar menjadi candu bagiku..” ucap Yoongi penuh pemujaan.

“Eunghh oppa, sudah. Hentikan..” Yoora mencoba meraih tangan Yoongi yang terus menggerakkan jarinya keluar masuk di kewanitaan Yoora.

His Secret LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang