“Ne..” jawab Yoora pendek tanpa bisa menyembunyikan senyum konyol di wajahnya mendengar Yoongi menyebut Yoora sebagai miliknya.
Yoora melangkah ke arah pintu kamar Yoongi.
“Kau mau kemana? Pakai kamar mandiku saja..” seru Yoongi yang saat itu sudah bergabung dengan Sara, berbaring di tempat tidurnya sambil menonton film Frozen.
Yoora berbalik kikuk masuk ke kamar mandi Yoongi. Yoora menatap wajahnya di cermin wastafel. Menepuk-nepuk pipinya, meyakinkan dirinya bahwa semua ini bukan mimpi. Senyumannya belum juga hilang dari wajahnya.
“Pertama dan terakhir..” gumam Yoora, kembali tersipu dan menutup wajahnya.
Yoora kembali menatap wajahnya di cermin lalu mencepol rambutnya ke atas kepalanya, bersiap untuk mandi. Kemudian terperangah menyadari beberapa kissmark hasil karya Min Yoongi terpampang di lehernya.
“Aishh!! Dasar byuntae ahjussi!!”
~~~~~
Saat selesai mandi Yoora melihat Yoongi tertidur dengan Sara dalam pelukannya. Yoora tersenyum, interaksi ayah anak ini selalu menjadi hal termanis bagi Yoora.
Yoora naik ke tempat tidur, lalu duduk di belakang Sara. Ia memadang wajah ayah dan anak yang sedang tertidur itu, keduanya sama-sama menggemaskan. Dengan kulit yang sama-sama seputih salju, dan pipi gembil, keduanya tampak seperti pangsit rebus.
Yoora mengusap rambut Sara dengan sayang. Kemudian beralih fokus memandang wajah Yoongi yang masih terpejam. Ragu-ragu Yoora mengulurkan tangannya ke arah Yoongi. Ia memberanikan diri menyentuh pipi pria itu, menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahnya, kemudian kembali mengusap pipinya perlahan.
Tiba-tiba tangan Yoongi menangkap tangan Yoora, mengenggamnya lalu mengecup punggung tangannya.
“Kau mulai nakal emm?” tanya Yoongi dengan mata yang masih terpejam.
Yoora membolakan matanya. Satu hal yang Yoora belum ketahui, Yoongi memang tampak mudah tertidur kapan saja dan dimana saja, tapi dia juga mudah terusik dalam tidurnya. Gerakan kecil di dekatnya bisa langsung membangunkan Yoongi dari tidurnya. Seperti saat ini, Yoongi sudah terbangun sejak Yoora naik ke tempat tidur.
Yoongi membuka matanya kemudian beranjak duduk, “Kemari..” Yoongi menepuk area di depannya.
“Kemari Sayang.. Aku ingin bicara..” ulang Yoongi karena permintaan pertamanya tidak mendapat respon.
Yoora merangkak melewati sebelah bawah kaki Sara yang masih tertidur pulas, mendekat ke arah Yoongi.
“Wae? Kau bisa bilang saja kan sebenarnya, tidak perlu dekat-dekat seperti ini..”
Yoongi mengacak rambut Yoora gemas, “Minggu depan kita ke LA. Aku ada pekerjaan selama beberapa hari di sana.”
“Maksudmu kau dan Sara?”
KAMU SEDANG MEMBACA
His Secret Life
Fanfiction"Lagipula kenapa kau tidak terima saja perjodohan itu? Bukankah kata ayahmu dia tampan dan mapan?" "Kau bercanda?! Dia lebih tua 8 tahun dari ku, dan juga ayah tunggal dengan seorang putri!!"